Derawan Island

Derawan Island

Derawan Island is a favorite place for exploring marine life

Derawan Island is a favorite place for exploring marine life. There are many rare animals such as the green turtle, the scarlet turtle, star fruit turtle and sea cow. The place is also home to many rare species of marine plants and coral reef. It is also a good place for scuba diving, pearl diving, fishing, swimming and other water sports.


The entire marine conservancy region covers a total area of no less than 1.27 million hectares. It is the perfect tropical qparadise with warm, isolated islands, soft white sand beaches fringed with waving palm trees, pristine seas that change color from green to deep blue, and an amazing underwater life of giant turtles, dolphins, manta rays, dugongs and barracudas, stingless jellyfish and sometimes, whales. Here, you can find 460 different species of corals, ranking this area second only to the Raja Ampat Islands in West Papua. The Nature Conservancy and a team of international experts also found more than 870 species of fish here, ranging from tiny pygmy seahorses to giant manta rays. So, if you love marine life and water sport, Darawan island is waiting for you.


this is located just away from the mainland of East Kalimantan in the district of Berau, the Derawan archipelago comprises 31 islands, most well-known among these are the islands of Derawan, Maratua, Sangalaki and Kakaban. Here is Indonesia’s largest nesting site of the rare and endangered giant green turtles and hawksbill turtles, where one can daily watch turtles lay their eggs in the sand or swim to sea with the turtles. The best time to visit this fascinating island is during the months of September and March, when temperatures are much cooler-in the vicinity of 27°C with pleasant sea breezes.


The Taj Mahal  'the jewel of Muslim art in India'

The Taj Mahal 'the jewel of Muslim art in India'

The Taj Mahal is a white marble mausoleum recognised as 'the jewel of Muslim art in India'

The Taj Mahal is a white marble mausoleum recognised as 'the jewel of Muslim art in India'. It is regarded as one of the finest examples of Mughal architecture – an amalgamation of Persian, Turkish and Indian styles.


The most impressive in the Taj Mahal complex next to the tomb, is the main gate, which stands majestically in the centre of the southern wall of the forecourt. The gate is flanked on the north front by double arcade galleries. The garden in front of the galleries is subdivided into four quarters by two main walkways and each quarters in turn subdivided by the narrower cross-axial walkways, on the Timurid-Persian scheme of the walled in garden. The enclosure walls on the east and west have a pavilion at the centre.


The Taj Mahal is a perfect symmetrical planned building, with an emphasis of bilateral symmetry along a central axis on which the main features are placed. The building material used is brick-in-lime mortar veneered with red sandstone and marble and inlay work of precious/semi precious stones. The mosque and the guest house in the Taj Mahal complex are built of red sandstone in contrast to the marble tomb in the centre. Both the buildings have a large platform over the terrace at their front. Both the mosque and the guest house are the identical structures. They have an oblong massive prayer hall consist of three vaulted bays arranged in a row with central dominant portal. The frame of the portal arches and the spandrels are veneered in white marble. The spandrels are filled with flowery arabesques of stone intarsia and the arches bordered with rope molding.


The Taj Mahal is located on the right bank of the Yamuna River in a vast Mughal garden that encompasses nearly 17 hectares, in the Agra District in Uttar Pradesh. It was built by Mughal Emperor Shah Jahan in memory of his wife Mumtaz Mahal with construction starting in 1632 AD and completed in 1648 AD, with the mosque, the guest house and the main gateway on the south, the outer courtyard and its cloisters were added subsequently and completed in 1653 AD. The existence of several historical and Qur’anic inscriptions in Arabic script have facilitated setting the chronology of Taj Mahal.


Komodo Island

Komodo Island


Komodo island is located between Sumbawa and Flores, along western NusaTenggara Timur, and is popular for the  presence of giant Monitor Lizards known as Komodo Dragons. The island is arid, rugged and barren and forms a part of the Komodo National Park and Marine Reserve. Aerial views prove that it is inarguably, among the most beautiful places in Indonesia.


The best time to visit the park is during the dry season, which runs from April to December.  Besides spotting endangered Komodo dragons, a range of activities can be enjoyed at the Komodo National Park such as go for kayaking, diving, trekking or the guided island tours.


Around Komodo Island can be relatively easy, but to get to Komodo, you first need to travel to Bali and then to Labuan Bajo by either plane or boat, and finally to Komodo Island by boat. A couple of local airlines fly from Bali to Labuan Bajo on Flores Island.


Prinsip Pembelajaran dan Asesmen - Kurikulum Merdeka

Prinsip Pembelajaran dan Asesmen - Kurikulum Merdeka

Prinsip Pembelajaran dan Asesmen - Kurikulum Merdeka


Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

Prinsip Pembelajaran - Pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran pada Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:


Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian murid, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan murid yang beragam. Dengan demikian, pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. 

Contoh:

  • Pada awal tahun ajaran, guru berusaha mencari tahu kesiapan belajar murid dan pencapaian sebelumnya. Misal: melalui dialog dengan murid, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/atau metode lainnya yang sesuai.
  • Guru merancang atau memilih ATP sesuai dengan tahap perkembangan murid, atau mengacu ke tahap awal. Guru bisa menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, ATP, dan modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Contoh:

  • Guru mendorong murid untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan.
  • Guru senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan murid untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.

Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter murid secara holistik.

Contoh:

  • Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan untuk membantu murid mengembangkan kompetensi. Misal: belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan pembelajaran terdiferensiasi.
  • Guru merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi murid.

Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya murid, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.

Contoh:

  • Guru menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat murid.
  • Guru merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif antara guru dan murid, sesama murid, serta antara murid dan materi belajar.

Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Contoh:

  • Guru berupaya untuk mengintegrasikan prinsip kehidupan keberlanjutan (sustainable living) pada berbagai kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi. Misal: menggunakan sumber daya secara bijak (hemat air, listrik, dll.), mengurangi sampah.
  • Guru memotivasi murid untuk menyadari bahwa masa depan adalah milik mereka, sehingga mereka perlu mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan mereka.

Prinsip Asesmen

Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar murid. Prinsip asesmen adalah sebagai berikut:


Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, murid, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

Contoh:

  • Guru menguatkan asesmen di awal pembelajaran yang digunakan untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kesiapan murid.
  • Guru merencanakan pembelajaran dengan merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan umpan balik agar murid menentukan langkah untuk perbaikan ke depannya.

Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.

Contoh:

  • Guru memikirkan tujuan pembelajaran pada saat merencanakan asesmen dan memberikan kejelasan pada murid mengenai tujuan asesmen di awal pembelajaran.
  • Guru menggunakan teknik asesmen yang beragam sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.

Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya, dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai ke depannya.

Contoh:

  • Guru menyediakan waktu dan durasi yang cukup agar asesmen menjadi sebuah proses pembelajaran dan bukan hanya untuk kepentingan menguji.
  • Guru menentukan kriteria sukses dan menyampaikannya pada murid, sehingga mereka memahami ekspektasi yang perlu dicapai.

Laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.

Contoh:

  • Guru menyusun laporan kemajuan belajar secara ringkas, mengutamakan informasi yang paling penting untuk dipahami oleh murid dan orang tua.
  • Guru memberikan umpan balik secara berkala kepada murid dan mendiskusikan tindak lanjutnya bersama-sama, serta melibatkan orang tua.

Hasil asesmen digunakan oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Contoh:

  • Guru menyediakan waktu untuk membaca, menganalisis, dan melakukan refleksi hasil asesmen.
  • Guru menggunakan hasil asesmen sebagai bahan diskusi untuk menentukan hal-hal yang sudah berjalan baik dan area yang perlu diperbaiki.

Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu pembelajaran.


Pembelajaran Sesuai Tahap Capaian Belajar - Teaching at The Right Level

Pembelajaran Sesuai Tahap Capaian Belajar - Teaching at The Right Level

Pembelajaran Sesuai Tahap Capaian Belajar - Teaching at The Right Level

Pembelajaran Sesuai Tahap Capaian Belajar - Pembelajaran sesuai tahap capaian belajar murid (teaching at the right level) adalah pendekatan belajar yang berpusat pada kesiapan belajar murid, bukan pada tingkatan kelas.


Apa tujuan pembelajaran ini?

  • Sebagai bentuk implementasi filosofi ajar Ki Hadjar Dewantara yang berpusat pada murid
  • Menguatkan kompetensi numerasi dan literasi murid
  • Agar setiap murid mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan

Bagaimana pembelajaran dilakukan?

Murid dalam fase perkembangan yang sama bisa memiliki tingkat pemahaman dan kesiapan yang berbeda. Karena itu, pada model pembelajaran ini, cara dan materi pembelajaran divariasikan berdasarkan tingkat pemahaman dan kesiapan murid.


Apa itu fase perkembangan?

Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai murid, yang disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhannya.


SD, SMP, SMA, SMK (MI, MTs, MA, MAK)

  • Fase A: SD/MI kelas 1–2
  • Fase B: SD/MI kelas 3–4
  • Fase C: SD/MI kelas 5–6
  • Fase D: SMP/MTs kelas 7–9
  • Fase E: SMA/MA, SMK/MAK kelas 10
  • Fase F: SMA/MA, SMK/MAK kelas 11–12

Sekolah Luar Biasa

  • Fase A: usia mental ≤ 7 tahun
  • Fase B: usia mental ± 8 tahun
  • Fase C: usia mental ± 8 tahun
  • Fase D: usia mental ± 9 tahun
  • Fase E: usia mental ± 10 tahun
  • Fase F: usia mental ± 10 tahun

Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, dan Usia Kronologis

Fase A

  • Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 1–2)
  • Usia kronologis: ≤ 6–8 tahun
  • Usia mental: ≤ 7 tahun

Fase B

  • Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 3–4)
  • Usia kronologis: 9–10 tahun
  • Usia mental: ± 8 tahun

Fase C

  • Jenjang/kelas: SD/MI (kelas 5–6)
  • Usia kronologis: 11–12 tahun
  • Usia mental: ± 8 tahun

Fase D

  • Jenjang/kelas: SMP/MTs (kelas 7–9)
  • Usia kronologis: 13–15 tahun
  • Usia mental: ± 9 tahun

Fase E

  • Jenjang/kelas: SMA/MA, SMK/MAK (kelas 10)
  • Usia kronologis: 16–17 tahun
  • Usia mental: ± 10 tahun

Fase F

  • Jenjang/kelas: SMA/MA, SMK/MAK (kelas 11–12)
  • Usia kronologis: 17–23 tahun
  • Usia mental: ± 10 tahun

Bagaimana cara menentukan kemajuan hasil belajar?

Kemajuan hasil belajar murid dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Murid yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan agar mencapai capaian pembelajarannya.


Bagaimana tahapan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen?

Perencanaan

Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, yang mencakup rencana asesmen formatif yang akan dilakukan di awal pembelajaran dan asesmen sumatif di akhir pembelajaran.


Asesmen Awal Pembelajaran

  • Asesmen awal bertujuan untuk untuk menilai kesiapan masing-masing murid untuk mempelajari materi yang telah dirancang.
  • Dengan demikian, guru bisa melakukan pengelompokkan murid berdasarkan tingkat kesiapan yang sama.

Pembelajaran

  • Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala.
  • Di akhir proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini juga bisa digunakan sebagai asesmen awal pada pembelajaran berikutnya.


Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Lingkungan Sekolah

Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Lingkungan Sekolah

 

Profil Pelajar Pancasila

Penerapan Profil Pelajar Pancasila di Lingkungan Sekolah

Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap pelajar melalui: budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.

 

1. Budaya sekolah

Sebagai bagian dari budaya sekolah, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan ke dalam iklim sekolah, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di sekolah.

 

2. Pembelajaran intrakurikuler

Sebagai bagian dari pembelajaran intrakurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam Capaian Pembelajaran, tujuan pembelajaran, atau materi/topik pembelajaran.

 

3. Pembelajaran kokurikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Sebagai bagian dari pembelajaran kokurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam kegiatan projek yang diberikan.

 

4. Pembelajaran ekstrakurikuler

Sebagai bagian dari pembelajaran ekstrakurikuler, 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.

 

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Latar Belakang Profil Pelajar Pancasila

  • Pelajaran berbasis projek belum menjadi kebiasaan di sekolah-sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan kebijakan pusat
  • Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban belajar di kelas (intrakurikuler)
  • Alokasi waktu untuk satu mata pelajaran terbagi menjadi dua, intrakurikuler dan kokurikuler (projek penguatan Profil Pelajar Pancasila) agar beban ajar guru tidak berkurang. Jadi, Projek Profil Pelajar Pancasila adalah unit pembelajaran terintegrasi, bukan tematik.

Persiapan penerapan Profil Pelajar Pancasila

Guru

  • Mengatur pengelolaan jam pelajaran dan kolaborasi
  • Mengatur alokasi jam mengajar agar tetap sama
  • Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga penilaian
  • Menyiapkan sistem pendokumentasian projek untuk dapat digunakan sebagai portofolio
  • Berkolaborasi dengan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, dan praktisi

Kemendikbud

  • Menentukan tema untuk setiap projek yang diimplementasi setiap satuan pendidikan

 

Pemerintah Daerah dan Satuan Pendidikan

  • Merancang muatan lokal berupa projek berdasarkan tema yang ditetapkan
  • Mengembangkan menjadi topik yang lebih spesifik dan kontekstual di satuan pendidikan

Definisi Profil Pelajar Pancasila

Definisi Profil Pelajar Pancasila



Definisi Profil Pelajar Pancasila - Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila.


Kegunaan Profil Pelajar Pancasila

  1. Menerjemahkan tujuan dan visi pendidikan ke dalam format yang lebih mudah dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan
  2. Menjadi kompas bagi pendidik dan pelajar Indonesia
  3. Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan


Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila memiliki 6 dimensi dan beberapa elemen di dalamnya.


Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Pelajar Pancasila mengimani dan mengamalkan nilai dan ajaran agama/kepercayaannya. Hal ini diwujudkan dalam akhlak yang baik pada diri sendiri, sesama manusia, alam, dan negara Indonesia (nasionalisme).


Berkebinekaan global

Pelajar Pancasila mengenal dan mencintai budaya dan negaranya (nasionalisme), menghargai budaya lain, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi antar budaya. Mereka juga melakukan refleksi terhadap pengalaman kebinekaannya, sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya untuk mewujudkan masyarakat inklusif, adil, dan berkelanjutan.


Mandiri

Pelajar Pancasila memiliki pemahaman terhadap diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kualitas hidupnya.


Bergotong royong

Pelajar Pancasila melakukan kolaborasi yang dibangun atas dasar kemanusiaan dan kepedulian kepada bangsa dan negara, sehingga dapat berbagi kepada sesama.


Bernalar kritis

Pelajar Pancasila yang bernalar kritis menganalisa dan mengevaluasi semua informasi maupun gagasan yang diperoleh dengan baik. Mereka juga mampu mengevaluasi dan merefleksi penalaran dan pemikirannya sendiri.


Kreatif

Pelajar Pancasila yang kreatif adalah pelajar yang bisa menghasilkan gagasan, karya, dan tindakan yang orisinal. Mereka juga memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.


Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum

Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum



Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum - Indonesia sebagai negara hukum terlihat jelas dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 Pasal 1 Ayat (3) yang berbunyi “Negara Indonesia adalah negara hukum.” Selain itu juga Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib itu dengan tidak ada kecualinya.” Dari isi pasal-pasal tersebut jelaslah sudah bahwa Indonesia adalah negara hukum dan dengan demikian berarti hukum tersebut mengikat bagi seluruh warga negara dan pemerintahan.


Perlindungan hukum adalah segala upaya yang dilakukan penegak hukum untuk melindungi hak-hak dari subjek hukum agar hak-hak tersebut tidak dilanggar. Dimana, penegakan hukum ini dijalankan sebagai upaya untuk menjalankan ketentuan hukum yang berlaku. Suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai perlindungan hukum apabila mengandung berbagai unsur-unsur yaitu adanya perlindungan pemerintah terhadap warganya, jaminan kepastian hukum, dan berkaitan dengan hak-hak warga negara.


Begitu pentingnya perlindungan dan penegakan hukum dilaksanakan untuk menciptakan kondisi yang adil dan tertib. Sehingga dimasyarakat tercipta kondisi sebagai berikut.

  1. Terciptanya supremasi hukum, Supremasi hukum adalah upaya atau kiat untuk menegakkan dan memposisikan hukum pada tempat yang tertinggi dari segala-galanya.
  2. Tegaknya keadilan dalam masyarakat, Pengertian Keadilan ialah hal-hal yang berkenaan pada suatu sikap dan juga tindakan didalam hubungan antar manusia yang berisi tentang sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai hak dan juga sesuai kewajibannya.
  3. Menjamin masyarakat yang tertib

Tertib sosial adalah istilah yang digunakan dalam ilmu sosiologi untuk menggambarkan kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur, sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, nilai, dan norma dalam interaksi sosial


Perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia harus dilakukan oleh setiap warga. Walaupun pada praktik sehari-hari, perlindungan dan penegakan hukum dilakukan oleh lembaga-lembaga negara seperti Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan Negara Republik Indonesia, Advokat, KPK, MA dan KY.


Sebagai negara hukum, Indonesia wajib melaksanakan proses perlindungan dan penegakan hukum. Negara wajib melindungi warga negaranya dari berbagai macam ketidakadilan, ketidaknyamanan dan penyimpangan hukum lainnya. Selain itu, negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa seluruh warga negaranya untuk melaksanakan semua ketentuan-ketentuan yang berlaku.


Setelah kamu mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran 1 ini, isilah penilaian diri ini dengan jujur dan bertanggung jawab yang berisi tentang pemahaman materi dengan memberikan tanda centang (√) pada tabel berikut. Jika kamu menjawab “Ya”, maka kamu dapat belajar lebih dengan mempertahankannya dan dapat melanjutkan pembelajaran berikutnya dan sebaliknya bila kamu menjawab"Tidak", maka segera lakukan pembelajaran ulang (review).







Invitation Letter

Invitation Letter

Invitation Letter - Invitation Letter: It is a letter written to invite people to a particular event. This can be written for a marriage, engagement, graduation ceremony, exhibition, annual day, etc. It can be a formal as well as an informal letter. It can be written by an individual or an organization addressed to a person or an organization. The objective of this letter is to arrange the number of positions for the guests before some days of the event date. An invitation Letter enables the host to achieve their target in managing the event. Read the article below to know more about writing the Normal Invitation Letter format, inviting letter, how to write invitation card.


Invitation Letter Writing Tips


Refer to the following writing tips to know how to write an invitation letter for an event.

  • It must include the address, date, and time of the event on the left side of the letter.
  • Make sure to mention the salutation at the beginning and your signature at the ending of the letter.
  • Make sure to write a grammatically correct and concise letter.
  • It should indicate whether it is a formal or informal letter.
  • The host must express his or her warm welcome to the guests.

Letter of Invitation Format

Refer to the following Format of invitation letter before writing an invitation letter.

Invitation Letter Samples

Invitation Letter to Invite Students Family Members To Attend College Annual Day


Sample Invitation Letter to Invite in the Engagement Ceremony