Soal Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) Model 1

Soal Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) Model 1

Soal Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) Model 1

 Soal Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) Model 1


Pada artikel ini, kita akan membahas soal Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) Model 1 yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran, supervisi manajerial, kemampuan pengambilan keputusan, dan interaksi dalam tim. UKKJ merupakan proses pengukuran dan penilaian terhadap kompetensi teknis, manajerial, dan sosio kultural dari pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sedang atau akan mengalami kenaikan jabatan. Soal-soal ini dirancang untuk menguji pemahaman dan keterampilan calon kenaikan jabatan dalam berbagai aspek terkait tugas-tugas mereka.


Dalam mengukur kemampuan dan kesiapan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengalami kenaikan jabatan, Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) Model 1 menjadi landasan penting. UKKJ Model 1 adalah alat evaluasi yang membantu mengidentifikasi kompetensi teknis, manajerial, dan sosio kultural yang diperlukan dalam peran jabatan yang lebih tinggi. Dalam uji ini, berbagai aspek kinerja diuji, termasuk pengelolaan pembelajaran, supervisi manajerial, kemampuan pengambilan keputusan, dan interaksi dalam tim.


Pertanyaan Soal UKKJ Model 1


1. Penyebab kegagalan guru dalam mengelola pembelajaran mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya tata surya adalah...

a) Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Guru tidak memulai pembelajaran dengan pengamatan terhadap fakta

c) Guru tidak menjelaskan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan

d) Guru tidak membawa alat peraga yang sesuai dengan kompetensi dasar

Jawaban yang benar: b) Guru tidak memulai pembelajaran dengan pengamatan terhadap fakta


2. Salah satu ciri seorang guru memiliki kompetensi pedagogik adalah...

a) Guru tersebut menunjukkan etos kerja, tanggung jawab, dan bangga menjadi guru

b) Guru tersebut menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu

c) Guru tersebut menguasai karakter peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, emosional, kultural dan intelektual

d) Guru tersebut mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun terhadap sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

Jawaban yang benar: b) Guru tersebut menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu


3. Karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal yang ada di satuan pendidikannya, dipresentasikan dalam suatu forum ilmiah (di sekolah/madrasahnya), disebut ...

a) Artikel

b) Tulisan ilmiah popular

c) Makalah

d) Penelitian tindakan Kelas

Jawaban yang benar: c) Makalah


4. “Siswa melakukan sholat jenazah dengan benar”. Rumusan indikator pencapaian kompetensi yang paling sesuai dengan kompetensi dasar tersebut adalah...

a) Mengidentifikasi, menjelaskan, mempraktikkan sholat jenazah

b) Menjelaskan hukum dan bacaan serta tatacara sholat jenazah

c) Memahami hukum, bacaan dan tatacara sholat jenazah

d) Menjelaskan, menyebutkan, dan mengidentifikasi sholat jenazah

Jawaban yang benar: a) Mengidentifikasi, menjelaskan, mempraktikkan sholat jenazah


5. Salah satu upaya guru dalam melaksanakan langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang telah dirancang melalui Penelitian Tindakan Kelas antara lain...

a) Guru meyakini ada masalah dalam pembelajaran selama ini yang memerlukan peningkatan

b) Guru merancang upaya latihan mengerjakan soal-soal untuk persiapan Ujian Nasional

c) Guru mengevaluasi kembali rancangan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang telah dilakukan guru melalui penerapan beberapa model pembelajaran

d) Guru melakukan introspeksi terhadap kelemahan yang ada dari aspek guru

Jawaban yang benar: c) Guru mengevaluasi kembali rancangan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran yang telah dilakukan guru melalui penerapan beberapa model pembelajaran


6. Anda guru IPA di salah satu sekolah. Hari itu anda akan membahas Materi Pokok “Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari”. Langkah pembelajaran yang terpenting agar tujuan pembelajaran tercapai adalah...

a) Menjelaskan tentang pengertian, jenis, fungsi dan contoh alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

b) Mengenalkan alat ukur dan melakukan pengukuran dasar dengan menggunakan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

c) Mencatat fungsi dan contoh alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

d) Mendiskusikan pengertian, jenis, fungsi alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Jawaban yang benar: b) Mengenalkan alat ukur dan melakukan pengukuran dasar dengan menggunakan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari


7. Prinsip demokratis dalam supervisi manajerial ditunjukkan melalui hubungan kemanusiaan. Perilaku yang menggambarkan prinsip ini adalah...

a) Menunjukkan kepedulian, empati, kejujuran, kesantunan, kerjasama, keadilan dan tanggung jawab

b) Menyebutkan kekurangan-kekurangan bawahan tanpa memberikan solusi perbaikan

c) Mengatur jam kerja bawahan sesuai dengan aturan yang ada

d) Menyeleksi pegawai yang diangkat tanpa prosedur yang jelas

Jawaban yang benar: a) Menunjelaskan kepedulian, empati, kejujuran, kesantunan, kerjasama, keadilan dan tanggung jawab


8. Tim kerja memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing. Oleaksanaan tugas tersebut mengandung arti bahwa...

a) Setiap anggota tim berhak mengatur anggaran yang dimiliki sesuai dengan yang ia inginkan

b) Setiap anggota tim berhak menyelesaikan pekerjaannya sendiri sesuai dengan keinginannya

c) Setiap anggota tim tidak harus saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang ada

d) Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab terhadap tim dan tugas yang diberikan

Jawaban yang benar: d) Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab terhadap tim dan tugas yang diberikan


9. Keputusan yang dibuat oleh seorang manajer dapat diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan, yaitu...

a) Keputusan atas, keputusan stratejik, keputusan operasional

b) Keputusan atas, keputusan manajerial, keputusan operasional

c) Keputusan umum, keputusan khusus, keputusan teknis

d) Keputusan umum, keputusan manajerial, keputusan operasional

Jawaban yang benar: b) Keputusan atas, keputusan manajerial, keputusan operasional


10. Manajer yang bersikap otoriter cenderung...

a) Memberikan kebebasan kepada karyawan dalam mengambil keputusan

b) Membatasi kebebasan bawahan dalam mengambil inisiatif dan keputusan

c) Menggunakan pendekatan partisipatif dalam mengambil keputusan

d) Tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan di organisasi

Jawaban yang benar: b) Membatasi kebebasan bawahan dalam mengambil inisiatif dan keputusan


Catatan: Jawaban di atas adalah hasil pilihan dari opsi yang diberikan dalam setiap pertanyaan dan dapat digunakan sebagai referensi. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan penjelasan mendalam tentang materi ini, jangan ragu untuk bertanya.

Dengan demikian, Uji Kompetensi Kenaikan Jabatan (UKKJ) Model 1 mampu memberikan pandangan yang komprehensif mengenai potensi calon yang akan naik jabatan. Melalui evaluasi mendalam terhadap kemampuan teknis, kepemimpinan, dan kolaborasi, UKKJ Model 1 membantu memastikan bahwa individu yang naik jabatan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan tugas yang lebih kompleks. Dengan penerapan UKKJ Model 1, organisasi dapat memastikan perkembangan jenjang karir yang adil dan berdasarkan kompetensi, menguntungkan pegawai yang berkinerja baik, serta memastikan kelancaran operasional dan pencapaian tujuan organisasi.

Download Modul Ajar Pendidikan Pancasila Semua Bab Fase E Kelas X

Download Modul Ajar Pendidikan Pancasila Semua Bab Fase E Kelas X

Download Modul Ajar Pendidikan Pancasila Semua Bab Fase E Kelas X


Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi muda Indonesia. Dalam upaya untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan menyeluruh, kami dengan senang hati menyediakan modul ajar Pendidikan Pancasila yang mencakup semua bab yang relevan dari materi kelas X Fase E. Modul ajar ini diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep-konsep penting seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.



Bab 1: Pancasila

Bab ini memperkenalkan siswa pada konsep dasar Pendidikan Pancasila, tujuan pembelajaran, dan urgensi memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Konsep Dasar Pancasila
Di sini, siswa akan memahami lima sila Pancasila beserta maknanya: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Bab 2: Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)

Bab ini mengajarkan siswa tentang UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia. Materi meliputi sejarah lahirnya UUD 1945, struktur konstitusi, hak dan kewajiban warga negara, serta peran lembaga-lembaga negara.

Struktur UUD 1945
Siswa akan belajar tentang pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan UUD 1945. Mereka akan memahami pentingnya Pembukaan UUD 1945 sebagai panduan nilai-nilai bangsa.

Bab 3: Bhinneka Tunggal Ika

Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" menunjukkan keberagaman budaya, agama, dan suku dalam kesatuan Indonesia. Bab ini mengajarkan siswa tentang pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan.

Toleransi dan Kerukunan
Siswa akan memahami bagaimana prinsip Bhinneka Tunggal Ika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk memupuk kerukunan antarindividu dan kelompok.

Bab 4: Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Bab ini menguraikan arti dan pentingnya NKRI sebagai bentuk negara Indonesia. Materi meliputi pembentukan NKRI, wilayah negara, dan upaya menjaga keutuhan NKRI.

Kepentingan NKRI
Siswa akan memahami mengapa NKRI sangat penting untuk keberlanjutan Indonesia sebagai negara berdaulat dan merdeka.

Kesimpulan
Modul ajar Pendidikan Pancasila ini dirancang untuk memberikan siswa pemahaman yang lebih mendalam tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Dengan memahami nilai-nilai dan konsep-konsep ini, diharapkan siswa akan tumbuh sebagai warga negara yang bertanggung jawab, memiliki rasa persatuan, serta menghargai keberagaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Download Modul Ajar Pendidikan Pancasila Semua Bab Fase E Kelas X di sini!
Download Bab 1 - Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X
Download Bab 2 - Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X
Download Bab 3 - Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X
Download Bab 4 - Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X


Mari bersama-sama membangun generasi muda yang kuat dalam nilai-nilai Pancasila dan komitmen terhadap NKRI!
 Download Modul Ajar Bab 4 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA

Download Modul Ajar Bab 4 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA

Download Modul Ajar Bab 4 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA


Pendidikan Pancasila memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter dan sikap sebagai warga negara yang baik di Indonesia. Di tingkat sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA), mata pelajaran Pendidikan Pancasila biasanya diberikan untuk siswa kelas X guna memahamkan nilai-nilai Pancasila serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari dan berbangsa.


 Download Modul Ajar Bab 4 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA



Mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan peran sebagai warga negara Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pendidikan. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui penggunaan modul ajar. Dalam konteks ini, "Modul Ajar Bab 3 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA" muncul sebagai sumber belajar yang berharga. Modul ini secara khusus difokuskan pada Bab 3 dan ditujukan untuk siswa-siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas/Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah.


DISINI Download Modul Ajar Bab 4 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA


Dalam menghadapi kompleksitas tugas sebagai warga negara, pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai Pancasila menjadi pondasi yang memadai. "Modul Ajar Bab 3 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA" mengambil peran penting dalam memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa. Dengan mengunduh modul ini, para siswa diharapkan dapat mengembangkan wawasan tentang hak, kewajiban, peran, dan persamaan kedudukan sebagai individu yang berkontribusi pada masyarakat dan negara.

Semua pertemuan dalam modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta didik mengenai hak, kewajiban, peran, dan persamaan kedudukan sebagai warga negara Indonesia. Metode pembelajaran Problem-Based Learning digunakan untuk mendorong partisipasi dan pemahaman yang lebih baik. Evaluasi terstruktur juga dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta didik.
 Download Modul Ajar Bab 3 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA

Download Modul Ajar Bab 3 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA

Download Modul Ajar Bab 3 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA


Pendidikan Pancasila merupakan salah satu komponen penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai moral peserta didik di Indonesia. Bab 3 Pendidikan Pancasila pada Fase E kelas X SMA/SMK/MA mengangkat topik yang fundamental: "Keberagaman, Kerja Sama, dan Gotong Royong dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika." Modul ajar ini memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan peserta didik pada konsep-konsep penting ini, serta memahamkan mereka akan pentingnya keberagaman, kerja sama, dan gotong royong dalam masyarakat.

Pendahuluan


Bab ini menempatkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pijakan utama. Konsep ini menekankan bahwa meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya, kita tetap bersatu sebagai bangsa. Modul ajar ini dirancang dengan memanfaatkan model pembelajaran Problem-Based Learning, di mana peserta didik diajak untuk aktif berpartisipasi dan berpikir kritis.

 Download Modul Ajar Bab 3 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA


Pertemuan Pertama: Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Pertemuan pertama fokus pada pemahaman konsep Bhinneka Tunggal Ika dan pentingnya keberagaman. Peserta didik diajak untuk merenungkan makna dari Bhinneka Tunggal Ika dan menemukan bukti bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Melalui diskusi kelompok, peserta didik diberi tugas untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan dari keberagaman ini. Guru juga mendorong mereka untuk mencari informasi tambahan dari berbagai sumber.

Pertemuan Kedua: Toleransi dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika


Pertemuan kedua mengulas tentang toleransi, khususnya dalam menghadapi keberagaman. Peserta didik diajak untuk memahami pentingnya toleransi dalam memelihara kerukunan di masyarakat. Mereka diberi kesempatan untuk menjelaskan makna toleransi dan memberikan contoh nyata dari praktik toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Lewat diskusi kelompok, mereka juga diminta untuk menggali pemahaman lebih mendalam tentang toleransi, terutama melalui lagu daerah sebagai bagian dari budaya Indonesia.

Pertemuan Ketiga: Kerja Sama dalam Kehidupan Bermasyarakat


Pertemuan ketiga mengeksplorasi pentingnya kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat. Peserta didik diberi gambaran mengenai hakikat gotong royong dan kerja sama. Melalui diskusi kelompok, mereka diminta untuk mencari bentuk-bentuk kerja sama dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan pendorong diajukan untuk mendorong peserta didik berpikir kritis tentang faktor pendorong dan penghambat dalam praktik gotong royong.

Pertemuan Keempat: Gotong Royong dalam Kehidupan Bermasyarakat (Lanjutan)


Pertemuan keempat melanjutkan eksplorasi mengenai gotong royong dalam masyarakat. Peserta didik diajak untuk lebih mendalam dalam mengidentifikasi bentuk-bentuk kerja sama dan gotong royong di lingkungan sekitar mereka. Melalui kegiatan kelompok, mereka diminta untuk menerapkan makna gotong royong melalui tindakan nyata. Modul ini juga mengevaluasi pemahaman peserta didik melalui uji pemahaman yang mencakup materi-materi yang telah dipelajari.

Pengayaan dan Remedial


Modul ini juga memperhatikan berbagai tingkat pemahaman peserta didik. Untuk peserta yang memahami dengan baik, tersedia soal-soal pengayaan untuk memperdalam pengetahuan mereka. Sedangkan untuk peserta yang memerlukan pemahaman lebih lanjut, terdapat soal-soal remedial yang dirancang untuk membantu mereka memahami konsep-konsep penting ini dengan lebih baik.

DISINI  Download Modul Ajar Bab 3 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA


Refleksi dan Implikasi


Pengembangan modul ajar ini bertujuan untuk mengenalkan dan menginternalisasi nilai-nilai keberagaman, kerja sama, dan gotong royong dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika kepada peserta didik. Dengan pendekatan Problem-Based Learning, peserta didik tidak hanya menerima informasi, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Modul ini diharapkan akan membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya keberagaman, kerja sama, dan gotong royong dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.
DOWNLOAD MODUL AJAR BAB 2 PENDIDIKAN PANCASILA SMA KELAS X FASE E

DOWNLOAD MODUL AJAR BAB 2 PENDIDIKAN PANCASILA SMA KELAS X FASE E

DOWNLOAD MODUL AJAR BAB 2 PENDIDIKAN PANCASILA SMA KELAS X FASE E


Anda telah memberikan serangkaian modul ajar untuk Pendidikan Pancasila dalam fase E, yang mencakup berbagai topik terkait Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap modul memiliki tujuan pembelajaran yang jelas dan menggunakan pendekatan Problem-Based Learning dalam mode pembelajaran tatap muka. Berikut ini adalah ringkasan dari setiap modul:

PENDIDIKAN PANCASILA SMA KELAS X - MODUL AJAR BAB 2


Modul Ajar Pendidikan Pancasila - Fase E, Pertemuan 1

Topik: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945/Perumusan dan Pengesahan UUD NRI 1945


Modul ini bertujuan untuk mengajarkan peserta didik tentang perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945. Peserta didik akan diajak untuk menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945, serta memahami nilai-nilai Pancasila dalam konteks kemerdekaan berpendapat. Mereka juga akan mempelajari kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sesuai UUD NRI 1945.


Modul Ajar Pendidikan Pancasila - Fase E, Pertemuan 2

Topik: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945/Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD NRI Tahun 1945


Modul ini bertujuan untuk membahas hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Peserta didik akan diminta untuk mengenali pasal-pasal dalam UUD NRI yang mengatur hak warga negara. Mereka akan menganalisis dan mengidentifikasi hak-hak yang tercantum dalam UUD NRI serta memahami pentingnya melaksanakan hak dan kewajiban tersebut.


Modul Ajar Pendidikan Pancasila - Fase E, Pertemuan 3

Topik: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945/Kemerdekaan Berpendapat Sesuai Nilai-Nilai Pancasila


Modul ini fokus pada kemerdekaan berpendapat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Peserta didik akan menganalisis mengapa masyarakat melakukan demonstrasi dan mengapa berita hoaks banyak beredar. Mereka akan memahami hubungan antara kemerdekaan berpendapat dengan nilai-nilai Pancasila serta dampaknya pada masyarakat.


Modul Ajar Pendidikan Pancasila - Fase E, Pertemuan 4

Topik: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945/Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban


Modul ini membahas tentang kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang diatur dalam UUD NRI Tahun 1945. Peserta didik akan menganalisis faktor-faktor penyebab kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban, serta mengeksplorasi mengapa terjadi ketidakpatuhan terhadap kewajiban masyarakat. Mereka juga akan memahami pentingnya menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang dalam kehidupan masyarakat.


DISINI DOWNLOAD MODUL AJAR BAB 2 PENDIDIKAN PANCASILA SMA KELAS X FASE E


Setiap modul melibatkan peserta didik dalam diskusi, pemecahan masalah, dan presentasi kelompok, dengan tujuan untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep Pancasila dalam konteks praktis. Melalui pendekatan pembelajaran yang interaktif dan kontekstual ini, diharapkan peserta didik dapat memahami nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 Download Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA

Download Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA

Download Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA


Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum di tingkat SMA/SMK/MA. Mata pelajaran ini bertujuan untuk mengenalkan dan membekali siswa dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bagian yang penting dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila adalah Bab 1 yang membahas tentang dasar-dasar negara Pancasila.


Bagi para guru dan siswa, memiliki akses kepada modul pembelajaran dapat menjadi sarana yang sangat bermanfaat. Modul ini membantu dalam memahami konsep-konsep kompleks melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan mandiri. Dalam konteks ini, Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E untuk Kelas X SMA/SMK/MA hadir sebagai sumber belajar yang sangat berharga.

Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E


Tentang Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E:


Modul ini dirancang untuk memfasilitasi pemahaman siswa terhadap materi Bab 1 Pendidikan Pancasila dengan pendekatan yang menarik dan interaktif. Modul ini terintegrasi dalam Fase E, yang mengacu pada tahap pembelajaran yang lebih mendalam dan menganalisis pandangan para pendiri negara tentang Pancasila sebagai dasar negara.


Isi Modul:


Modul ini mencakup beberapa pertemuan yang masing-masing memiliki fokus pembelajaran sebagai berikut:

Pertemuan 1: Mengenal Dasar Negara Pancasila

  • Memahami latar belakang pembentukan Pancasila.
  • Menganalisis sila-sila Pancasila dan makna masing-masing.

Pertemuan 2: Kedudukan dan Fungsi Pancasila

  • Membahas kedudukan Pancasila dalam sistem pemerintahan.
  • Menganalisis fungsi Pancasila sebagai panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pertemuan 3: Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai situasi.
  • Mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan 4: Produk Dalam Negeri dan Cinta Tanah Air

  • Menjelaskan pentingnya menggunakan produk dalam negeri.
  • Membahas konsep cinta tanah air dan implementasinya.

Mengapa Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E Penting?

Pembelajaran Lebih Menarik: Modul ini dirancang dengan metode pembelajaran yang interaktif, sehingga siswa dapat lebih tertarik dan terlibat dalam proses belajar.

Pembelajaran Mandiri: Modul ini memberikan siswa kesempatan untuk belajar mandiri sesuai dengan kecepatan mereka sendiri.

Pengenalan Konsep yang Lebih Mendalam: Melalui Fase E, siswa diajak untuk menganalisis dan memahami konsep-konsep Pancasila secara mendalam.

Persiapan yang Lebih Baik: Modul ini dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk ujian dan tugas terkait materi Bab 1 Pendidikan Pancasila.


Cara Mengakses:

Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E dapat diakses melalui sumber bahan bacaan yang disediakan oleh sekolah atau melalui platform pembelajaran online yang mungkin digunakan oleh lembaga pendidikan Anda.

DISINI  Download Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E Kelas X SMA/SMK/MA

Dengan adanya Modul Ajar Bab 1 Pendidikan Pancasila Fase E ini, diharapkan siswa dapat lebih mudah dan lebih mendalam memahami konsep dasar negara Pancasila serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Modul ini menjadi alat yang berharga dalam mendukung proses pembelajaran Pendidikan Pancasila di tingkat SMA/SMK/MA.

Download ATP & CP Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E

Download ATP & CP Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E

Download ATP & CP Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E



Pendidikan Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan identitas bangsa. Di tingkat SMA Kelas X Fase E, pengajaran Pendidikan Pancasila menjadi landasan penting dalam memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda. Proses belajar mengajar yang terstruktur dengan baik menjadi kunci dalam menjalankan tujuan tersebut. Salah satu alat penting dalam mencapai hal ini adalah ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) dan CP (Capaian Pembelajaran). Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan pentingnya ATP & CP Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E dalam membimbing siswa menuju pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila.

Pendidikan Pancasila merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter dan identitas bangsa Indonesia. Pada jenjang SMA Kelas X Fase E, siswa diajak untuk memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang capaian pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila untuk fase ini, serta pentingnya memahami elemen-elemen kunci yang termuat di dalamnya.



Analisis Pandangan Pendiri Negara tentang Pancasila

Pertama-tama, dalam capaian pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menganalisis cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara. Ini melibatkan pemahaman terhadap sejarah pembentukan Pancasila dan alasan di balik setiap silanya. Dengan demikian, siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga konteks sejarah yang melingkupinya.

Fungsi dan Kedudukan Pancasila

Selain itu, siswa juga diminta untuk menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional. Ini mencakup pemahaman tentang bagaimana Pancasila menjadi landasan hukum bagi negara Indonesia, serta bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kebijakan dan praktik negara. Dengan pemahaman ini, siswa dapat menghargai pentingnya Pancasila dalam membentuk karakter bangsa.

Budaya Lokal dan Nasional melalui Produk Dalam Negeri

Satu aspek unik dari capaian pembelajaran ini adalah kemampuan siswa untuk mengenali dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional. Ini mengajarkan siswa untuk lebih menghargai produk-produk lokal dan turut berperan dalam memajukan ekonomi lokal. Selain itu, kemampuan untuk mempromosikan budaya nasional juga memperkuat rasa cinta terhadap tanah air.

Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945

Dalam capaian pembelajaran berikutnya, siswa diharapkan mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ini mencakup pemahaman tentang hak asasi manusia, kewajiban sebagai warga negara, dan keterkaitan keduanya dengan nilai-nilai Pancasila.

Demonstrasi Kemerdekaan Berpendapat

Dalam era keterbukaan informasi saat ini, siswa juga diajak untuk mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ini berarti siswa belajar untuk mengemukakan pendapat secara bertanggung jawab dan konstruktif, menjunjung tinggi prinsip saling menghormati dalam berdiskusi.

Mengatasi Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban

Selanjutnya, siswa diharapkan mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam UUD 1945. Namun, tidak hanya berhenti pada analisis, siswa juga diajak untuk merumuskan solusi kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus-kasus tersebut. Ini melibatkan kemampuan berpikir analitis dan problem solving yang kuat.

Membangun Gotong Royong dan Kesadaran akan Kewarganegaraan

Bhinneka Tunggal Ika adalah prinsip yang mendorong keragaman dalam kesatuan. Siswa diharapkan mampu menginisiasi kegiatan gotong royong dalam praktik hidup sehari-hari, untuk membangun masyarakat sekitar dan Indonesia pada umumnya. Ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memajukan bangsa.

Kesadaran akan Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara

Sebagai warga sekolah, masyarakat, dan negara, siswa diharapkan memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban masing-masing peran. Dengan pemahaman ini, siswa dapat berperan aktif dalam berbagai lingkup masyarakat, serta memahami pentingnya kontribusi individu dalam membangun negara.

Memahami Peran sebagai Warga Negara Indonesia

Capaian pembelajaran terakhir ini mengajarkan siswa tentang peran dan kedudukannya sebagai warga negara Indonesia. Ini mencakup pemahaman tentang sistem pemerintahan, hak suara, dan tanggung jawab dalam menjaga integritas negara.

Dalam keseluruhan capaian pembelajaran Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E ini, siswa diajak untuk memahami, menganalisis, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta mengenal hak dan kewajiban sebagai warga negara. Ini semua bertujuan untuk membentuk generasi yang memiliki karakter, integritas, dan cinta terhadap bangsa dan negara.

UNDUH DISINI! ATP & CP Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E

Unduhan ATP & CP Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E merupakan langkah awal yang berarti dalam membentuk generasi yang paham dan cinta akan nilai-nilai kebangsaan. Melalui pengenalan konsep ATP, siswa diberikan panduan untuk mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang terarah dan terukur. Sementara itu, CP memastikan bahwa tujuan utama pendidikan ini tercapai, yaitu membentuk siswa yang memiliki karakter kuat, cinta tanah air, serta mampu berkontribusi dalam membangun bangsa.

Jika ingin melihat generasi muda Indonesia tumbuh menjadi individu yang cerdas dan berbudi pekerti luhur, maka memahami nilai-nilai kebangsaan adalah langkah awal yang tak terelakkan. Unduh ATP & CP Pendidikan Pancasila SMA Kelas X Fase E hari ini, dan mari bersama-sama mencetak generasi yang berwawasan, berintegritas, dan siap meneruskan tongkat estafet kebangsaan. Dengan pemahaman ini, kita sedang membentuk masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.
Contoh Pertanyaan Refleksi Guru Setelah Melaksanakan Pembelajaran

Contoh Pertanyaan Refleksi Guru Setelah Melaksanakan Pembelajaran

Contoh Pertanyaan Refleksi Guru Setelah Melaksanakan Pembelajaran

Contoh Pertanyaan Refleksi Guru Setelah Melaksanakan Pembelajaran


Refleksi merupakan sebuah proses penting yang memungkinkan pendidik untuk mengkaji diri dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran secara terus-menerus. Terutama setelah menjalankan sesi pembelajaran, refleksi memberikan peluang bagi guru untuk memeriksa kinerja dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Namun, sering kali guru menghadapi kesulitan dalam melaksanakan refleksi. Lalu, mengapa penting bagi pendidik untuk melakukan refleksi? Dan apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari proses refleksi ini dalam pengembangan diri pendidik serta peningkatan kualitas pembelajaran?


Pentingnya Proses Refleksi dalam Pembelajaran


Proses refleksi merupakan langkah fundamental yang mendukung pengembangan diri seorang pendidik. Dengan melakukan refleksi secara berkala, seorang guru dapat menjaga semangat belajar pribadi serta mengembangkan pola pikir inkuiri yang mendorong perbaikan dan perubahan berkelanjutan dalam metode mengajar. Melalui refleksi ini, seorang guru dapat merangkul rasa ingin tahu, serta membangun kebiasaan inovatif dalam praktik mengajar.


Adaptasi terhadap Perubahan dan Pengembangan Kualitas Pembelajaran


Ketika seorang pendidik berhadapan dengan perubahan kurikulum atau strategi pembelajaran, proses refleksi dapat berperan dalam membantu mereka menyesuaikan pola pikir serta pendekatan baru. Dengan demikian, pendidik dapat secara kritis menganalisis informasi baru yang diperoleh, dan mempertimbangkan efektivitasnya dalam konteks pembelajaran. Ini akan berdampak positif pada tingkat pemahaman siswa, seiring dengan berkembangnya kualitas pembelajaran.


Mengembangkan Kualitas Pembelajaran yang Lebih Baik


Proses refleksi memungkinkan seorang guru untuk mengevaluasi setiap aspek dari proses pembelajaran secara mendalam. Dengan cara ini, guru dapat mengidentifikasi bagian-bagian yang perlu dipertahankan, dikembangkan, atau diubah guna meningkatkan mutu pembelajaran. Melalui hasil refleksi, guru akan mampu membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan pembelajaran di masa mendatang.


Dukungan untuk Pendekatan Pembelajaran Berpusat pada Siswa


Dengan melibatkan umpan balik dari siswa, proses refleksi dapat membantu guru dalam merancang rencana pembelajaran yang lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Sebagai hasilnya, refleksi mendorong pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang bertujuan untuk memenuhi variasi kebutuhan belajar siswa sesuai dengan minat, aspirasi, kemampuan, dan latar belakang mereka.


Contoh Pertanyaan Refleksi Guru Setelah Melaksanakan Pembelajaran


Setelah selesai melaksanakan pembelajaran, seorang guru memiliki kesempatan untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Contoh 1: Refleksi Guru dalam Proses Pembelajaran:

Dalam upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, seorang guru menjalankan proses refleksi untuk mengevaluasi aspek yang berjalan baik dan elemen-elemen yang perlu ditingkatkan. Langkah ini diwujudkan melalui serangkaian pertanyaan berikut:

a. Apa yang menarik yang saya temukan selama pelaksanaan pembelajaran?

b. Apa pertanyaan yang muncul selama proses pembelajaran?

c. Jika ada, apa yang ingin saya ubah dalam pendekatan pengajaran pada kegiatan ini?

d. Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari pelaksanaan pembelajaran kali ini?

e. Pelajaran apa yang saya peroleh selama proses pembelajaran?

f. Apa yang ingin saya lakukan untuk meningkatkan atau memperbaiki pelaksanaan dan hasil pembelajaran?

g. Apa dua hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut setelah mengakhiri kegiatan ini?

h. Dengan pengetahuan saat ini, bagaimana saya akan mengajar kegiatan serupa di masa depan?

i. Bagian mana dari proses pembelajaran yang paling memberikan kesan mendalam pada saya? Mengapa?

j. Di bagian mana peserta didik memperoleh pengetahuan paling banyak?

k. Pada saat apa siswa menghadapi kesulitan saat mengerjakan tugas akhir mereka?

l. Bagaimana siswa mengatasi masalah tersebut dan peran saya dalam situasi tersebut?

m. Kapan atau di bagian mana saya merasa paling kreatif ketika mengajar? Mengapa?


Contoh 2: Refleksi Guru terhadap Materi Pembelajaran:

Selain contoh sebelumnya, seorang guru dapat merenungkan materi yang telah disampaikan dengan mengidentifikasi elemen yang sukses dan aspek yang membutuhkan perbaikan. Proses refleksi ini dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan berikut:

a. Apakah tujuan pembelajaran berhasil tercapai?

b. Apakah metode pembelajaran mendorong partisipasi aktif siswa?

c. Apa yang belum dicapai oleh siswa dalam proses pembelajaran ini?

d. Bagaimana siswa merespons kekurangan dalam proses ini?

e. Apakah media pembelajaran yang digunakan sudah sesuai, atau ada yang perlu diperbaiki?


Contoh 3: Refleksi Guru tentang Materi Pembelajaran:

Seorang pendidik merenungkan perkembangan yang positif serta aspek-aspek yang memerlukan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran, dengan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

a. Apakah materi yang diajarkan hari ini dipahami dengan baik oleh siswa?

b. Dari materi tersebut, apakah siswa memperoleh pengalaman baru?

c. Apakah metode pengajaran yang digunakan efektif dalam memfasilitasi pemahaman materi?

d. Apakah siswa dapat mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan mereka?

e. Bagaimana cara mendorong partisipasi penuh semua siswa dalam proses pembelajaran?


Dengan melakukan refleksi ini, seorang guru dapat memahami dampak pembelajaran dan mengambil langkah-langkah strategis untuk peningkatan di masa mendatang.

Proses refleksi setelah melaksanakan pembelajaran memiliki manfaat besar dalam pengembangan profesionalisme seorang pendidik. Dengan melakukan refleksi secara teratur dan mengajukan pertanyaan refleksi yang tepat, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, beradaptasi dengan perubahan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Proses refleksi adalah kunci untuk mengembangkan diri dan menjadi guru yang lebih efektif dalam mencapai keberhasilan dalam dunia pendidikan.

Soal TIU dan Pembahasan SKD CPNS 2023: Persiapan Menghadapi Tes Intelegensi Umum

Soal TIU dan Pembahasan SKD CPNS 2023: Persiapan Menghadapi Tes Intelegensi Umum

Soal TIU dan Pembahasan SKD CPNS 2023: Persiapan Menghadapi Tes Intelegensi Umum


Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan peluang yang sangat dinantikan bagi banyak individu yang ingin berkarier di sektor pelayanan publik. Dalam upaya meraih kesuksesan dalam seleksi CPNS, salah satu tahapan yang penting adalah melewati Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Di antara komponen SKD yang perlu dihadapi adalah Tes Intelegensi Umum (TIU). Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai Soal TIU dan Pembahasan dalam SKD CPNS 2023, serta bagaimana cara mempersiapkan diri secara efektif.

Soal TIU dan Pembahasan SKD CPNS 2023


Mengenal Tes Intelegensi Umum (TIU)

Tes Intelegensi Umum (TIU) merupakan bagian integral dari SKD CPNS yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif dan logika calon peserta dalam berbagai aspek. Soal-soal TIU dirancang untuk menguji kemampuan berpikir analitis, penalaran logis, kemampuan spasial, serta pemahaman verbal. Dalam konteks CPNS, TIU dirancang untuk mengukur tingkat intelegensi dan potensi calon pegawai dalam menangani tugas-tugas yang kompleks di dunia kerja.

Tipe Soal TIU dalam SKD CPNS

Soal TIU dalam SKD CPNS 2023 dapat mencakup berbagai macam tipe. Beberapa tipe soal yang umumnya muncul dalam TIU antara lain:
  • Analogi: Membandingkan hubungan antara dua hal dan mencari hubungan yang serupa dalam pilihan jawaban.
  • Pola Angka: Mengidentifikasi pola dalam rangkaian angka dan melanjutkannya.
  • Logika Gambar: Menentukan pola atau hubungan antara gambar-gambar.
  • Pernyataan Benar-Salah: Menilai kebenaran pernyataan yang diberikan.
  • Aritmatika: Menyelesaikan masalah matematika dasar.

Strategi Mempersiapkan Diri

Menghadapi Tes Intelegensi Umum (TIU) dalam SKD CPNS memerlukan persiapan yang matang. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat membantu Anda mempersiapkan diri dengan baik:

  • Mengerti Format Soal: Perhatikan format dan jenis soal TIU yang kemungkinan muncul dalam ujian. Kenali karakteristik masing-masing tipe soal untuk dapat menjawab dengan tepat.
  • Belajar Materi Pokok: Menguasai materi dasar seperti logika, analisis, matematika dasar, dan pemahaman verbal. Gunakan buku referensi atau sumber belajar online yang kredibel.
  • Latihan Soal: Melakukan latihan soal TIU secara rutin adalah kunci utama. Gunakan buku-buku latihan atau platform online yang menyediakan bank soal TIU.
  • Waktu Praktik: Latihan dalam kondisi waktu yang terbatas seperti pada hari ujian sebenarnya. Latihan ini membantu Anda mengelola waktu dengan efisien saat mengerjakan soal.
  • Pembahasan Intensif: Setelah mengerjakan latihan soal, luangkan waktu untuk memahami pembahasan dari jawaban yang benar maupun yang salah. Ini membantu Anda memahami konsep dan kesalahan yang mungkin terjadi.

Pentingnya Persiapan Matang

Persiapan matang untuk menghadapi Soal TIU dan Pembahasan dalam SKD CPNS 2023 adalah kunci sukses. Intelegensi umum dan kemampuan berpikir analitis Anda akan diuji secara mendalam dalam ujian ini. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat mengasah kemampuan Anda dan meningkatkan peluang meraih hasil yang memuaskan dalam seleksi CPNS.

Mengingat persaingan yang ketat, kesungguhan dan konsistensi dalam belajar sangatlah penting. Jangan ragu untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia, baik buku maupun platform online, serta bergabung dalam kelompok diskusi untuk saling berbagi tips dan pengalaman. Ingatlah bahwa persiapan yang matang adalah kunci untuk menjawab Soal TIU dan pembahasan dalam SKD CPNS 2023 dengan percaya diri dan berhasil meraih kesuksesan.

CONTOH Soal TIU dan Pembahasan SKD CPNS 2023


1. Grasi

A. Pengampunan
B. Pencekalan
C. Tuntutan
D. Legalisasi
E. Hadiah

Jawaban soal TIU: A

Grasi dapat diartikan ampunan yang diberikan oleh kepala negara kepada orang yang telah dijatuhi kepada orang yang telah dijatuhi hukuman. Sinonim yang tepat dari kata grasi adalah PENGAMPUNAN yang berarti pembebasan hukuman, peniadaan, ampunan.

2. Monoton

A. Ajek
B. Tunggal
B. Berubah-ubah
C. Progresif
D. Sekali

Jawaban soal TIU: A

Monoton dapat diartikan berulang-ulang selalu sama nadanya, tunggal bunyi, konstan, tetap, seragam. Sinonim yang tepat dari kata monoton adalah kata AJEK yang berarti tetap, teratur, tidak berubah-ubah.

3. NISBI

A. Relatif
B. Mungkin
C. Pasti
D. Ketentuan
E. Seimbang

Jawaban: A

Nisbi dapat diartikan relatif, bisa begini dan begitu, tidak mutlak. Sinonim yang tepat dari kata nisbi adalah kata relatif yang berarti tidak mutlak, nisbi.

4. Rigid >< ...

A. Kaku
B. Ketat
C. Fleksibel
D. Negosiasi
E. Efisien

Jawaban Soal TIU: C

Rigid dapat diartikan kaku, keras, tidak boleh diubah. Antonim yang tepat dari kata rigid adalah kata FLEKSIBEL yang berarti lentur, luwes, mudah bengkok, mudah beradaptasi.

5. Eksodus >< ...

A. Transmigrasi
B. Pengelana
C. Pengungsi
D. Nomadik
E. Bermukim

Jawaban: E

Eksodus dapat diartikan perpindahan penduduk dari tempat asal secara besar-besaran. Antonim yang tepat dari kata eksodus adalah kata BERMUKIM yang berarti bertempat tinggal, berdiam.

6. Gegai >< ...

A. Kuat
B. Keras
C. Lolos
D. Kendor
E. Gegar

Jawaban: C

Gegai dapat diartikan mudah lepas, tidak kuat, tidak kokoh, lemah. Antonim yang tepat dari kata gegai adalah kata gegai adalah kata KUAT yang berarti tahan, ketat, tidak mudah goyah, keras, erat.

7. Apriori >< ...

A. Unggulan
B Aposteriori
C. Proporsi
D. Aporisma
E. Prioritas

Jawaban: B

Apriori dapat diartikan berprasangka sebelum melihat keadaan sebenarnya. Antonim yang tepat dari kata apriori adalah kata Aposteriori yang berarti setelah melihat keadaan yang sebenarnya.

1. Grasi

A. Pengampunan
B. Pencekalan
C. Tuntutan
D. Legalisasi
E. Hadiah

Jawaban soal TIU: A

Grasi dapat diartikan ampunan yang diberikan oleh kepala negara kepada orang yang telah dijatuhi kepada orang yang telah dijatuhi hukuman. Sinonim yang tepat dari kata grasi adalah PENGAMPUNAN yang berarti pembebasan hukuman, peniadaan, ampunan.

2. Monoton

A. Ajek
B. Tunggal
B. Berubah-ubah
C. Progresif
D. Sekali

Jawaban soal TIU: A

Monoton dapat diartikan berulang-ulang selalu sama nadanya, tunggal bunyi, konstan, tetap, seragam. Sinonim yang tepat dari kata monoton adalah kata AJEK yang berarti tetap, teratur, tidak berubah-ubah.

3. NISBI

A. Relatif
B. Mungkin
C. Pasti
D. Ketentuan
E. Seimbang

Jawaban: A

Nisbi dapat diartikan relatif, bisa begini dan begitu, tidak mutlak. Sinonim yang tepat dari kata nisbi adalah kata relatif yang berarti tidak mutlak, nisbi.

4. Rigid >< ...

A. Kaku
B. Ketat
C. Fleksibel
D. Negosiasi
E. Efisien

Jawaban Soal TIU: C

Rigid dapat diartikan kaku, keras, tidak boleh diubah. Antonim yang tepat dari kata rigid adalah kata FLEKSIBEL yang berarti lentur, luwes, mudah bengkok, mudah beradaptasi.

5. Eksodus >< ...

A. Transmigrasi
B. Pengelana
C. Pengungsi
D. Nomadik
E. Bermukim

Jawaban: E

Eksodus dapat diartikan perpindahan penduduk dari tempat asal secara besar-besaran. Antonim yang tepat dari kata eksodus adalah kata BERMUKIM yang berarti bertempat tinggal, berdiam.

6. Gegai >< ...

A. Kuat
B. Keras
C. Lolos
D. Kendor
E. Gegar

Jawaban: C

Gegai dapat diartikan mudah lepas, tidak kuat, tidak kokoh, lemah. Antonim yang tepat dari kata gegai adalah kata gegai adalah kata KUAT yang berarti tahan, ketat, tidak mudah goyah, keras, erat.

7. Apriori >< ...

A. Unggulan
B Aposteriori
C. Proporsi
D. Aporisma
E. Prioritas

Jawaban: B

Apriori dapat diartikan berprasangka sebelum melihat keadaan sebenarnya. Antonim yang tepat dari kata apriori adalah kata Aposteriori yang berarti setelah melihat keadaan yang sebenarnya.