Teks Renungan Malam dalam Kegiatan Pramuka
Manfaat Signifikan Pendidikan Pramuka dalam Pengembangan Karakter Siswa
Manfaat Signifikan Pendidikan Pramuka dalam Pengembangan Karakter Siswa
Pramuka Mengenal Tanda-tanda Alam
Pramuka Mengenal Tanda-tanda Alam
Pramuka adalah juga pecinta alam yang sangat mencintai alam, dan penting bagi mereka untuk mengenal tanda-tanda alam. Berikut adalah beberapa pengenalan tentang tanda-tanda alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah:
Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas menandakan kurangnya uap air di udara dan cuaca akan selalu baik. Cuaca terang pada pagi hari yang diikuti oleh hujan kemarin menandakan cuaca buruk. Apabila langit ditutupi awan dan kemudian terang di pagi hari, menandakan cuaca baik. Kabut di atas lembah pada pagi hari menandakan cuaca baik, sementara di gunung akan turun hujan.
Awan
Langit yang diliputi awan tebal dan gelap menandakan hujan deras.
Matahari
Matahari terbit dengan warna merah dan dikelilingi awan hitam menandakan akan ada hujan, sedangkan terbit dengan warna bersih dan terang menandakan hari baik. Matahari terbit dengan warna merah terang menandakan cuaca baik, tetapi jika warna merah dicampuri dengan garis kekuningan menandakan hujan lebat. Matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/oranye menandakan hujan, sedangkan dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan menandakan cuaca baik. Warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.
Bintang
Bintang yang terlihat terang menandakan cuaca baik, sedangkan yang suram menandakan cuaca kurang baik atau buruk.
Bulan
Bulan yang terang dan bersinar menandakan cuaca baik, sementara bulan yang diliputi awan gelap menandakan akan turun hujan. Lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan menandakan ketidakpastian cuaca pada hari itu.
Binatang
Beberapa binatang memiliki naluri yang berhubungan dengan cuaca, antara lain:
- Laba-laba akan bersembunyi bila cuaca buruk dan rajin membuat sarangnya saat cuaca baik.
- Semut akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca buruk, dan akan aktif berjalan-jalan saat cuaca baik.
- Lebah akan berterbangan jauh dari sarangnya saat cuaca baik.
- Lalat akan hinggap di tembok saat akan turun hujan, sedangkan berterbangan aktif saat cuaca baik.
- Nyamuk yang mengganggu atau menggigit di pagi hari menandakan akan turun hujan.
- Cacing yang menimbun tanah di kebun menandakan akan turun hujan.
- Lintah dalam gelas berisi air dapat menjadi barometer cuaca.
- Siput yang merayap dengan tenang menandakan cuaca baik, sedangkan cepat merayap menandakan cuaca buruk.
- Ikan yang melompat-lompat di atas air menandakan cuaca buruk.
- Katak yang duduk di tepi kolam menandakan cuaca baik, sedangkan di dalam air menandakan cuaca buruk.
Dengan mengenali tanda-tanda alam di sekitar kita, kita dapat lebih dekat dan nyaman dengan alam ciptaan Tuhan. Semoga pengetahuan ini bermanfaat bagi kita di suatu hari nanti.
Terdapat juga tanda-tanda lain yang menandakan cuaca buruk, seperti:
- Kucing yang duduk membelakangi api dan mengusap-usapkan kepala dengan kaki depan yang dibasahi dengan mulutnya.
- Anjing yang menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
- Burung yang membasahi bulunya dengan paruhnya.
- Bau bunga yang tercium semerbak sekali.
- Burung laut yang terbang menuju daratan.
Mengenali tanda-tanda alam ini memberikan wawasan lebih tentang kondisi cuaca dan lingkungan sekitar. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih siap menghadapi perubahan cuaca dan menikmati keindahan alam sambil melindungi diri dan lingkungan kita. Semoga pengetahuan tentang tanda-tanda alam ini berguna dan membantu kita dalam menjalani kehidupan di alam yang indah ini.
Naskah Pelantikan Penggalang Ramu
Naskah Pelantikan Penggalang Ramu
Naskah Pelantikan Penggalang Ramu |
Naskah Tanya Jawab
Pelantikan Penggalang Ramu
- Trisatya
- Demi Kehormatanku
- Aku Berjanji
- Akan bersungguh-sungguh
- Menjalankan kewajibanku
- Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Mengamalkan Pancasila
- Menolong sesama hidup
- Dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- Serta menepati Dasa Darma Pramuka
Naskah Doa Upacara Api Unggun
Naskah Doa Upacara Api Unggun
Naskah Doa Upacara Api Unggun |
Penjelasan Doa Upacara Api Unggun Pramuka
Contoh Macam-Macam Tepuk dalam Pramuka
Contoh Macam-Macam Tepuk dalam Pramuka
Contoh Macam-Macam Tepuk dalam Pramuka |
Tepuk Bakso
Tepuk Randu
Tepuk Bete
Tepuk Goyang
Tepuk Orang
Tepuk Mama
Peralatan Kemah Pramuka
Peralatan Kemah Pramuka
Peralatan kemah pramuka adalah peralatan yang digunakan dalam kegiatan perkemahan. Mau berkemah? Pahami dulu apa tujuan berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa?
Peralatan Kemah Pramuka |
Dan perlengkapan kemah pramuka tersebut adalah:
- Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
- Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
- Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.
- Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
- Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
- Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
- Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
- Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
- Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
- Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
- Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
- Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
- Topi.
- Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
- Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
- Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
- Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
- Obat-obatan pribadi.
Kalau kita berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat, perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang teringgal.
Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidal semua barang harus dibawa, nanti malah dikira orang mau pindahan rumah? Demikian materi peralatan kemah pramuka.
Kegiatan dan Latihan Pramuka Pandega
Kegiatan dan Latihan Pramuka Pandega
Kegiatan dan Latihan Pramuka Pandega adalah latihan yang dilaksanakan oleh pramuka golongan pandega. Pramuka Pandega yang merupakan tingkat tertinggi sebagai Anggota Dewasa Pramuka memiliki kegiatan yang tak jauh berbeda dengan Pramuka Penegak, hanya saja karena secara jenjang umur dan tingkat kedewasaan pramuka pandega bisa mengeksplasi kegiatan dengan lebih baik.
Kegiatan dan Latihan Pramuka Pandega |
Kegiatan dan Latihan Pramuka Pandega
- Kegiatan Pandega adalah kegiatan yang kreatif, berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Kegiatan Pandega berasal dari Pandega, oleh Pandega, dan untuk Pandega, walaupun tetap di dalam tanggungjawab Pembina Pandega.
- Materi latihan pada hakekatnya meliputi semua aspek hidup, nilai-nilai dan keterampilan. Materi dikemas sehingga memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health (kesehatan jiwa dan raga). Happiness (Kebahagiaan yang meliputi 3 indikator yakni: kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran), Helpfulness (tolong-menolong/gotong-royong sebagai kepribadian bangsa), Handicraft (hasta karya atau adanya produk yang dihasilkan).
- Materi latihan datang dari hasil rapat Dewan Pandega, namun Pembina sebagai konsultan dapat menawarkan program-program baru yang lebih bermakna, menarik, dan bermanfaat.
- Proses penyampaian materi bagi Pandega adalah:
Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to live together).
Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning to serve; Serving to earn).
- Kewajiban utama seorang Pandega adalah membina diri sendiri agar dapat berdiri sendiri, tidak menjadi beban orang lain, dan dapat melakukan pekerjaan yang merupakan usaha mempersiapkan diri dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, untuk dapat berbakti. Bakti Pandega di dalam Satuan Pramuka adalah sebagai instruktur keterampilan, membantu Pembina dalam latihan golongan Siaga, Penggalang atau Penegak. Bakti Pandega di masyarakat adalah memberikan penyuluhan-penyuluhan, menyelenggarakan lomba kebersihan di masyarakat, lomba kegiatan untuk anak-anak di desa, kegiatan gotong royong atau kerja bakti, membantu usaha sosial, membangun kelompok-kelompok olah raga, kesenian, dan lainnya.
- Di dalam latihan, dapat dilakukan pemenuhan/pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU), Syarat Pramuka Garuda (SPG), dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). SKU dan SPG merupakan standar nilai-nilai dan keterampilan yang dicapai oleh seorang Pramuka. Sedangkan SKK adalah standar kompetensi Pramuka berdasarkan peminatannya, oleh karena itu tidak semua SKK yang tersedia dianjurkan untuk dicapai. Hasil pendidikan dan pelatihan Pramuka Pandega dilihat dari SKU - SPG yang dicapai dan SKK yang diraih. SKU Pandega mempunyai satu tingkatan, yakni Pandega. Setelah menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Pandega seorang Pandega diperkenankan menempuh Pramuka Garuda (SPG) yang dalam pramuka internasional disebut Eagle Scout. Di tingkat internasional ada perkumpulan Pramuka yang telah mencapai Eagle Scout yang disebut ATAS (Association of Top Achievement Scout).
- Secara garis besar kegiatan Pandega dibagi menjadi kegiatan latihan rutin dan kegiatan insidental.
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka merupakan tanda yang diberikan kepada peserta didik sebagai bentuk apresiasi atas kemampuan seorang peserta didik dalam suatu bidang tertentu. TKK bersifat opsional bagi peserta didik, sehingga seorang peserta didik dapat memiliki TKK yang berbeda dari peserta didik lain. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) kini berjumlah puluhan dan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan teknologi dan skill dari zaman ke zaman secara update.
Kali ini admin
www.jumankera.com akan membahas mulai dari sedikit penggunaan TKK hingga
perbedaan warna TKK berdasarkan jenis TKK, tingkatan TKK dan TKK pada jenjang
Golongan Pramuka yang terdiri dari Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak dan
Pandega.
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pramuka |
A. Warna Tanda Kecakapan Khusus Berdasarkan Jenis Bidang Keahlian
Untuk pembagian TKK
berdasarkan bidang keahlian ditandai dengan perbedaan WARNA DASAR dari TKK
tersebut, berikut adalah pembagian Warna Dasar TKK bidang keahlian dan artinya:
Warna PUTIH Untuk TKK Bidang Kesehatan dan Ketangkasan
- TKK Gerak Jalan
- TKK Pengamat
- TKK Penyelidik
- TKK Perenang
- TKK Juru Layar
- TKK Juru Selam
- TKK Pendayung
- TKK Ski Air
- TKK Pencak Silat
- TKK Posyandu/TKK Keluarga Berencana
Warna Kuning Untuk TKK Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak
- TKK Salat
- TKK Khatib
- TKK Qori
- TKK Muadzin
- TKK Penabung
- TKK Doa
- TKK Gereja
- TKK Pelayanan
- TKK Saksi Kristus
- TKK Terang Alkitab
- TKK Suluh Gereja
- TKK Bhakti
- TKK Dharmapala
- TKK Wicaksana
- TKK Dana Punia
- TKK Bhakti
- TKK Pendidikan KB
Warna Hijau Untuk TKK Bidang Keterampilan Teknik Pembangunan
- TKK Penjilid Buku
- TKK Juru Potret
- TKK Juru Kulit
- TKK Juru Logam
- TKK Penenun
- TKK Penangkap Ikan
- TKK Juru Kebun
- TKK Peternak Ulat Sutera
- TKK Peternak Lebah
- TKK Peternak Kelinci
- TKK Filateli
- TKK Pengumpul Lencana
- TKK Pengumpul Mata Uang
- TKK Pengumpul Tanaman Kering
- TKK Pengumpul Tanaman Hidup
- TKK Juru Masak
- TKK Pecinta Dirgantara
- TKK Pembuat Pesawat Model
- TKK Pengenal Cuaca
- TKK Komunikasi
- TKK Penjelajah
- TKK Juru Peta
- TKK Juru Navigasi Laut
- TKK Juru Isyarat Bendera
- TKK Pelaut
- TKK Pengembara
- TKK Petani Padi
- TKK Penanam Tanaman Hias
- TKK Petani Cabai
- TKK Juru Bambu
- TKK Juru Anyam
- TKK Juru Kayu
- TKK Juru Batu
- TKK Peternak Itik
- TKK Peternak Ayam
- TKK Peternak Sapi
- TKK Peternak Merpati
- TKK Pengumpul
- TKK Pengumpul Benda
- TKK Pengumpul Hewan
- TKK Juru Semboyan
- TKK Penjahit
- TKK Pengendara Sepeda
- TKK Juru Konstruksi Pesawat Udara
- TKK Juru Mesin Pesawat Udara
- TKK Juru Navigasi Udara
- TKK Juru Evakuasi Mesin
- TKK Pengenal Pesawat Udara
- TKK Juru Isyarat Elektronika
- TKK Juru Isyarat Optika
- TKK Perencana Kapal
- TKK Perahu Motor
- TKK Berkemah
- TKK Petani Bawang
- TKK Petani Tanaman Jalar
- TKK Peternak Belut
- TKK Peternak Lele
- TKK Statistika Keluarga Berencana
- TKK Pengatur Ruangan
- TKK Pengatur Meja Makan
Warna Biru Untuk TKK Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong Royong, Ketertiban, Masyarakat, Perdamaian Dunia, dan Lingkungan Hidup
- TKK Pemadam Kebakaran
- TKK Pengatur Lalu Lintas
- TKK Pengamanan Lingkungan
- TKK Penunjuk Jalan
- TKK Juru Bahasa
- TKK Juru Penerang
- TKK Korespondensi
- TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
- TKK Penyuluh Padi
- TKK Keadaan Darurat Udara
- TKK Keadaan Darurat Laut
- TKK Pembantu Ibu
- TKK Pengasuh Anak
- TKK Penerima Tamu
- TKK Pendaki Gunung
- TKK Juru Ukur
- TKK Kependudukan
- TKK Pendataan Keluarga Berencana
- TKK Kesejahteraan Keluarga
Warna Merah Untuk TKK Bidang Patriotisme dan Seni Budaya
- TKK Dirigen
- TKK Penyanyi
- TKK Pelukis
- TKK Juru Gambar
- TKK Pengarang
- TKK Pembaca
- TKK Pengatur Rumah
B. TKK Berdasarkan Tingkatan
Tanda Kecakapan
Khusus juga dibedakan menjadi 3 dengan bentuk berbeda
- TKK Purwa berbentuk Lingkaran
- TKK Madya berbentuk Persegi
- TKK Utama berbentuk Persegi 5
- *TKK Untuk siaga berbentuk Segitiga berwarna Hijau
C. Tingkatan Berdasarkan Satuan Golongan Pramuka
Mudah saja
membedakan TKK untuk golongan satuan pramuka, yakni Warna Bordir pada TKK
mengikuti warna dasar tanda pengenal pramuka pada umumnya.
- TKK siaga berwarna Hijau
- TKK penggalang Berbordir Warna Merah
- TKK Penegak dan Pandega berbordir Warna Kuning
Pemasangan TKK
TKK dipasang di
lengan sebelah kanan baju seragam, dengan dua pilihan pemasangan, yaitu
- Melintang, dua jari di bawah lambang Kwartir Daerah/di atas jahitan bawah lengan, atau
- Melingkari lambang Kwartir Daerah dengan komposisi dua buah di sebelah kanan lambang Kwartir Daerah, dua buah di sebelah kiri lambang Kwartir Daerah, dan satu buah di bawah lambang Kwartir Daerah.
Untuk gambar dari
jenis jenis TKK diatas akan kita update pada artikel selanjutnya karena
dikhawatirkan artikel ini terlalu panjang. Nantikan posting dari admin Jumankera masih seputar TKK Pramuka.
Teknik Penyeberangan Sungai
Teknik Penyeberangan Sungai
Teknik penyeberangan sungai jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa
Teknik penyeberangan sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu: teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.
Teknik Penyeberangan Sungai |
Teknik penyeberangan sungai tanpa alat
Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut:
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.
Teknik penyeberangan sungai dengan alat
Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada diatas permukaan air.
Penyeberangan basah
Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah satunya adalah renang survival. Dasar dari renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat yang selalu kita bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen dan botol air minum.
Ponco
Ponco yang kita kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali kegunaanya karena memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival adalah sebagai alat pelampung yang dapat dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau ranting, dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali. Usahakan mengikat tali serapi mungkin sehingga tidak ada celah yang dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang rapi akan menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan sementara, jadi berat badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut.
Jerigen dan botol air minum
Seperti halnya pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari beberapa buah jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air minum. Cara membuat pelampung dengan jerigen kecil tidak diikat menjadi satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk berpegangan sementara untuk jerigen besar (20 liter) dapat dibuat sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat menjadi satu dengan yang lain.
Penyeberangan kering
Penyeberangan kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan menggunakan tali. Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah menggunakan rakit atau perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana cara ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah sempit dan dalam. Walau cara ini jarang dipakai dalam suatu perjalanan ada baiknya untuk di pelajari.
Teknik penyeberangan sungai dengan satu rentangan tali
Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti biasa, dengan catatan tali itu tegang dan kuat. Cara menyeberang dapat dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
Teknik penyeberangan sungai dengan dua rentangan tali
Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu tali dan berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak sekitar satu meter, satu diatas dan satu dibawah sehingga memudahkan kita berjalan ditali.
Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut.
Bagaimanapun juga safety tetap diutamakan dalam teknik penyeberangan sungai, apabila belum mampu melakukan sendiri tehnik tersebut sebaiknya didampingi orang yang ahli.
Pusaka Ambalan dan Racana
Pusaka Ambalan dan Racana |
Pusaka Ambalan dan Racana
Pusaka Ambalan dan Racana adalah suatu lambang yang diwujudkan dalam bentuk benda, dapat berupa senjata/ pusaka kebanggaan yang bermakna positif, dipilih melalui musyawarah dan memiliki arti kiasan.
Di lingkungan Ambalan dan Racana, kelengkapan selain adat istiadat sandi dan kibaran cita masih ada satu lagi yakni yang disebut Pusaka Ambalan/ Racana.
Tujuan adanya Pusaka Ambalan dan Racana adalah:
- Mendorong daya kreatifitas dalam kehidupan sehari-hari bagi para anggotanya.
- Mendorong semangat dalam dalam berbakti, berlatih dan bekerja.
- Memiliki jiwa kebanggaan dan kebersamaan sesama anggota.
- Mendorong untuk bertindak disiplin, patuh dan dapat mencerminkan kehidupan dalam bermasyarakat yang berbudaya dan maju.
Jenis Pusaka ambalan dan racana dapat dipilih berupa: selendang, senjata pelindung, kapak, bambu runcing atau lainnya yang memiliki latar belakang yang bernilai positif.
Misalnya dipilih, Senjata ‘Cakra’ sebuah senjata jenis panah yang diambil dari dunia pewayangan. Senjata ini dianggap senjata yang paling ampuh dan selalu tepat sasaran. Pusaka Cakra ini akan terus melesat dengan cepat dan tidak akan berhenti sebelum tujuan atau sasaran tercapai. Hal ini dapat mencerminkan bahwa Ambalan/ racana tersebut memiliki cita-cita yang tinggi dan mulia, selalu bersemangat dalam memcapai tujuannnya.
Tata cara penggunaan Pusaka Ambalan dan Racana disesuaikan dengan keinginan dan adat ambalan/ racana dan diatur oleh Ambalan/ racana sendiri, seperti dalam upacara pelantikan atau acara tertentu lainnya.
Mapping / Pemetaan dalam Pramuka
Mapping / Pemetaan dalam Pramuka
Mapping / Pemetaan dalam Pramuka sangat penting sekali dipelajari oleh seorang Pramuka, penjelajah, pendaki gunung, pecinta alam ataupun yang lainnya. Proses pembuatan peta disebut juga Kartografi (cartography). Telah mengalami banyak sekali kemajuan, terutama sejak perdang dunia II. Antara lain karena kemajuan tekhnologi (infrared photography dan satelite photography).
Dasar yang paling utama adalah mencari keterangan/ data-data yang penting di daerah yang kita lalui atau amati. Mapping / Pemetaan dalam Pramuka terbagi menjadi:
- Peta-pita
- Peta Perjalanan
- Peta lokasi
- Peta Lapangan, dsb.
Peta Pita |
Peta Pita (Ribbon Map)
Mapping / Pemetaan dalam Pramuka yang pertama adalah Peta Pita (Ribbon Map). Cara membuat Laporan Peta Pita:
- Pada halaman pertama kertas laporan, cantumkan:
- Kepada siapa laporan ditujukan
- Siapa yang membuat laporan (identitas yang lengkap)
- Keterangan / data laporan seperti tanggal pembuatan, cuaca dan sebagainya.
Pada halaman berikutnya, dibuat peta-pita dengan:
a) Halaman menjadi 7 ruang / kolom, untuk:
- Nomor
- Waktu Perjalanan
- Laporan Perjalanan (ditulis dari bawah)
- Jarak yang ditempuh (dalam m)
- Arah (jurusan 3 angka / kompas)
- Gambar peta-pita (untuk bagian sisi kanan dan kiri jalan)
- Menulis keterangan-keterangan.
b) Menulis laporan dibuat dari bawah ke atas
c) Setiap berbelok, kita membuat garis pembatas sebagai tanda kita berubah/ berganti arah.
d) Gambar-gambar (tanda-tanda medan) diambil dari tanda-tanda peta Topografi
e) Jika ada hal-hal penting/ bangunan bersejarah yang menarik kita dapat menggambarnya di dalam kertas khusus/ halaman lain.
f) Menghitung jarak dapat menggunakan tongkat atau langkah kaki atau taksiran kita.
Peta Lokasi |
Peta Lokasi
Mapping / Pemetaan dalam Pramuka yang kedua adalah peta lokasi. Peta lokasi adalah peta yang menunjukan lokasi / letak suatu daerah / medan / bangunan dan lain-lainnya. Peta tersebut harus dibuat sedemikian rupa, sehingga yang terletak di atas adalah arah yang biasanya ditetapkan dengan tanda panah (menunjuk arah utara)
Peta Lokasi |
Peta Perjalanan
Mapping / Pemetaan dalam Pramuka yang ketiga adalah peta perjalanan. Peta perjalanan hampir sama dengan peta pita, tetapi dibuat dalam bentuk yang lain. Pengerjaannya dan cara-caranya tidak jauh berbeda dengan cara-cara pengerjaan laporan peta pita.
Keterangan:
- Jarak pada perjalanan diskalakan.
- Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak
- Mulailah membuat peta perjalanan di tengah kertas, dan tandailah tempat permulaan dengan huruf A. kemudian ke tempat kedua B, dst.
- Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlahke dalam skala.
- Cantumkan tanda-tanda peta topografi.
- Arah utara selalu di atas.
Peta Lapangan |
Peta Lapangan
- Titik pusat atau titik acuan atau titik O
- Titik-titik sudut lapangan/area
- Garis batas area, merupakan garis imajiner yang menghubungkan titik-titik sudut lapangan atau area
- Arsiran, untuk mempertegas area atau lapangan yang digambar
- Objek yang ada di dalam dan di sekitar area tidak digambar.
Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka
Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka
Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka merupakan ketangkasan pramuka yang harus dimiliki oleh anggota pramuka dalam kegiatan outdoor untuk memperkirakan lebar sungai.
Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka yang pertama adalah mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga:
- Tetapkan check point A di seberang sungai.
- Jadikan tempat kita berdiri sebagai titik B.
- Buat sudut 90° dan bergerak ke C sebanyak x langkah (x adalah jumlah langkah).
- Lanjutkan melangkah ke D sebanyak ½ x langkah. (1/2 x langkah adalah jumlah langkah
- Dari titik D buat sudut 90° dan bergeraklah mundur sambil mengintai ke point A dan C.
- tempat berdiri, berada di satu garis lurus.
- Berhenti setelah A: C dan E berada di satu garis lurus. (dengan demikian lebar sungai: AB = 2 DE).
Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka |
Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka yang kedua adalah mengukur/menaksir lebar sungai dengan ilmu ukur segitiga:
- Tetapkan check point A.
- Jadikan tempat tegak pada point B.
- Menghadap ke kiri dengan sudut 90° kemudian berjalan mundur.
- Berhentilah apabila telah dapat membuat sudut 45°, jika di proyeksikan ke titik A.
- Titik tersebut dinyatakan sebagai titik C. Dengan demikian maka dalam segitiga ABC diatas, sudut A juga = 45° karena itu sisi AB = BC. Jadi lebar sungai AB = BC.
Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka yang ketiga adalah mengukur/menaksir lebar sungai dengan ujung topi:
- Dengan pandangan melalui ujung topi, tentukan sebuah check point A di seberang sungai.
- Berputarlah ketepi yang lain dengan sikap tubuh dan topi yang sama.
- Suruh seorang teman menuju ke titik di hujung pandangan melalui topi tersebut.
- Titik tersebut kita anggap C. maka BA = BC = radius.
Cara menaksir lebar sungai pramuka yang keempat adalah menaksir Lebar Sungai dengan Permukaan Air yang Tenang/Danau:
- Jatuhkan benda berat ke dalam air, misalnya: batu atau sejenisnya
- Perhatikan riak air yang berjalan menuju titik C (diseberang).
- Perhatikan riak air yang menyentuh titik C yang bersama-sama menyentuh titik B
- Ukur jarak antara A dan B.
- Jarak A dan B akan sama dengan jara A dan C yang sekaligus menunjukan lebar sungai.
Demikian materi tentang Cara Menaksir Lebar Sungai Pramuka.
Semoga dapat bermanfaat!
Pramuka Penggalang
PRAMUKA PENGGALANG
Golongan pramuka berdasarkan usia peserta didik setelah pramuka siaga adalah pramuka penggalang. Apa itu penggalang, mengapa dinamakan penggalang, kode kehormatannya, pakaian seragam yang dikenakan dan segala sesuatu mengenai golongan peserta didik pramuka ini akan kita bahas. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa berdasarkan usianya, peserta didik pramuka digolongkan dalam empat kelompok yaitu siaga, penggalang, penegak, dan pandega.
Pramuka penggalang merupakan penggolongan sekaligus sebutan bagi anggota pramuka yang telah berusia antara 11 hingga 15 tahun. Seorang pramuka resmi menjadi penggalang selain telah menginjak usia 11 tahun juga telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang tingkat Rakit serta mengucapkan trisatya pada upacara pelantikan yang dipimpin oleh pembinanya. Meskipun telah berusia sebelas tahun namun belum menyelesaikan SKU Penggalang Rakit, pramuka tersebut disebut sebagai Tamu Penggalang.
Penggunaan istilah ‘penggalang’, sebagaimana istilah-istilah lainnya dalam kepramukaan, diambil dari romantisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata ‘penggalang’ merujuk kepada ‘masa penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa’ yang sitandai dengan berlangsungnya Konggres Pemuda Indonesia yang kemudian menghasilkan ‘Sumpah Pemuda’ pada tanggal 28 Oktober 1928.
Pramuka Penggalang |
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas janji (satya) dan ketentuan moral (darma). Janji penggalang disebut ‘Trisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan ‘Dasadarma’. Trisatya terdiri atas tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10 butir sikap yang kesemuanya musti ditepati dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari..
Pengorganisasian Pramuka Penggalang
Satuan terkecil pramuka penggalang disebut ‘regu’ yang terdiri atas 5 s.d 10 anggota. Regu putra dinamai dengan menggunakan nama hewan atau alat-alat yang berguna seperti Regu Rajawali, Regu Harimau, atau Regu Traktor. Sedangkan regu putri dinamai dengan nama tumbuhan atau bunga semisal Regu Melati, Regu Kenanga, atau Regu Mawar. Setiap regu dipimpin oleh Pemimpin Regu yang disingkat ‘Pinru’ dan dibantu seorang wakil yang dinamai Wakil Pemimpin Regu atau disingkat ‘Wapinru’. Pinru mempunyai hak dan kewajiban antara lain: membantu pembina dalam melatih anggota regunya, merencanakan kegiatan bagi regunya, memilih wakil pemimpin regu, menjadi anggota Dewan Penggalang, serta memilih Pemimpin Regu Utama (Pratama).
Empat regu dihimpun dalam satuan yang lebih besar yang dinamakan ‘pasukan’. Pasukan dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama atau disebut Pratama. Pratama sendiri dipilih dari dan oleh para pimpinan regu anggota pasukan tersebut. Dalam kegiatannya, pasukan dibimbing oleh seorang pembina penggalang dengan dibantu oleh dua pembantu pembina. Berbeda dengan siaga, pembina dan pembantu pembina penggalang dipanggil dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri.
Dalam pasukan juga dibentuk ‘Dewan Pasukan Penggalang’ atau ‘Dewan Penggalang’. Dewan ini bertugas mengurus dan mengatur kegiatan-kegiatan Pasukan Penggalang serta mengurusi tata tertib dan tata usaha Pasukan. Dewan Penggalang beranggotakan semua Pemimpin Regu dan Wakil Pemimpin Regu dalam sebuah pasukan yang diketuai oleh Pratama. Sedangkan pembina dan pembantu pembina bertindak sebagai penasehat dan pembimbing namun mempunyai hak untuk mengambil keputusan akhir.
Cara-Cara Menaksir dalam Pramuka
Cara-Cara Menaksir dalam Pramuka
Menaksir dalam Pramuka |
Menaksir Lebar Sungai dengan cara perbandingan
- Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)
- Jadikan tempat kita berdiri (titk B)
- Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C
- Dari titik C jalan terus sejauh 5m (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D.
- Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis.
- Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE
Menaksir Kecepatan Arus Sungai
- Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B
- Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan)
- Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.
- Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.
- RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik.
- Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk
Menaksir Tinggi
Menaksir Tinggi Pohon
- Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik B
- Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.
- Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E
- Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD.
- Rumus tingginya AE = 12 BD
Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera
- Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm
- Tinggi tiang listrik dimisalkan CD
- Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8
- Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan skala perbandingan tongkat
- Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m