Soal Pilihan Ganda Realitas Sosial sebagai Objek Kajian Sosiologi | Sosiologi Kelas 10
Soal Pilihan Ganda Gejala Sosial: Klasifikasi, Karakteristik, dan Contohnya | Sosiologi Kelas 10
Soal Pilihan Ganda Gejala Sosial: Klasifikasi, Karakteristik, dan Contohnya | Sosiologi Kelas 10
Berikut beberapa contoh soal pilihan ganda tentang Pengertian Gejala Sosial beserta jawabannya:
1. Apa pengertian gejala sosial?
A. Peristiwa yang hanya terjadi pada individu
B. Peristiwa yang terjadi pada manusia secara individu maupun kelompok
C. Peristiwa yang tidak berhubungan dengan nilai sosial
D. Peristiwa yang hanya terjadi pada kelompok sosial tertentu
E. Peristiwa yang bersifat acak dan tidak memiliki dampak sosial
Jawaban: B. Peristiwa yang terjadi pada manusia secara individu maupun kelompok
2. Klasifikasi gejala sosial berdasarkan sumber permasalahannya meliputi:
A. Gejala Sosial Akibat Problem Politik, Gejala Sosial Akibat Problem Budaya, Gejala Sosial Akibat Problem Sosial
B. Gejala Sosial Akibat Problem Ekonomi, Gejala Sosial Akibat Problem Budaya, Gejala Sosial Akibat Problem Agama
C. Gejala Sosial Akibat Problem Politik, Gejala Sosial Akibat Problem Kesehatan, Gejala Sosial Akibat Problem Lingkungan
D. Gejala Sosial Akibat Problem Politik, Gejala Sosial Akibat Problem Kebudayaan, Gejala Sosial Akibat Problem Moral
E. Gejala Sosial Akibat Problem Ekonomi, Gejala Sosial Akibat Problem Politik, Gejala Sosial Akibat Problem Psikologi
Jawaban: B. Gejala Sosial Akibat Problem Ekonomi, Gejala Sosial Akibat Problem Budaya, Gejala Sosial Akibat Problem Agama
3. Contoh dari gejala sosial akibat problem politik adalah:
A. Kemiskinan
B. Perceraian
C. Korupsi
D. Kejahatan remaja
E. Kenakalan sosial
Jawaban: C. Korupsi
4. Karakteristik gejala sosial yang menunjukkan hubungan antar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ekonomi, sosial, budaya, psikologis, politik, dan agama disebut:
A. Bersifat Dinamis
B. Tidak Bersifat Universal
C. Bersifat Kompleks (Rumit)
D. Beraneka Ragam
E. Bersifat Kontekstual
Jawaban: C. Bersifat Kompleks (Rumit)
5. Ciri dari gejala sosial yang tidak bersifat umum atau universal karena hanya dipengaruhi oleh kondisi sosial atau budaya tertentu adalah:
A. Bersifat Kompleks (Rumit)
B. Beraneka Ragam
C. Tidak Bersifat Universal
D. Bersifat Dinamis
E. Bersifat Kontekstual
Jawaban: C. Tidak Bersifat Universal
6. Salah satu contoh gejala sosial yang bersifat akibat problem kebudayaan adalah:
A. Kemiskinan
B. Perceraian
C. Kenakalan remaja
D. Pengangguran
E. Konflik rasial dan keagamaan
Jawaban: C. Kenakalan remaja
7. Karakteristik gejala sosial yang sulit untuk diprediksi karena sifatnya yang kompleks, abstrak, dinamis, dan kontekstual disebut:
A. Bersifat Dinamis
B. Sulit Diprediksi
C. Bersifat Kompleks (Rumit)
D. Beraneka Ragam
E. Tidak Bersifat Universal
Jawaban: B. Sulit Diprediksi
8. Gejala sosial memiliki sifat dan karakteristiknya masing-masing, hal ini menggambarkan karakteristik:
A. Bersifat Kompleks (Rumit)
B. Beraneka Ragam
C. Bersifat Dinamis
D. Bersifat Kontekstual
E. Tidak Bersifat Universal
Jawaban: B. Beraneka Ragam
9. Gejala sosial yang cenderung berubah-ubah karena mengacu pada perilaku masyarakat yang dinamis adalah karakteristik:
A. Bersifat Dinamis
B. Tidak Bersifat Universal
C. Bersifat Kompleks (Rumit)
D. Bersifat Kontekstual
E. Sulit Diprediksi
Jawaban: A. Bersifat Dinamis
10. Karakteristik gejala sosial yang memperhatikan situasi sekitar seperti tradisi, norma yang berlaku, serta kondisi individu di sekitarnya adalah:
A. Bersifat Kontekstual
B. Bersifat Dinamis
C. Bersifat Kompleks (Rumit)
D. Tidak Bersifat Universal
E. Sulit Diprediksi
Jawaban: A. Bersifat Kontekstual
Dalam mengakhiri perbincangan soal pilihan ganda, kami harap artikel ini memberikan wawasan mendalam mengenai gejala sosial dari berbagai sisi. Dengan klasifikasi, karakteristik unik, dan contoh-contoh konkret, pemahaman terhadap fenomena sosial semakin terangkat. Semoga pemahaman yang diperoleh dari artikel ini dapat menjadi landasan kokoh untuk memahami lebih jauh permasalahan sosial dalam kajian Sosiologi Kelas 10 dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari.
Soal Pilihan Ganda Lembaga Sosial: Pengertian, Fungsi, Karakteristik & Tipe-Tipenya | Sosiologi Kelas 10
Soal Pilihan Ganda Lembaga Sosial: Pengertian, Fungsi, Karakteristik & Tipe-Tipenya | Sosiologi Kelas 10
Pengertian Lembaga Sosial Menurut Para Ahli
Fungsi Lembaga Sosial
Karakteristik Lembaga Sosial
Tipe-Tipe Lembaga Sosial
Contoh Soal Pilihan Ganda Lembaga Sosial: Pengertian, Fungsi, Karakteristik & Tipe-Tipenya | Sosiologi Kelas 10
1. Lembaga sosial
menurut Paul Horton dan Chester L Hunt adalah:
A. Sistem norma
yang dibentuk untuk mencapai tujuan masyarakat
B. Prosedur yang
membuat perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu
C. Sistem perilaku
untuk memenuhi kebutuhan manusia kompleks
D. Kumpulan norma
yang bertujuan memenuhi kebutuhan pokok manusia
E. Sistem untuk
menjaga keutuhan masyarakat yang saling bersangkutan
Jawaban: A. Sistem norma yang dibentuk untuk mencapai tujuan masyarakat
2. Menurut Peter L.
Berger, lembaga sosial adalah prosedur yang menyebabkan perilaku manusia
ditekan oleh pola tertentu. Berdasarkan hal ini, lembaga sosial dipaksa untuk
bergerak melalui:
A. Pencapaian
tujuan tertentu yang dianggap penting
B. Sistem norma
yang membatasi kebebasan individu
C. Kesesuaian
dengan keinginan masyarakat
D. Pengawasan ketat
terhadap anggotanya
E. Keutuhan
masyarakat dalam hubungan bersangkutan
Jawaban: A. Pencapaian tujuan tertentu yang dianggap penting
3. Menurut
Koentjaraningrat, lembaga sosial bertujuan untuk:
A. Memberikan
pedoman kepada individu dalam menghadapi masalah
B. Memiliki simbol
dan tata tertib yang khas
C. Memberikan
arahan untuk sistem pengendalian sosial
D. Memenuhi
kebutuhan khusus manusia yang kompleks
E. Mempertahankan
keutuhan masyarakat yang saling berhubungan
Jawaban: D. Memenuhi kebutuhan khusus manusia yang kompleks
4. Salah satu
karakteristik lembaga sosial adalah memiliki simbol sebagai ciri khas. Contoh
simbol tersebut adalah:
A. Buku dalam
lembaga pendidikan
B. Timbangan pada
lembaga hukum
C. Tut Wuri
Handayani pada lembaga agama
D. Tradisi
pewarisan dalam lembaga keluarga
E. Sistem gagasan
ideal pada lembaga politik
Jawaban: B. Timbangan pada lembaga hukum
5. Tipe lembaga sosial
yang tumbuh tanpa rencana dari anggota masyarakat adalah:
A. Crescive
institution
B. Enacted
institution
C. Basic
institution
D. Subsidiary
institution
E. Approved
sanctioned institution
Jawaban: A. Crescive institution
6. Basic institution
adalah tipe lembaga sosial yang dianggap penting karena memiliki nilai-nilai
yang mendasar. Contoh dari basic institution termasuk:
A. Lembaga
pariwisata
B. Lembaga hukum
C. Lembaga ekonomi
D. Lembaga keluarga
E. Lembaga agama
Jawaban: D. Lembaga keluarga
7. Lembaga sosial yang
disetujui dan diterima oleh masyarakat disebut sebagai:
A. Approved
sanctioned institution
B. Unsanctioned
institution
C. General
institution
D. Restricted
institution
E. Operative
institution
Jawaban: A. Approved sanctioned institution
8. Lembaga sosial yang
penyebarannya hanya di lingkungan kelompok tertentu disebut:
A. Crescive
institution
B. Enacted
institution
C. Basic
institution
D. Restricted
institution
E. Regulative
institution
Jawaban: D. Restricted institution
9. Tipe lembaga sosial
yang berfungsi menghimpun cara untuk mencapai berbagai tujuan masyarakat
adalah:
A. Crescive
institution
B. Enacted
institution
C. Basic
institution
D. Operative
institution
E. Regulative
institution
Jawaban: D. Operative institution
10. Lembaga sosial yang
berfungsi mengawasi nilai atau norma yang berlaku di masyarakat disebut:
A. Crescive
institution
B. Enacted
institution
C. Basic
institution
D. Operative
institution
E. Regulative
institution
Jawaban: E. Regulative institution
Semoga soal-soal
ini membantu dalam pemahaman tentang pengertian, fungsi, karakteristik, dan
tipe-tipe lembaga sosial menurut para ahli yang telah dijelaskan!
Sosiologi-BAB 2 Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial
Sosiologi-BAB 2 Individu, Kelompok dan Hubungan Sosial
Artikel yang telah Anda berikan memiliki banyak informasi penting tentang individu, kelompok, dan interaksi sosial. Saya akan merapikan artikel ini untuk mempermudah pembacaan dan pemahaman:
Bab 2: Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial
Individu
Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk individu. Namun, dalam konteks sosial, individu tidak dapat berdiri sendiri. Individu membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa alasan yang mendorong individu membentuk masyarakat meliputi:
- Faktor reproduksi atau keinginan individu untuk melanjutkan keturunannya.
- Adanya kesamaan antar individu, seperti keturunan, nasib, kebudayaan, dan teritorial.
- Perasaan diuntungkan ketika berhubungan dan bergabung dengan individu lain.
- Mencari kekuatan bersama karena kesadaran individu itu sendiri adalah lemah.
Kelompok
Hasrat manusia untuk menjadi bagian dari masyarakat atau kelompok sosial adalah hal mendasar. Keterikatan dan ketergantungan manusia mendorong mereka untuk membentuk kelompok-kelompok sosial. Kelompok sosial adalah sekumpulan orang yang berinteraksi sesuai dengan pola yang mapan.
Sebuah kelompok sosial dapat dikatakan sebagai kelompok sosial jika memenuhi syarat-syarat berikut:
- Memiliki kesadaran sebagai bagian dari kelompok tersebut.
- Ada hubungan timbal balik antara anggota.
- Terdapat faktor pengikat seperti kepentingan, tujuan, dan ideologi yang sama.
- Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama.
- Bersistem dan berproses.
Hubungan Sosial
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah kunci dalam kehidupan sosial. Beberapa definisi interaksi sosial menurut para pakar meliputi:
- "Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik antar individu, antar kelompok, atau antar individu dan kelompok." (Maryati dan Suryawati)
- "Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial." (Murdiyatmoko dan Handayani)
- Gillin mengartikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, individu dan kelompok, dan antar kelompok.
Ciri-ciri Interaksi Sosial
Menurut Charles P. Loomin, sebuah hubungan disebut interaksi sosial jika memiliki ciri-ciri berikut:
- Melibatkan dua orang atau lebih.
- Melibatkan komunikasi menggunakan simbol atau lambing.
- Memiliki dimensi waktu yang meliputi masa lalu, masa sekarang, dan masa mendatang.
- Memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui interaksi tersebut.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terjadi dengan dua syarat berikut:
- Minimal ada dua orang.
- Kontak sosial, yang tidak hanya terjadi secara fisik tetapi juga melalui media seperti telepon, radio, atau surat elektronik.
- Komunikasi, yang melibatkan saling menafsirkan (pembicaraan, gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan yang disampaikan.
Faktor yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial
Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial termasuk:
- Imitasi: Meniru tindakan orang lain dalam berbagai bentuk seperti gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola pikir, dan lain-lain.
- Sugesti: Menerima pandangan atau anjuran orang lain tanpa berpikir panjang.
- Identifikasi: Keinginan untuk menjadi sama dengan orang lain.
- Simpati: Merasa tertarik kepada orang lain dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain.
- Empati: Simpati yang lebih mendalam yang memengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin, ada dua macam proses sosial yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif:
- Proses Asosiatif mencakup bentuk-bentuk seperti kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
- Kerja Sama (Cooperation): Usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Ada berbagai bentuk kerja sama, termasuk kerja sama spontan, langsung, kontrak, dan tradisional.
- Akomodasi (Accommodation): Usaha untuk meredakan pertentangan dan mencapai stabilitas.
- Asimilasi: Usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu atau kelompok.
- Akulturasi: Perpaduan dua kebudayaan yang berbeda untuk membentuk kebudayaan baru.
Interaksi Sosial yang Bersifat Disosiatif mencakup bentuk persaingan, kontravensi, dan konflik.
- Persaingan (Competition): Perjuangan untuk mencapai tujuan bersama dengan sportifitas dan tanpa ancaman atau kekerasan.
- Kontravensi (Contravention): Berada antara persaingan dan pertentangan, ditandai oleh ketidakpuasaan dan ketidakpastian.
- Konflik (Conflict): Perjuangan dengan ancaman atau kekerasan, disebabkan oleh perbedaan pendapat, kebudayaan, kepentingan, atau perubahan sosial yang cepat.
Hubungan Interaksi Sosial dengan Tindakan Sosial
Tindakan sosial dapat bersifat rasional, berorientasi nilai, tradisional, atau afektif. Tindakan ini terkait dengan pertimbangan, nilai, kebiasaan, dan emosi individu dalam berinteraksi sosial.
Hubungan Interaksi Sosial dengan Perubahan Sosial
Interaksi sosial memiliki peran dalam perubahan sosial. Perubahan sosial dapat dipicu oleh inovasi, konflik, perubahan nilai, teknologi, dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan interaksi sosial.
Demikianlah ringkasan dari bab ini. Artikel ini membahas konsep dasar tentang individu, kelompok, dan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah bagian integral dari kehidupan sosial manusia dan memainkan peran penting dalam pembentukan masyarakat dan perubahan sosial.