Teori Belajar Humanistik

Teori Belajar Humanistik


Teori Belajar Humanistik adalah pandangan pendidikan yang menekankan pentingnya pengalaman dan perkembangan pribadi siswa. Teori ini fokus pada hubungan emosional antara guru dan siswa serta menghargai kesatuan perilaku, termasuk aspek intelektual dan emosional. Dalam pendidikan humanistik, siswa menjadi subjek utama, dan tujuannya adalah membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.




Teori ini muncul sekitar tahun 1960-1972 dan memiliki beberapa karakteristik, termasuk pengembangan hubungan emosional yang baik antara guru dan siswa, penekanan pada integrasi perilaku, dan fokus pada pengalaman belajar yang bermakna. Siswa diberi kebebasan untuk mengambil inisiatif dalam proses belajar mereka.

Beberapa tokoh yang berkontribusi pada teori belajar humanistik termasuk Abraham Maslow, Carl Rogers, dan Bloom dan Krathwohl. Mereka mengakui bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis, dan mereka menekankan pentingnya siswa belajar tentang hal-hal yang bermakna bagi mereka. Guru dalam pendidikan humanistik berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan kesadaran diri dan mengambil tanggung jawab terhadap proses belajar mereka.

Kurikulum humanistik didasarkan pada konsep aliran pendidikan pribadi, yang memandang anak sebagai subjek yang menjadi pusat pendidikan. Tujuan dari kurikulum ini adalah memperluas kesadaran diri siswa dan mengurangi keterasingan dari lingkungan. Itu mencakup pendidikan konfluen, kritikisme radikal, dan mistikisme modern, yang mengutamakan keutuhan pribadi, pengembangan potensi, dan latihan untuk mengembangkan perasaan dan kehalusan budi.

Kurikulum humanistik menuntut hubungan emosional yang baik antara guru dan siswa, yang menciptakan hubungan yang hangat. Guru harus mampu memberikan materi yang menarik dan menciptakan situasi yang memperlancar proses belajar. Kurikulum ini menekankan integrasi perilaku, termasuk aspek intelektual dan emosional.

Dalam praktiknya, pendekatan humanistik ini cocok untuk pembelajaran yang berfokus pada pembentukan kepribadian, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Evaluasi berdasarkan tujuan pembelajaran yang lebih pada proses belajar daripada hasil belajar. Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, dan bertanggung jawab atas perkembangan pribadi mereka.

  1. Tujuan Pembelajaran yang Menekankan Individu: Kurikulum humanistik menempatkan individu sebagai pusat pendidikan. Tujuan pembelajaran dalam kurikulum ini adalah untuk membantu setiap siswa mengembangkan dirinya secara utuh, termasuk aspek fisik, intelektual, sosial, dan afektif. Kurikulum ini bertujuan untuk membantu siswa mencapai kesadaran diri, pertumbuhan pribadi, serta pengembangan potensi dan keterampilan mereka.
  2. Pentingnya Pengalaman Pribadi: Kurikulum humanistik menekankan pentingnya pengalaman pribadi dalam pembelajaran. Siswa diajak untuk mengalami materi pembelajaran secara langsung dan mendalam. Proses belajar lebih berfokus pada pemahaman dan pengalaman pribadi siswa daripada hanya mengingat fakta-fakta.
  3. Pembelajaran yang Aktif dan Menyenangkan: Metode pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum humanistik lebih aktif dan menarik. Siswa diajak untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan mencari jawaban secara mandiri. Pembelajaran dirancang agar siswa merasa terlibat dan menikmati proses belajar.
  4. Keterlibatan Emosional dan Sosial: Guru dalam kurikulum humanistik berperan sebagai fasilitator yang menciptakan hubungan yang hangat dan emosional dengan siswa. Hal ini penting untuk memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan sosial siswa. Keterlibatan emosional dan sosial menciptakan iklim kelas yang mendukung perkembangan pribadi.
  5. Integrasi Pendidikan Holistik: Kurikulum humanistik mendukung pendekatan holistik terhadap pendidikan. Ini berarti pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek intelektual, tetapi juga melibatkan perkembangan fisik, sosial, dan emosional siswa. Keseluruhan individu diperhatikan dalam upaya pendidikan.
  6. Kreativitas dan Ekspresi Pribadi: Pembelajaran dalam kurikulum humanistik mendorong siswa untuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas mereka. Siswa diberi kebebasan untuk mengejar minat dan bakat pribadi mereka, sehingga mereka merasa memiliki proses pembelajaran.
  7. Proses Belajar yang Lebih Signifikan: Kurikulum humanistik mendorong belajar yang signifikan. Ini berarti bahwa siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga memahaminya dan dapat menghubungkannya dengan pengalaman pribadi mereka. Tujuan utamanya adalah membantu siswa memahami makna dari apa yang mereka pelajari.
  8. Fleksibilitas dalam Isi Pembelajaran: Isi pembelajaran dalam kurikulum humanistik sering kali lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa. Ini memungkinkan guru untuk merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kelompok siswa tertentu.
  9. Evaluasi yang Holistik: Dalam kurikulum humanistik, evaluasi siswa tidak hanya berfokus pada hasil akademik semata. Sebaliknya, evaluasi mencakup perkembangan sosial, emosional, dan pribadi siswa. Guru menilai kemajuan siswa dalam mencapai kesadaran diri dan pertumbuhan pribadi.
  10. Pembelajaran Sepanjang Hidup: Kurikulum humanistik menanamkan nilai pembelajaran sepanjang hidup. Ini berarti siswa diajarkan keterampilan dan sikap yang akan membantu mereka menjadi pembelajar yang aktif dan berkelanjutan sepanjang hidup mereka. Tujuannya adalah menciptakan individu yang memiliki dorongan intrinsik untuk terus belajar.

Kurikulum humanistik menjadi salah satu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk individu yang lebih sadar diri, kreatif, dan berempati, serta mendorong mereka untuk mencapai potensi maksimal. Pendekatan ini memperlakukan pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan diri secara menyeluruh, yang melampaui aspek akademis semata. Dalam prakteknya, pendekatan ini menghargai peran siswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran mereka sendiri, dengan guru berperan sebagai pemandu dan fasilitator yang mendukung perkembangan pribadi siswa.

I am admin https://jumankera.com