Teori Belajar Kognitivisme dalam Pendidikan

Teori Belajar Kognitivisme dalam Pendidikan


Teori belajar kognitivisme adalah pendekatan belajar yang menekankan peran proses kognitif dalam pembentukan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Teori ini melihat belajar sebagai proses mental yang aktif dan kompleks yang terjadi dalam pikiran individu. Beberapa tokoh dan prinsip kunci dalam teori belajar kognitivisme adalah sebagai berikut:

Teori Belajar Kognitivisme dalam Pendidikan


1. Jean Piaget:

  1. Piaget adalah seorang ahli psikologi perkembangan yang berfokus pada perkembangan kognitif anak.
  2. Menurut Piaget, belajar adalah proses konstruksi pengetahuan yang terjadi saat individu berinteraksi dengan lingkungan mereka.
  3. Teori Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif yang berbeda: sensorimotor, praoperasional, konkret-operasional, dan formal-operasional.
  4. Pembelajaran harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa.

2. David Ausubel:

  1. Ausubel menekankan pentingnya belajar bermakna. Pembelajaran bermakna terjadi ketika siswa dapat mengaitkan materi baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif mereka.
  2. Dia mengembangkan konsep "advanced organizers," yang merupakan informasi atau konsep yang diberikan sebelum pembelajaran sebenarnya untuk membantu siswa memahami dan mengaitkan materi baru.

3. Jerome Bruner:

  1. Bruner mendukung pendekatan pembelajaran berdasarkan konsep, yang mendorong siswa untuk menemukan dan memahami konsep-konsep dasar dalam suatu disiplin ilmu.
  2. Teorinya mengusulkan bahwa pembelajaran harus dimulai dari yang konkret dan kemudian berkembang menjadi abstrak.

4. Albert Bandura:

  1. Bandura mengusulkan teori belajar sosial (social learning theory) yang menekankan peran model dan pengamatan dalam pembelajaran.
  2. Konsep kunci dalam teorinya adalah "self-efficacy," yaitu keyakinan individu terhadap kemampuan mereka untuk berhasil dalam suatu tugas.

5. Kurt Lewin:

  1. Lewin menciptakan teori medan kognitif yang menekankan pengaruh lingkungan dan faktor psikologis dalam pembelajaran.
  2. Teori ini mencakup konsep penting bahwa perubahan status pengetahuan terjadi melalui interaksi peserta didik dengan lingkungannya.


Prinsip-prinsip Teori Belajar Kognitivisme:

  1. Belajar melibatkan proses mental yang aktif: Teori kognitif menekankan bahwa proses mental seperti berpikir, memproses informasi, dan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada adalah bagian penting dari pembelajaran.
  2. Belajar bermakna: Belajar harus memiliki makna bagi siswa, dan mereka harus dapat mengaitkan konsep baru dengan pengetahuan yang ada dalam struktur kognitif mereka.
  3. Konstruksi pengetahuan: Siswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui proses internal berfikir.
  4. Kesesuaian dengan tahap perkembangan kognitif: Pembelajaran harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif individu. Setiap individu mungkin berada pada tahap yang berbeda dalam perkembangannya.
  5. Penggunaan advanced organizers: Penggunaan konsep atau informasi yang membantu siswa memahami dan mengaitkan materi baru adalah penting dalam pembelajaran bermakna.
  6. Interaksi dengan lingkungan: Siswa harus berinteraksi dengan lingkungan fisik dan sosial mereka untuk memahami dan memproses informasi.
  7. Motivasi dan self-efficacy: Keyakinan diri siswa dalam kemampuan mereka untuk belajar dan mencapai tujuan adalah faktor penting dalam pembelajaran.

Kelebihan Teori Belajar Kognitivisme:

  1. Menghargai peran aktif siswa dalam pembelajaran.
  2. Mengembangkan pemahaman mendalam dan penerapan konsep.
  3. Membantu siswa memahami "mengapa" dibalik fakta dan konsep.
  4. Memotivasi pemikiran kritis dan berfikir kreatif.
  5. Menghargai perbedaan individual dalam tahap perkembangan kognitif.

Kelemahan Teori Belajar Kognitivisme:

  1. Membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses informasi dan mencapai pemahaman yang mendalam.
  2. Tidak selalu mencakup aspek sosial atau emosional dari pembelajaran.
  3. Fokus pada proses mental dapat membuat beberapa siswa kesulitan dalam memahami materi yang abstrak.

Dalam praktiknya, banyak pendekatan pembelajaran yang menggabungkan elemen-elemen dari berbagai teori belajar, termasuk kognitivisme, konstruktivisme, dan behaviorisme. Pemahaman tentang teori-teori ini dapat membantu guru merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan membantu mereka mencapai pemahaman yang mendalam.

I am admin https://jumankera.com