Teori Belajar Sosial: Pengaruh Lingkungan dan Interaksi dalam Pembelajaran

Teori Belajar Sosial: Pengaruh Lingkungan dan Interaksi dalam Pembelajaran



Teori Belajar Sosial adalah pendekatan dalam pembelajaran yang dipopulerkan oleh Albert Bandura. Teori ini menekankan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh interaksi antara lingkungan dan faktor-faktor kognitif dalam diri individu. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang teori belajar sosial:


  1. Pendekatan Teori Sosial dalam Pembelajaran: Pendekatan ini difokuskan pada peran interaksi sosial dalam pembelajaran. Albert Bandura, seorang psikolog Amerika yang lahir pada tahun 1925, menjadi tokoh terkenal dalam teori ini. Awalnya, Bandura adalah seorang psikolog yang terpengaruh oleh teori perilaku (behaviorisme). Namun, dia kemudian mengembangkan pandangan yang lebih holistik tentang pembelajaran.
  2. Asumsi Utama Teori Belajar Sosial: Asumsi utama teori ini adalah bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh penguatan. Penguatan dapat bersifat langsung, seperti hadiah atau hukuman, atau bisa datang dari pengamatan perilaku orang lain. Ini juga mencakup penguatan dari diri sendiri, yang melibatkan penilaian diri sendiri terhadap performa individu.
  3. Faktor Penguatan dalam Teori Belajar Sosial: Penguatan dalam teori belajar sosial dapat berasal dari beberapa sumber. Ini meliputi penguatan langsung, seperti hadiah atau hukuman, serta penguatan dari pengamatan perilaku orang lain yang serupa. Selain itu, individu juga dapat mempengaruhi diri mereka sendiri dengan melakukan penilaian diri sendiri yang melibatkan penguatan internal.
  4. Peran Lingkungan dan Situasi: Teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh karakteristik khusus situasi yang mereka hadapi, serta penilaian mereka terhadap situasi tersebut. Pengalaman masa lalu juga berperan penting dalam pembelajaran dan pengembangan perilaku.
  5. Pembelajaran dengan Mengamati (Observational Learning): Menurut Bandura, orang dapat belajar melalui pengamatan orang lain. Proses ini dikenal sebagai pembelajaran dengan mengamati atau observational learning. Pentingnya peran model yang diamati adalah elemen kunci dalam proses ini.
  6. Pemodelan: Dalam pembelajaran dengan mengamati, pemodelan (modeling) adalah konsep utama. Ini melibatkan proses kognitif di mana individu tidak hanya meniru perilaku orang lain, tetapi juga mewakili tindakan tersebut dalam pikiran mereka dan menggunakannya di masa depan.
  7. Proses-Proses yang Mengatur Pembelajaran dengan Mengamati: Ada empat proses penting yang mengatur pembelajaran melalui pengamatan. Pertama, perhatian diperlukan untuk memproses informasi yang diamati. Kedua, informasi yang diamati harus direpresentasikan secara simbolis dalam ingatan. Ketiga, individu harus mampu menghasilkan perilaku yang diamati. Keempat, motivasi memainkan peran penting dalam pembelajaran dengan mengamati.
  8. Pembelajaran dengan Bertindak (Enactive Learning): Bandura juga mengakui pentingnya pembelajaran melalui tindakan nyata. Perilaku yang dilakukan, dianalisis, dan dievaluasi akan memengaruhi pembelajaran seseorang. Hal ini juga mengaitkan pengaruh lingkungan dan konsekuensi tindakan pada pembelajaran.
  9. Pengaturan Diri: Teori belajar sosial juga membahas pengaturan diri, yaitu kemampuan individu untuk mengatur dan mengendalikan perilaku mereka sendiri. Self-efficacy, atau keyakinan seseorang tentang kemampuan mereka untuk mencapai tujuan, adalah konsep penting dalam pengaturan diri.
  10. Keagenan Manusia: Teori ini mengakui bahwa manusia adalah agen aktif yang mampu mengendalikan tindakan mereka dan mempengaruhi lingkungan mereka. Hal ini menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk memengaruhi hasil yang mereka harapkan.
  11. Perilaku Disfungsional: Teori belajar sosial juga membahas perilaku disfungsional, seperti depresi, fobia, dan agresi. Perilaku ini bisa terjadi akibat interaksi kompleks antara faktor internal dan eksternal.
  12. Terapi: Teori belajar sosial dapat digunakan dalam konteks terapi. Terapis dapat menggunakan konsep-konsep dalam teori ini untuk membantu individu mengatasi masalah psikologis, seperti mengurangi perilaku agresif atau mengatasi fobia.


Meskipun teori belajar sosial memiliki banyak kelebihan, seperti fokus pada interaksi sosial, pengaturan diri, dan kemampuan individu untuk mengendalikan perilaku mereka, tetapi juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangannya adalah kurangnya penjelasan yang rinci tentang perkembangan kognitif dan kurangnya fokus pada proses kognitif yang lebih mendalam. Selain itu, beberapa aspek dari teori ini mungkin sulit diukur dan diuji secara empiris.

I am admin https://jumankera.com