Tampilkan postingan dengan label Pramuka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pramuka. Tampilkan semua postingan
Biografi Baden Powell

Biografi Baden Powell

Biografi Baden Powell - Sejarah Baden Powell

Biografi Baden Powell



Biografi Baden Powell menceritakan sejarah Baden Powell sebagai Bapak Kepanduan Dunia. Kehidupan awal Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak Profesor Savilian yang mengajar Geometri di Oxford. Ayahnya, Pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk Sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran Pramuka adalah memburu dan memasak hewan – dan menghindari guru – di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang. Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedis belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.        
Karir Ketentaraan Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards. Baden-Powell berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana Resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul rama-rama, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya. Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk “Aids to Scouting”, ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.

Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi Kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.

Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903. pulang ke Inggris setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya “Aids to Scouting” telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di pulau Brownsea bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku “Scouting for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.Kanak-kanak remaja membentuk “Scout Troops” secara spontan dan Gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan Pramuka berkembang seiring dengan Boys’ Brigade. Suatu pertemuan untuk semua Pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell. Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahwa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan Gerakan Pramuka. Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Low).

Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce. Perang Dunia I dan kejadian-kejadian selanjutnya ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: “dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts.” Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.Baden-Powell was made a Baronet in 1922, and was created Baron Baden-Powell, of Gilwell in the County of Essex, in 1929, Gilwell Park being the International Scout Leader training centre. He was appointed to the Order of Merit of the British honours system in 1937, and was also awarded 28 decorations from foreign states.Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. 

Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing. Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya: Man, Nation, Maiden Please call it Baden.Further, for Powell Rhyme it with Noël.Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta Pramuka di 32 Negara; pada tahun 1939 jumlah Pramuka melebihi 3,3 juta orang.
Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:• Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)• Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)• Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan) Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.
Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua Gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II. Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan merayakan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.

Demikian Biografi Baden Powell - Sejarah Baden Powell. Semoga menjadi inspirasi perjuangan kita bersama.
 10 Contoh Permainan Pramuka

10 Contoh Permainan Pramuka

10 Contoh Permainan Pramuka


Contoh permainan pramuka banyak sekali variasi dan jenisnya. Permainan dalam pramuka bisa dilakukan didalam ruangan maupun diluar ruangan. Tujuan dari permainan pramuka sendiri adalah untuk mengurangi kejenuhan dalam kegiatan pramuka yang biasanya sangat padat. Baik itu kegiatan indoor maupun outdoor. Permainan pramuka memiliki manfaat untuk merefresh kembali kondisi tubuh dan pikiran para peserta kegiatan pramuka. Sifat dari permainan pramuka sendiri biasanya mengedapankan kerjasama tim dan sangat menyenangkan.


Permainan Pramuka

Berikut beberapa contoh permainan pramuka yang dapat kita lakukan dalam berbagai kegiatan pramuka yang kita lakukan.


1. Petik Lari

Permainan pramuka pertama adalah Petik Lari. Berikut adalah langkah-langkah permainan petik lari:

  1. Posisi awal : Di kiri kanan lapangan berbanjar satu, jarak antara barisan banjar 1 dan 2 15 m.
  2. Aturan bermain : Banjar 1 maju banjar 2 sampai jarak 1 lengan. Berhadap-hadapan. Banjar 2 telapak tangannya disiapkan untuk dipetik (seperti orang meminta) anak banjar satu memetik/menepuk tangan anak di depannya (banjar 2) dan cepat berlari ke tempat bawah garis semula.
  3. Anak yang di petik mengejar dan menepuk anak yang lari sebelum garis batas. Yang kena tepuk berhenti. Anak yang kena tepuk dihitung tiap orang satu angka untuk yang menepuk.
  4. Penilaian : Regu yang mendapat angka terbanyak yang menang.


2. Kerbau Dungkul

Permainan pramuka kedua adalah kerbau dungkul. Berikut adalah langkah permainan kerbau dungkul:

  1. Posisi awal : Lingkaran besar, duduk.
  2. Aturan bernain : Anak no.1 tiap regu maju ke tengah. Merangkak berhadapan, berpasangan pundak bertemu dengan pundak lawan seperti kerbau dengan berlaga. Dengan aba-aba dari Pembina mereka saling mendorong. Siapa yang paling mendorong lawannya mendapat angka.
  3. Anak yang lalin memberi semangat dengan bernyanyi dan bertepuk/bersorak. Permainan dilanjutkan dengan giliran anak no. 2 dan 3 sampai semua anak mendapat giliran.
  4. Penilaian : Regu yang paling banyak mendapat angka jadi juara. Permainan ini hanya untuk penggalang putra.


3. Lari Lipan

Permainan pramuka ketiga adalah lari lipan. Berikut adalah langkah permainan lari lipan:

  1. Posisi awal : Perlombaan, di depan tiap barung/regu dipancangkan tongkat dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain  : Tiap barung/regu anak-anak berpegang erat dengan anak depannya, dengan cara memeluk pada perutnya, menyerupai lipan.
  3. Dengan aba-aba dari Pembina lipan itu cepat-cepat lari menuju tongkat di depannya dan berputar mengelilingi tongkat kembali ketempat semula dan berbaris rapi.
  4. Penilaian  : Barung/regu berbaris rapi lebih dahulu yang menang.


4. Tawon dan Bunga

Permainan pramuka keempat adalah tawon dengan bungan. Langkah permainan pramuka tawon dengan bungan sebagai berikut:


Posisi awal : Lingkaran kecil. Anggota barung/regu tersebar tidak berkumpul menjadi satu, semua jongkok bergandengan erat. Seorang ditunjuk oleh Pembina sebagai “Tawon”, lainnya sebagai “Bunga”.


Aturan bermain : Tawon terbang berputar-putar sambil mendengung lalu mendekati salah satu bunga, kemudian terjadi tanya jawab :


B : “Siapa itu?”

T : “Saya Tawon.”

B : “Mau apa?”

T : “Saya hendak memetik bunga.”

B : “Bunga apa?”

T : “Bunga Mawar .”

B : “Petiklah.”


Tawon lalu memilih salah seorang anak dan menariknya untuk dilepas dari barisan. Boleh memilih yang lain sampai mendapat satu bunga. Bunga yang dilepas menjadi Tawon. Dan permainan di lanjutkan. Tawonnya 2 ekor dan bunga yang harus di petik 2 kuntum. Dan permainan dilanjutkan terus sampai tawonnya banyak (30 % anak yang ikut).


Kemudian Tawonnya dihitung dan dipilih-pilih dari regu apa. Tawon yang pertama tak ikut dihitung (permainan ini hanya untuk anak putra).


Penilaian : Barung/regu paling sedikit tawonnya juara.


5. Bintang Berpindah

Permainan pramuka kelima adalah bintang berpindah. Langkah permainan pramuka bintang berpindah adalah sebagai berikut:

  1. Posisi awal  :  Lingkaran besar.
  2. Aturan bermain :  Anak-anak bergandengan dua-dua, muka belakang rapat, jarak pasangan satu dengan yang lain 3 m. seorang dari regu A dan regu Bmenjadi bintang yang pindah. Kedua anak ini siap di tengah lingkaran. Satu dengan yang lain jaraknya 3 m.
  3. Dengan aba-aba dari Pembina, B berlari menempel salah satu pasangan di depannya. A mengejar dan menepuk B, sebelum menempel pada salah satu pasangan. Bila B menempel pada salah satu pasangan sebelum kena, maka anak yang di belakang yang ditempel B harus lari dan pindah menempel di depan pasangan lain. Demikian seterusnya.
  4. Bila yang lari kena tepuk, maka mereka mejadi pasangan bintang baru. Pembina menunjuk lagi 2 orang, 1 dari regu C dan satu lagi dari regu D, untuk menjadi bintang yang akan kejar-kejaran. Permainan diteruskan bila anak yang di kejar terlalu jauh meninggalkan lingkaran, dianggap telah kena tepuk.
  5. Penilaian  :  Anak yang dapat menepuk mendapat angka 1, yang di tepuk nilainya kurang 1. Regu yang mendapat nilai terbanyak menang.


6. Gembala Sapi dan Harimau

Permainan pramuka keenam adalah gembala sapi dan harimau. Permainan pramuka ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

Posisi awal  :  Perlombaan. Buat segi empat di lapangan dengan ukuran : lebar 10 m, panjang 20 m, garis panjang dibagi tiga. Dua ruang kiri dan kanan adalah ruang bebas 5 m.


Aturan permainan  :  3 orang dari regu A ditunjuk sebagai harimau seorang dan 2 orang gembala. Harimau bersiap di tengah lapangan. Gembala I di ruang bebas kiri dan gembala II di ruang bebas kanan.


Anak yang lain sebagai sapi, berdiri di ruang bebas bersama gembala I. Setelah Pembina memberi perintah. Maka bicara :


G II   : “Gembala I, keluarkan sapinya !”

G I    : “ Tak berani”

G II   : “Mengapa ???”

G I    : “Ada Harimau”

G II   : “Harimau sudah ditangkap kelurkan Sapinya”

G I    : “Ayo keluar”


Semua Sapi lari menutu ruang bebas Gembala II. Harimau berusaha menepuk sapi sebanyak-banyaknya. Yang kena tepuk ke luar lapangan dan dihitung. Regu yang menepuk (Harimau) mendapat angka 1 tiap Sapi yang menepuk. Regu yang Sapinya kena tepuk angkanya kurang 1. Permainan dilanjutkan, Harimau dan gembala diganti dengan regu lain.


Penilaian  :  Regu yang mendapat nilai banyak pemenangnya.


7. Loncat Berantai

Permainan pramuka ketujuh adalah loncat berantai. Permainan pramuka ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Posisi awal : Perlombaan terbuka. Depannya diberi batas dengan jarak 15 m.
  2. Aturan bermain : Anak hadap kanan lalu membungkuk (seperti orang rukuk dalam sholat). Dengan jarak 1 lengan. Anak yang paling belakang dalam satu regu melompati anak yang ada di depannya berturut-turut sampai semua terlewati dan kemudian membungkuk urut dengan anak yang lain. Anak yang paling belakang melompat seperti terdahulu, demikian diteruskan sampai menyentuh garis batas.
  3. Penilaian : Yang tercepat sampai kebatas yang menang.


8. Mengusik Kera

Permainan pramuka ke delapan adalah mengusik kera. Permainan pramuka ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Posisi awal : Bebas. Lapangan di buat lingkaran dengan garis tengah 10 m.
  2. Aturan bermain : Tunjuk seorang dari anggota barung/regu sebagai “Kera”. Kera merangkak dan melompat-lompat di tengah lingkaran.anak yang lain masuk dalam lingkaran menggoda mengusik dan berusaha menepuk Kera dengan tangan.
  3. Kera berusaha manepuk anak-anak dengan tatap merangkak dan berusaha menepuk anak-anak dengan tangan dan kaki. Siapa dapat menepuk (anak/kera) mendapat angka 1. Tiap 5 menit, bergiliran barung/regu menunjuk seorang anggotanya jadi Kera sampai semua barung/regu telah dapat giliran.
  4. Penilaian : Setelah nilainya dihitung, yang mendapat nilai banyak jadi juara.


9. Lingkaran Mahkota

Permainan pramuka kesembilan adalah lingkaran mahkota. Permainan pramuka ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Posisi awal : Lingkaran besar di tenga-tengah diberi tanda lingkaran dengan garis tengah 1,5 m. Pembina berada didekat lingkaran tengah.
  2. Aturan bermain : Anak-anak berbaris berbentuk lingkaran besar,sambil berjalan dan bernyanyi gembira dengan tepuk tangan bila Pembina meniup peluit, anak-anak berlari ke lingkaran yang di tengah.
  3. Pembina menghitung masing-masing regu berapa anak yang berada dilingkaran, yang berada dalam lingkaran mendapat “Mahkota”. Permainan dimulai lagi .
  4. Penilaian : Setelah selesai dihitung barung/regu apa yang paling banyak mendapat “Mahkota” adalah yang menang.


10. Kepiting Jantan

Permainan pramuka kesepuluh adalah kepiting jantan. Permainan pramuka ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Posisi awal : Satu saf di depan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain : Anak no. 1 tiap barung/regu maju satu langkah kemudian merangkak terlentang, dengan aba dari Pembina, cepat merangkak menuju batas, yang paling cepat sampai batas mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3 angkanya 1, yang berikutnya tidak  mendapat angka. Kemudian giliran no 2, no. 3 sampai semua anak mendapat giliran. Permainan tidak perlu diulang dan hanya untuk anak pria.
  3. Penilaian  :Barung regu yang nilainya terbanyak juaranya.


Demikian 10 contoh permainan pramuka yang dapat kita implementasikan dalam berbagai kegiatan pramuka. Semoga permainan pramuka ini bisa menjadi referensi kita dalam membuat kegiatan pramuka semakin mengasikan dan diminati generasi muda. Semoga bermanfaat.

 5 Game dalam Pramuka

5 Game dalam Pramuka

5 Game dalam Pramuka


Game dalam pramuka bertujuan untuk mengurangi kejenuhan dan ketenagangan dalam kegiatan-kegiatan pramuka. Terlebih game dalam pramuka ini akan sangat bermanfaat ditengah-tengah pembelajaran materi-materi kepramukaan.


Game dalam pramuka ada banyak sekali jenisnya, ada permainan yang sifatnya individu maupun kelompok. Sebagaimana dirangkum dalam berbagai sumber berikut adalah 5 contoh game dalam pramuka yang asik dan menyenangkan. Game dalam pramuka ini bisa menjadi referensi untuk perkemahan nanti agar lebih seru dan mengasikan.


Game dalam Pramuka


1. Dinamika Kelompok Kapal Tenggelam

Game dalam pramuka pertama adalah dinamika kelompok kapal tenggelam. Tujuan dari game ini adalah mengurangi kekikukan peserta dalam berintegraksi dengan peserta lain dan menambah ketertiban peserta dalam proses belajar.


Langkah permainan:

  1. Mintalah peserta berdiri dalam lingkaran
  2. Jelaskan bahwa kegiatan berikut adalah permainan yang di beri nama kapal tenggelam.
  3. Minta peserta membayangkan bahwa mereka sedang naik kapal. Tiba-tiba kapal mau tenggelam. Nahkoda memerintah seluruh penumpang untuk naik ke sekoci (perahu penyelamat).
  4. Nahkoda adalah anda,sekoci adalah anggota badan peserta yang saling bersentuhan.
  5. Bila pemandu mengankat “jempol, lima”, artinya 5 peserta harus saling mentautkan jempol mereka.
  6. Peserta yang kena hukuman adalah mereka yang tidak mendapatkan pasangan / kelompok atau kelompok yang anggotanya lebih dari lima.
  7. Pemandu bisa melanjutkan dengan memberikan perintah lainnya. Seperti : siku, tiga, artinya tiga peserta harus saling mentautkan siku mereka atau : pipi, dua.
  8. Teruskan permainan sampai dirasa cukup.


2. Raja dan Ratu

Game dalam pramuka yang kedua adalah raja dan ratu. Langkah permainannya adalah sebagai berikut:

  1. Posisi awal : Selat behadap-hadapan di belakang masing-masing saf dengan jarak 15 m, diberi garis batas/tonggak.
  2. Aturan bermain : Anak-anak bermain dalam bentuk selat berhadap-hadapan yang kiri diberi nama Raja, yang kanan diberi nama Ratu. Pembina memberi aba : Ra..ja atau Ra..tu. Apabila Pembina memberi aba Raja, maka barisan sebelah kiri cepat balik kanan dan lari menuju batas/tonggak.
  3. Barisan kanan cepat mengejar dan menepuk barisan kiri, yang kena di tepuk harus berhenti. Anak yang sampai di batas/memegang tonggak dihitung. Permainan diulang lagi. Dalam memberi aba-aba tidak harus urut, boleh juga menyebut kata lain, misalnya rumah, rajin dsb, untuk menjebak anak-anak.
  4. Penilaian : Selesai bermain dihitung barung/regu yang paling banyak anggotanya itulah juaranya.


3. Kepiting Jantan

Game dalam pramuka yang ketiga adalah kepiting jantan. Langkah dalam permainan kepiting jantan adalah sebagai berikut:

  1. Posisi awal : Satu saf di depan barisan diberi batas dengan jarak 10 m.
  2. Aturan bermain : Anak no. 1 tiap barung/regu maju satu langkah kemudian merangkak terlentang, dengan aba dari Pembina, cepat merangkak menuju batas, yang paling cepat sampai batas mendapat angka 3, yang 2 mendapat angka 2, yang ke 3 angkanya 1, yang berikutnya tidak  mendapat angka. Kemudian giliran no 2, no. 3 sampai semua anak mendapat giliran. Permainan tidak perlu diulang dan hanya untuk anak pria.
  3. Penilaian  :Barung regu yang nilainya terbanyak juaranya.


4 Menjala Ikan

Game dalam pramuka yang keempat adalah menjala ikan. Langkah dalam permainan ini adalah :

  1. Posisi awal  : Bebas. Lapangan dibatasi dengan garis panjang 20 m dan lebar 20 m.
  2. Aturan bermain : Tunjuk satu barung/regu dan dibagi 2 kelompok bergandengan tangan, menjadi “jala”. Anak yang lain menjadi ikan, berlari-lari di lapangan. Dengan bekerjasama ke 2 jaring berusaha menangkap ikan yang sebanyak-banyaknya.
  3. Yang tertangkap berdiri di luar lapangan. Tiap 5 menit, jalanya diganti barung/regu yang lain. Anak yana di luar ikut jadi ikan/main lagi. Setelah semua barung/regu mendapat giliran menjadi jala permainan dihentikan.
  4. Penilaian : Perolehan Ikan tiap barung/regu dihitung. Yang paling banyak mendapat Ikan menjadi juara.


5. Musang dan Ayam

Game dalam pramuka kelima adalah musang dan ayam. Langkah permainan dalam game pramuka ini adalah:

  1. Posisi awal  :  Lingkaran besar anak bergandengan tangan.
  2. Aturan bermain : Dua orang dari regu A ditunjuk sebagai musang bersiap di luar lingkaran. Semua anak dari regu B sebagai ayam bersiap di dalam lingkaran. Anak yang lain membentuk lingkaran, bergandengan tangan, berjalan, dan bernyanyi. Musang berusaha menangkap ayam dan ayam berusaha menghindar dengan lari ke luar masuk lingkaran.
  3. Bila ayam melewati lingkaran di biarkan, tapi kalau musang yang akan masuk di halang-halangi. Ayam yang tertangkap, berhenti bermain dan berdiri di luar lingkaran. Musang mendapat angka kira-kira bermain 5 menit musang dan ayam diganti regu yang lain. Sampai semua regu mendapat giliran menjadi musang.
  4. Penilaian : Setelah selesai, regu terbanyak nilainya menang.


Demikian contoh game dalam pramuka yang seru dan mengasikan untuk mengisi kegiatan-kegiatan pramuka di sekolah maupun diluar sekolah. Semoga game dalam pramuka menambah manfaat untuk kita semua.

 5 Permainan dalam Pramuka Asik dan Menyenangkan

5 Permainan dalam Pramuka Asik dan Menyenangkan

5 Permainan dalam Pramuka Asik dan Menyenangkan


Berikut adalah contoh permainan dalam pramuka yang asik dan menyenangkan. Permainan dalam pramuka merupakan hal yang penting dalam kegiatan pramuka. Permainan dalam pramuka bisa berbentuk didalam ruangan maupun diluar ruangan. Game dalam pramuka ini adalah bentuk kegiatan yang mengasah kerjasama tim. 


Permainan dalam kegiatan pramuka biasanya mengedepankan prinsi menyenangkan, sehat, teratur, bekerja sama tim, dan berada di alam terbuka. Selain itu, tujuan permainan dalam pramuka adalah mengurangi kejenuhan dan ketegangan selama kegiatan pramuka. Tentu saja, dengan adanya permainan ini akan menjadikan pikiran rileks kembali.


Permainan dalam Pramuka

Berikut adalah 5 contoh permainan dalam pramuka yang asik dan menyenangkan diantaranya:

1. Tangkai Sapu Ajaib

Permainan dalam pramuka yang pertama adalah tangkai sapu ajaib. Permainan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk saling mengenal satu sama lain lebih jauh. Bahan yang digunakan pun sederhana yakni satu tangkai sapu.


Langkah permainan:

  1. Peserta membentuk lingkaran, tangkai sapu di letakan di tengah lingkaran.
  2. Peserta diminta membawakan satu macem karakter. Tangkai sapu dimainkan sebagai benda yang ada hubungannya dengan karakter yang di bayangkan, bukan sebai tangkai sapu.
  3. Mereka diminta maju satu persatu ke tengah lingkaran untuk memperagakan karakter yang di bayangkan tersebut.
  4. Para peserta yang lain disuruh menerka identitas karakter yang sedang di peragakan.
  5. Seluruh peserta harus mendapat kesempatan memperagakan karakter khayalannya.


Latihan ini di maksudkan sebagai latihan agar peserta dapat menggunakan tubuhnya untuk menampilkan karakter khayalan. Spontanitas dan ketelitian harus di usahakan terus berkembang. Jangan ada dua karakter permainan yang sama. Kalau para peserta melihat satu karakter yang sama dengan yang sudah di peragakan, yang sedang memperagakan itu di minta untuk mengganti karakternya.


Variasi permainan:

Para peserta boleh memperagakan sebanyak mungkin karakter yang mereka inginkan.Di saat seorang peserta memperagakan satu karakter, peserta yang lain boleh ikut main dengan karakter itu.  Boleh menggunakan lebih dari satu benda, misalnya, tangkai sapu dan kain lap. Tergantung kapasitas para peserta.


2. Peta Kehidupan

Permainan dalam pramuka yang kedua adalah peta kehidupan. Tujuan dari permainan ini adalah memberikan kesempatan bagi peserta untuk saling mengenal, menghilangkan hambatan yang disebabkan oleh perasaan malu dan menumbuhkan sikap saling percaya dan terbuka antar peserta.


Langkah permainan:

Menggambarkan pengalaman pribadi, pengalaman khusus yang mengesankan, yang ingin di bagi kepada peserta lainya. Caranya, dengan menggambarkan garis kehidupan dari mulai lahir sampai saat ini. Bila pada usia tertentu ada peristiwa yang sangat membahagiakan, maka garis tersebut naik, dan sebaliknya bila peristiwa tersebut menyedihkan.


Pada titik tersebut bias diberi gambar yang menunjukan peristiwanya, contoh : pada usia 28 tahun menikah, maka pada titik tersebut bisa mnggambarkan pasangan pasangan pengantin atau lainnya yang di anggap sesuai dengan peristiwa yang di maksud prestasi masing-masing.


3. Buat Barisan

Permainan dalam pramuka yang ketiga adalah buat barisan. Tujuan dari permainan ini adalah agar seluruh peserta dapat berkenalan lebih jauh, mulai dari ciri fisik, sifat-sifat, sekaligus membangun kerjasama dalam kelompok.


Langkah permainan:

Peserta dibagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bias masuk dalam salah satu kelompok). Pemandu menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut:

  1. Ketua kelompok akan berlomba menyusun barisan, barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu; tinggi badan, panjang rambut, usia, dst.
  2. Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian ke 2 kelompok, selesai atau belum harus jongkok.
  3. Setiap kelompok secara bergantian harus memeriksa apakah kelompok lawan melaksanakan tugasnya dengan benar.
  4. Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat (bila kelompok dapat menyekesaikan tugasnyasebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).

 

Sebelum pertandingan dimulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.


4. Menggambar Wajah

Permainan dalam pramuka yang keempat adalah menggambar wajah. Kegiatan ini bertujuan untuk Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bias membantu proses untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk satu dengan yang lainnya. Selain itu, untuk melatih peserta satu cara sederhana menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.  


Langkah permainan:

  1. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja  tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali. 
  2. Gerakan tangan mengikuti arah gerak pandangan dan menelusuri garis wajah pasangannya.
  3. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga, dan sebagainya waktunya cukup 5 menit saja untuk tiap peserta.
  4. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukan gambar pasangannya menyebutkan: “Nama saya ….(nama pasangan), tempat tinggal …., dst.


5. Rantai Nama

Permainan dalam pramuka yang kelima adalah rantai nama. Kegiatan permainan ini bertujuan agar kelompok yang saling kenal nama masing-masing,agar lebih akrab,serta memberipengalaman didepan forum.


Langkah permainan:

Peserta bersama pemandu berdiri dalam lingkaran. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut:

  1. Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri disebelahnya (kiri / kanan ) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama pesrta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
  2. proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, di mulai dari peserta terakhir menyebutkan rantai nama tersebut.

 

Variasi permainan

Buat lingkaran, setiap peserta bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta lain menirukan begitu seterusnya sampai selesai satu putaran. Putaran ke dua, semua peserta mengulangu lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.


Demikian adalah 5 contoh permainan dalam pramuka. Tujuan dan manfaat dari permainan dalam pramuka tentu saja sangat baik untuk para peserta agar dapat mengembangkan potensinya secara maksimal. Semoga bermanfaat.

Adat Ambalan

Adat Ambalan

Adat Ambalan

Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak di Suatu Ambalan. Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan/SOP tersebut, para Pramuka Penegak dapat membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku di tempat mereka. Adat Ambalan disusun dan disahkan melalui Musyawarah Penegak Puteri dan Putera (MUSPPANITERA), merupakan keputusan tertinggi dalam Ambalan Penegak setelah Musyawarah Gugus Depan (MUGUS) yang berarti WAJIB ditaati oleh semua anggota Gugus Depan.


Proses pembuatan adat ambalan dapat dilakukan seperti pembuatan sandi ambalan atau langsung melalui musyawarah ambalan. Adat ambalan sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi setiap anggota ambalan. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku di ambalannya, langsung meminta maaf dan bersedia menerima sanksi. Adat ambalan harus mampu mendorong para pramuka penegak untuk bertindak disiplin, patuh dan mengarah kepada hidup bermasyarakat yang baik dan maju.



Ketentuan Adat Ambalan

1) Wajib mengikuti renungan jiwa penegak sebelum dilantik sebagai penegak bantara.

2) Variasi dalam melaksanakan pelantikan bantara, sehingga dapat menimbulkan kesan manis yang sukar dilupakan bagi yang dilantik, misal sebelum dilantik harus mencuci wajah dengan air kembang agar wangi, lalu membersihkan dengan handuk yang putih baru, sesudah dilantik sujud kepada orang tua di depan ambalan, dan sebagainya.

3) Pada upacara kenaikan tingkat menjadi penegak laksana ada pemberian pusaka sesuai dengan keadaan sepempat, antara lain : bambu runcing beserta bendera merah putih kepada penegak yang bersangkutan untuk dipasang di depan rumah. Pemberian pusaka ini harus disertai makna.

  • Runcingan bambu pada bambu runcing sepanjang 17 Cm mengingatkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia
  • Bendera merah putih dengan lebar 8 dm mengingatkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia
  • Bambu runcing dari atas sampai bawah sepanjang 1945 Cm megingatkan tahun kemerdekaan Republik Indonesia
  • Bambu runcing merupakan senjata ampuh waktu merebut kemerdekaan
  • Sang Merah Putih merupakan lambang kejayaan Indonesia yang harus dipertahankan
4) Pedoman tingkah yang unik dan positif misalnya :
  • Siapa yang terlambat datang di tempat latihan lebih dari 5 menit harus menirukan suara kucing.
  • Tidak hadir dalam pertemuan tanpa memberi alasan akan didenda Rp 5.000,00 untuk kas ambalan dan harus membersihkan sanggar.
  • Pada saat dibacakan sandi ambalan, penegak memegang setangan leher dengan tangan kanan dan meletakkan di dada sebelah kiri, padangan mata ke bawah, sedangkan yang masih tamu ambalan balik kanan.
Pada hakekatnya sandi ambalan dan adat ambalan merupakan gambaran watak dan pedoman tingkah laku yang harus dibuat dan digunakan pada setiap ambalan penegak, sehingga tampat ciri khas kehidupan para pramuka penegak, itu pula yang membedakan penegak di ambalan satu dengan di ambalan lain. Adat dalam satu ambalan hanya berlaku di ambalan tersebut, sehingga jika anggota penegak berkunjung ke ambalan lain, maka penegak tersebut wajib untuk menghormati adat ambalan yang dikunjunginya. Adat yang berlaku di ambalan masa berlakunya ditentukan oleh musyawarah ambalan dan boleh diganti jika sudah tidak relevan lagi dengan keadaan yang ada,  sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. 
Sejarah Kepanduan Dunia

Sejarah Kepanduan Dunia

Sejarah Kepanduan Dunia

Kali ini kita akan mempelajari sejarah kepanduan dunia. Kepanduan dunia berawal dari pemikiran seorang pemuda Inggris yang merangkum atau menulis pengalamannya saat bertugas di Afrika dan India. Pemuda tersebut adalah Lord Baden Powell of Giwell yang nama lengkapnya adalah Robert Stephenson Smyth Baden Powell namun lebih dikenal dengan Baden Powell saja.

Baden Powell lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, ayahnya seorang Profesor Geometry di Universitas Oxfort, bernama Domine Baden Powell yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Baden Powell bergabung dengan pasukan Hussars ke 13 di India pada tahun 1876, kemudian dari tahun 1888 – 1895 Baden Powell sukses bertugas di India, Afganistan, Zulu, dan Ashanti.

Semasa perang Boer Baden powell bertugas sebagai staff dari pasukan Kerajaan Inggris (1896 – 1897), menjadi kolonel pasukan berkuda di Afrika Selatan (Pengalaman terkepung oleh bangsa Boer di Kota Mafeking, Afsel selama 127 hari kekurangan makanan), kemudian mengalahkan bangsa Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik raja Dinizulu.

Sejarah Kepanduan Dunia



Pengalamannya tersebut ia tulis menjadi sebuah buku dengan judul “ AIDS TO SCOUTING “ yang sebenarnya untuk memberi petunjuk kepada tentara Inggris agar dapat melakukan tugas penyelidik dengan baik. Buku tersebut memuat cara menjelajahi hutan, diperlukan kecakapan tertentu, baik diperoleh dari alam ataupun tokoh masyarakat yang dilalui, seperti mengenali jejak perjalanan yang baru dilewati untuk keluar dari rimbunnya hutan, mengenali buah-buahan yang dapat dimakan, air yang boleh diminum, mengetahui arah mata angin tanpa melihat arah matahari karena rimbunnya hutan dan sebagainya.

Untuk menguji kebenaran isi buku itu, 21 orang pemuda yang menamakan kelompok Boys Brigade mengundang Baden Powell bersama-sama membuktikannya mengadakan perkemahan di Pulau Brownsea (Brownsea Island) pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari peserta perkemahan melakukan pengembaraan menerapkan isi buku Aids for Scouting bersama Baden Powell.

Pengalaman dalam perkemahan tersebut dicatat setiap hari, pada akhir perkemahan catatan tersebut dikumpulkan menjadi satu oleh Baden Powell dijadikanlah sebuah buku denan judul “ SCOUTING FOR BOYS “ yang diterbitkan than 1908.

Kelompok anak muda yang melakukan perkemahan di Brownsea tersebut mengubah nama kelompoknya dari Boys Brigade menjadi BOY SCOUT dan menjadikan Scouting For Boys sebagai buku panduannya. Kemudian ajaran Baden Powell ini berkembang dan berdirilah organisasi kepanduan-kepanduan (yang semua hanya untuk anak laki-laki berusia penggalang) yang disebut Boys Scout.

Kemudian disusul berdirinya organisasi kepanduan putri yang diberi nama GIRL GUIDES, atas bantuan Agnes adik perempuan Baden Powell dan diteruskan oleh Ny. Baden Powell dengan buku panduan HANDBOOK GIRL GUIDESS (dikerjakan sama-sama dengan Agnes Baden Powell tahun 1912), GIRL GUIDES (1918).

Baden Powell kembali ke Inggris tahun 1908 menjadi Letnan Jendral dianugrahi Ksatria tahun 1909, Pada tahun 1910 Baden Powell minta pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letjend. Ia menikah dengan Olave st.Clair Soames pada tahun 1912 dan dianugrahi tiga orang anak (Peter, Heather, Betty) Pada tahun 1912 berdiri pandu usia siaga yang disebut CUB (anak srigala) dengan buku Jungle Book berisi cerita tentang Mongli anak didikan rimba (anak yang dipelihara oleh Srigala) karangan Rudyard Kliping sebagai cerita pembungkus kegiatan Cub ini.

Kemudian tahun 1918 Baden powell membentuk Rover Scout (Pramuka usia Penengak) untuk menampung mereka yang sudah lewat usia 17 tahun tetapi masih sering giat di bidang kepanduan, dengan buku panduan ROVERING TO SUCCES (Mengembara Menuju Kebahagiaan) yang telah diterbitkan tahun 1912.

Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di Olimpia, London, Inggris dalam acara Jambore Dunia yang pertama. Ketika hari terakhir kegiatan jambore tanggal 6 Agustus 1920 Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout of The World atau Bapak Pandu Sedunia. Sejak Tahun 1920 itu dibentuklah Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya berada di London Inggris.

Pada tahun 1929 Baden Powell mendapat gelar kehormatan ” Lord ” hingga namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell dengan julukan Baron, gelar tersebut diberikan oleh Raja George V. Setelah berkeliling dunia termasuk berkunjung ke Batavia (Sekarang : Jakarta, Indonesia) tanggal 3 Desember 1934, sepulang meninjau Jambore di Australia. Baden Powell beserta istrinya menghabiskan waktu tinggal di Inggris (sekitar tahun 1935-1938).

Kemudian ia kembali ke Afrika tanah yang amat dicintainya, masa tuanya di Nyeri, Kenya. Beliau wafat tanggal 8 Januari 1941 dan diantar diatas kereta yang ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat peristirahatan terakhir. Pada ahun 1958 Biro Kepanduan Sedunia (Putra) dipindahkan dari London ke Ottawa, Kanada. Pada tanggal 1 Mei 1968 dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss (baca: Jenewa Swiss).

Biro Kepanduan Dunia (Putra) hanya mempunyai 40 orang staf yangada di Geneva dan 5 kantor kawasan yakni : Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Biro Kepanduan Dunia (Putri) sampai dengan sekarang tetap berada di London dan mempunyai 5 kawasan yakni : Eropa. Asia Pasifik, Arab, Afrika, Amerika Latin.

Demikian kita sudah mempelajari tentang sejarah kepanduan dunia. Semoga artikel tentang sejarah kepanduan dunia diatas dapat bermanfaat untuk kita.
Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Berikut kami akan coba jelaskan tentang ketentuan seragam pramuka lengkap. Seragam Pramuka adalah pakaian yang digunakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka Indonesia yang berfungsi sebagai sarana pendidikan dan identitas bagi anggotanya guna meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Sedangkan tujuan penggunaan Seragam Pramuka adalah agar anggota Pramuka yang mengenakannya dapat berahlak sesuai Satya dan Darma Pramuka, memiliki jiwa korsa dan berdisiplin

Warna seragam Pramuka adalah coklat muda dan coklat tua. Warna tersebut dipilih karena merupakan salah satu warna yang digunakan para pejuang Indonesia ketika masa perang kemerdekaan. 

Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Jenis-Jenis Seragam Pramuka

  1. Seragam harian, pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka melakukan kegiatan kepramukaan harian. Namun Pakaian Seragam Harian dapat juga dikenakan pada waktu mengikuti upacara dan melakukan kegiatan kepramukaan lainnya. Pakaian ini bisa disebut pakaian utama seorang Pramuka. Setiap anggota Pramuka wajib memiliki minimal satu stel Pakaian Seragam harian.
  2. Seragam kegiatan, pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka melakukan kegiatan di lapangan atau kegiatan olah raga. Alasan penggunaan pakaian ini adalah agar lebih mudah ketika melakukan aktivitas yang diperlukan. Anggota Gerakan Pramuka tidak harus memiliki seragam jenis ini. Namun sangat direkomendasikan untuk memilikinya.
  3. Seragam upacara, pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka mengikuti Upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan, Upacara Hari Pramuka, Upacara Pelantikan Pengurus/Mabi, Upacara Pembukaan dan Penutupan Kegiatan Nasional, ketika menghadiri upacara lain dimana TNI mengenakan Seragam PDU IV dan acara resmi kepramukaan di luar negeri. Pakaian seragam ini tidak dapat dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka. Yang boleh mengenakannya hanyalah Andalan dan Majelis Pembimbing mulai dari tingkat Kwartir Cabang sampai Kwartir Nasional.
  4. Seragam khusus, pakaian yang dikenakan karena pertimbangan khusus. Seragam khusus terdiri atas Pakaian Seragam Muslim dan Pakaian Seragam Tambahan.
  5. Seragam Muslim, pakaian yang dikenakan karena pertimbangan agama Islam. Hal ini untuk mengakomodir anggota muslim terutama putri untuk dapat mengenakan jilbab tanpa melanggar aturan.
  6. Seragam tambahan, Pakaian yang bersifat situasional dan dapat dikenakan oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka.

Kelengkapan Jenis Seragam Pramuka

Setiap Pakaian Seragam Pramuka memiliki kelengkapan-kelengkapan yang terdiri atas:
  1. Tutup Kepala
  2. Baju Pramuka
  3. Rok atau Celana
  4. Setangan Leher
  5. Ikat pinggang
  6. Kaus kaki
  7. Sepatu
  8. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Berikut ketentuan seragam pramuka lengkap. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerbitkan Surat Keputusan Nomor 174 tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka yang menyempurnakan petunjuk penyelenggaraan yang telah diterbitkan sebelumnya.


Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka

Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka

Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka


Berikut akan kami ulas secara lengkap tentang Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka. Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.

Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional.

Dalam kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang dilaksanakan secara teratur, terarah, terencana dan berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa.

Orang Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan tersebut di atas ialah Pembina Pramuka. Berikut adalah penjelasan tentang Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka.

Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka


Peran Pembina Pramuka

Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang langsung bergiat bersama peserta didik, membimbing, memberikan dukungan dan fasilitas agar para peserta didik dapat bergiat dengan teman-teman dalam satuannya dengan riang gembira, tekun, terjamin keselamatannya, sehingga acara kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan menghasilkan kepuasan batin pada semua peserta didik.

Dalam memberikan bimbingan dan bantuan agar peserta didik dapat melaksanakan kegiatan sebagaimana yang diharapkan, Pembina Pramuka menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem Among, sehingga lewat kegiatan yang disajikan Pembina Pramuka dapat mendidikan sikap dan perilaku yang dilandasi kematangan spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial.

Pembina Pramuka hendaknya peka terhadap kebutuhan peserta didiknya, menerima dan mau mengerti (acceptance-understanding) terhadap kebutuhan peserta didik.

Pembina Pramuka sebagai pelaksana kebijakan Gerakan Pramuka yang terdepan mengemban tugas untuk memberikan pendidikan agar peserta didik menjadi:
  1. manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur,
  2. warga negara Rebuplik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara kesatuan rebuplik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.
Dengan demikian peranan Pembina Pramuka dapat disimpulkan, sebagai berikut:
  1. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang terlibat langsung dalam kegiatan kepramukaan dengan memperhatikan terpenuhinya kebutuhan peserta didik, ialah terciptanya kegiatan yang bersifat kekinian, menarik, dan menantang.
  2. Pembina Pramuka dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among, mendayagunakan kegiatan peserta didik menjadi media pendidikan.
  3. Pembina Pramuka adalah sukarelaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam kepramukaan dan sebagai mitra peserta didik sangat peduli terhadap kebutuhan mereka, serta dengan penuh kesabaran: memotivasi, membimbing, membantu dan memfasilitasi kegiatan sehingga kegiatan peserta didik dapat berjalan dengan lancar, sukses dan terjaga keselamatannya.

Tugas Pembina Pramuka

  1. Pembina Pramuka mempunyai tugas membina pramuka dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Sistem Among, dan berkewajiban selalu memperhatikan tiga pilar kegiatan kepramukaan, ialah: kegiatan kepramukaan harus modern (kekinian, baru, tidak ketinggalan jaman), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, dan adanya ketaatan pada Kode Kehormatan Pramuka.
  2. Pembina Pramuka bertugas dengan sukarela menepatkan posisinya sebagai mitra peserta didik untuk dapat memfungsikan diri peserta didik sebagai subyek pendidikan, karena pada hakekatnya kepramukaan adalah pendidikan sepanjang hayat dan oleh karena itu peserta didik harus disiapkan sejak dini bahwa merekalah yang akan mendidik diri mereka sendiri. Sebagai mitra peserta didik pembina pramuka bertugas untuk selalu memberikan motivasi, stimulasi, bimbingan, bantuan dan menyediakan fasilitas kegiatan.
  3. Pembina Pramuka berkewajiban membantu Gugusdepan dalam rangka pelaksanaan kerjasama dan hubungan timbal balik antara Gerakan Pramuka dengan orang tua/wali pramuka dan masyarakat.

Tanggung jawab Pembina Pramuka

Dalam melaksanakan peran dan tugasnya, tanggung jawab Pembina Pramuka ialah sebagai berikut:

Pembina Pramuka bertanggung jawab atas:
  1. terselenggaranya kepramukaan pada satuan pramuka ialah sebagai berikut.
  2. tetap terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada semua kegiatan pramuka
  3. terselenggaranya kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi Gerakan Pramuka , akan menjadi media pembinaan pengembangan  mental-spiritual-moral, pisik, intelektual, emosional, dan sosial, sehingga peserta didik akan memiliki kematangan dalam upaya peningkatan kemandiriannya serta aktivitasnya di masyarakat.
  4. terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, dan sebagai warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, yang setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang baik berguna.
  5. dalam melaksanakan  tugasnya Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat, Pembina Gugusdepan dan diri pribadinya sendiri.
Oleh  karena peran, tugas dan tanggung jawab Pembina Pramuka dapat dikatakan cukup berat, maka dalam kegiatannya diatur sebagai berikut:
  1. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 20 tahun dan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 16 tahun. Dalam Perindukan Siaga diperlukan 1 orang Pembina Siaga dan 3 orang Pembantu Pembina Siaga.
  2. Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 21 tahun, dan pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 20 tahun. Dalam Pasukan Penggalang diperlukan 1 orang Pembina Penggalang dan 2 orang Pembantu Pembina Penggalang
  3. Pembina Penegak sekurang-kurang berusia 25 tahun dan Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun. Dalam Ambalan Penegak diperlukan 1 orang Pembina Penegak dan 1 orang Pembantu Pembina Penegak.
  4. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun dan Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya  berusia 25 tahun. Dalam Rencana Pandega diperlukan 1 orang Pembina Pandega dan 1 orang Pembantu Pembina Pandega
  5. Pembina Pramuka sekurang-kurang telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD).
Agar seorang Pembina Pramuka dapat memerankan dirinya dengan baik seyogyanya melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan menghayati dengan baik prinsip-prinsip dalam kepramukaan, sehingga dapat mengikuti kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik. 

Sebagai Pembina Pramuka kita akan menjadi subyek yang akan ditiru oleh para peserta didik.

Tugas dan tanggung jawab yang membebani Pembina Pramuka cukup berat, namun tugas mendidik anak bangsa agar dapat menjadi anak bangsa  yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, merupakan tugas suci dan mulia.

Oleh karena itu berbahagialah kita yang terpanggil dengan sukarela memerankan diri sebagai Pembina Pramuka.  Semboyan kita " Ihlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawa Laksana".

Demikian ulasan mengenai Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka. Semoga bermanfaat.

Kegiatan-Kegiatan Pramuka

Kegiatan-Kegiatan Pramuka

Kegiatan-Kegiatan Pramuka

Pramuka Siaga

Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:

  • Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya.
  • Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
  • Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
  • Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan.
  • Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
  • Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
  • Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada siang hari.

Kegiatan-kegiatan Pramuka

Pramuka Penggalang

Jambore

Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore Nasional (tingkat nasional).

Lomba Tingkat

Lomba Tingkat adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru)

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru) adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.

Penjelajahan (Wide Game)

Penjelajahan (Wide Game) adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.

Latihan Bersama

Latihan Bersama adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

Perkemahan

Perkemahan adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum’at Saptu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.

Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang

Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.


Pameran

Pameran adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.

Darmawisata

Darmawisata adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.

Pentas Seni Budaya

Pentas Seni Budaya adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.

Karnaval

Karnaval adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.


Pramuka Penegak dan Pandega

Raimuna 

Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

Gladian Pimpinan Satuan

Gladian Pimpinan Satuan adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.

Perkemahan

Perkemahan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum’at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

Perkemahan Wirakarya (PW)

Perkemahan Wirakarya (PW) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

Perkemahan Bakti (Perti) 

Perkemahan Bakti (Perti) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.

Perkemahan Antar (Peran) Saka

Perkemahan Antar (Peran) Saka adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

Pengembaraan

Pengembaraan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.

Latihan Pengembangan Kepemimpinan 

Latihan Pengembangan Kepemimpinan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.

Latihan Pengelola Dewan Kerja

Latihan Pengelola Dewan Kerja adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

Kursus Instruktur Muda 

Kursus Instruktur Muda adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

Penataran, Seminar, dan Lokakarya

Penataran, Seminar, dan Lokakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

Sidang Paripurna

Sidang Paripurna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera)

Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

Semua Golongan

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI)

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI) adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
Tali Temali Pramuka

Tali Temali Pramuka



Tali Temali Pramuka

Macam Simpul dan Kegunaannya

  1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
  2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
  3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
  4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
  5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
  6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
  7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
  8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar
  9. Simpul laso
Simpul Mati


Macam Ikatan dan Kegunaannya

  1. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan pangkal ini dapat jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.
  2. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
  3. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
  4. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
  5. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb

SAR (Search And Rescue)

SAR (Search And Rescue)

SAR (Search And Rescue)

SAR (Search And Rescue) bukanlah sesuatu yang asing di telinga para penjelajah alam, termasuk pramuka, dan masyarakat. Namun, juga tidak banyak yang diketahui mengenai SAR itu sendiri. Bahkan singkatannya saja tidak banyak yang tahu.


Materi ini diberikan agar memudahkan tim SAR untuk menemukan kita apabila kita  tersesat saat mendaki gunung.


Unsur-unsur SAR

Dalam kegiatan SAR terdapat 4 unsur yang bias dijadikan penentu keterampilan yang dibutuhkan sebagai penunjang suksesnya suatu tim SAR dalam melakukan operasinya, yaitu:

Locate

Kemampuan untuk melakukan lokasi korban. Hal ini memerlukan pengetahuan mengenai data peristiwa, keadaan korban, keadaan medan dan yang lainnya.

Reach

Kemampuan untuk mencapai korban. Hal ini memerlukan keterampilan mendaki gunung, rock climbing, cara hidup di alam bebas, peta, kompas, membca jejak, dan lainnya.

Stabilize

Kemampuan untuk menenangkan korban. Dalam hal ini mutlak diperlukan kemampuan P3K, gawat darurat dan lain sebagainya.

Evacuate

Kemampuan membawa korban. Hal ini memerlukan keterampilan seperti halnya REACH.


Selain itu, pengetahuan tentang komunikasi juga mutlak dibutuhkan agar setiap perkembangan operasi SAR bisa dilaporkan kepada atasan.


Tahapan SAR


Ada beberapa tahapan SAR, yaitu:

  1. Awerness Stage (tahapan keragu-raguan), sadar bahwa keadaan darurat telah terjadi.
  2. Initial Action (tahapan kesiapan), melaksanakan segala sesuatunya sebagai tanggapan terhadap suatu kecelakaan, termasuk juga mendapatkan segala informasi mengenai korban.
  3. Planning Stage (tahapan perencanaan), pembuatan rencana yang efektif dan segala koordinasi yang diperlukan.
  4. Operation Stage (tahapan operasi), seluruh unit bertugas hingga misi SAR dinyatakan selesai.
  5. Report Stage (tahapan laporan), terakhir membuat laporan mengenai misi SAR yang telah dilaksanakan.

Bagan Organisasi SAR

SAR COORDINATOR (SC)

Seorang pejabat wilayah yang karena jabatan, memiliki fungsi wewenang dapat memberiakan dukungan yang diperlukan kepada Kantor Koordinator SAR (KKR) untuk melaksanakan organisasi SAR.

SAR MISSION COORDINATOR (SMC)

Bertugas pada kejadian SAR, melaksanakn evaluasi kejadian, perencanaan, serta koordinasi pencarian, sejak ditunjuk sebagai SMC hinga sampai operasi dinyatakan selesai. Jika wilayah pencaria terlalu luas, dapat ditunjuk beberapa SMC dengan batas wilayah pencarian masing-masing yang jelas.

ON SCENE COMMANDER (OSC)

Ditunjuk oleh SMC untuk koordinasi dan pengaturan suatu misi SAR di tempat kejadian. Jika pencarian menggunakan lebih dari dua unit SAR maka harus ada OSC.

SEARCH RESCUE UNIT (SRU)

Merupakan tim yang secara nyata melaksanakn operasi SAR. Wewenangnya terbatas pada pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh OSC/SMC.



PENCARIAN PADA OPERASI SAR


Pola Teknis Pencarian

Berikut adalah beberapa dari pola teknis pencarian pada operasi SAR yaitu:

1. Track (T)

  • Pola ini dipakai jika orang yang dinyatakan hilang dan jalur perjalanan yang direncanakan akan dilewatinya merupakan satu-satunya informasi yang ada.
  • Selalu dianggap bahwa sasaran/korban masih di sekitar atau dekat dengan garis rute.

2. Parallel (P)

  • Daerah pencarian cukup luas dan medannya cukup datar.
  • Hanya mempunyai posisi duga.
  • Sangat baik untuk daerah pencarian yang berbentuk segi empat.


3. Creeping (C)

  • Daerah pencarian sempit, panjang dan kondisinya cukup rata serta datar.
  • Kalau di punggungan gunung, regu pencarian dengan pola ini akan turun ke jurang-jurang atau dataran yang lebih rendah


4. Square (SQ)

  • Biasanya digunakan pada daerah yang datar.
  • Dengan pola ini peritungan popsisi juga harus merupakan kemungkinan yang tepat.
  • Pembelokan tidak sembarangan, tetapi dengan perhitungan.

5. Sector (S)

  • Lokasi atau posisi diketahui 
  • Daerah yang dicari tidak luas
  • Daerah pencarian berbentuk lingkaran
  • Rute regu pencarian berbentuk segitiga sama sisi


6. Contour (CT)

  • Digunakan di bukit-bukit.
  • Pencarian selalu dimulai dari puncak tertinggi.


7. Barrier (B)

  • Digunakan dengan hanya menunggu atau mencegat dengan perhitungan yang pasti bahwa korban akan lewat dengan melihat ketentuan lingkungan.
  • Digunakan jika regu pencari danpenyelamat tidak bias mendekati tempat yang terkena musibah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pola Pencarian

Dari sekian banyak pola pencarian, anda harus memilih yang paling  tepat. Pemilihan tersrebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
  • Ketepatan posisi korban.
  • Luas dan bentuik daerah pencarian
  • Jumlah dan jenis SRU yang tersedia.
  • Cuaca di an ke daerah pencarian.
  • Jarak basecamp SRU kelokasi musibah.
  • Kemampuan peralatan Bantu navigasi di daerah kejadian.
  • Ukuran sukar dan mudahnya sasaran yang diketahui.
  • “probability of tection” yang dipilih.
  • Medan di daerah kejadian.
  • Kualitas dari SMC dan OSC beserta staffnya.
  • Dukungan logistic ke daerah pencarian.


Taktik Pencarian

Taktik pencarian dapat bervariasi, tergantung pada situasi tertentu. Secara umum hal itu tercakup dalam lima metode pencarian, yaitu:

Preliminary Mode

Merupakan usaha-usaha untuk mendapatkan informasi awal, mengkoordinir regu-regu pencari, membentuk pos pengendali perencanaan pencarian awal dan lain sebagainya.

Confinement Mode

Menciptakan, membentuk garis lintas (perimeter) untuk mengurung korban dalam area pencarian.

Detection Mode

Pemeriksaan terhadap tempat potensial dan juga menggunakan pencarian potensial. Pada area tersebut diperhitungkan ditemukannya korban ataupun jejak atau sesuatu yang tercecer atau yang ditinggalkan oleh korban.


Tracing Mode

Melacak jejak atau sesuatu yang ditinggalkan korban. Biasanya pelacakan ini dilakukan dengan anjing pelacak atau orang yang terlatih mencari da membaca jejak.

Evacuation Mode

Memberika perawatan dan membawa korban utuk perawatan yang lebih lanjut jika diperlukan.


Di Indonesia pelaksanaan operasi SAR ditujukan pada musibah transportasi udara dan laut, sesuai keputusan presiden tentang pembentukan BASARNAS. Untuk musibah pada pendakian gunung atau kegiatan alam bebas lainnya, operasi SAR belum seresmi BASARNAS. Pada umumnya kegiatan SAR gunung di Indonesia lebih sering dimotori oleh kelompok pendaki gunung dan juga dibantu oleh ABRI atau kepolisian.





Penegak dalam Pramuka

Penegak dalam Pramuka

Penegak dalam Pramuka

Penegak dalam Pramuka

Penegak Bantara

Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagian Penegak Bantara dan mentaati adat istiadat Ambalan. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan yang bersangkutan degan mengucapkan janji Tri Satya dengan sukarela dan memakai tanda tingkatan untuk Penegak Bantara.

Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan untuk membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.


Penegak Laksana

Penegak Laksana adalah Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati adat Ambalan. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan upacara Kenaikan Tingkat dengan mengucapkan janji Tri Satya denga sukarela dan erhak memakai tanda tingkat Penegak Laksana. 


Tanda Sangga Penegak 

Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan. Tanda sangga dapat mengambil :

  1. nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir.
  2. angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning.
  3. gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri).
  4. gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Pramuka

Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Raimuna

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.


Gladian Pimpinan Satuan

adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.


Perkemahan

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum’at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.


Perkemahan Wirakarya (PW)

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu. Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.


Perkemahan Antar (Peran) Saka

adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.


Pengembaraan

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.


Latihan Pengembangan Kepemimpinan

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.


Latihan Pengelola Dewan Kerja

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.


Kursus Instruktur Muda

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.


Penataran, Seminar, dan Lokakarya

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.


Sidang Paripurna

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.


Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera)

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.