Penugasan Terstruktur dan Tidak Terstruktur dalam Pembelajaran

Penugasan Terstruktur dan Tidak Terstruktur dalam Pembelajaran


Pengajaran di sekolah mencakup tiga kegiatan penting dalam implementasi kurikulum, yaitu kegiatan tatap muka, kegiatan penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Mari kita bahas konsep-konsep ini lebih lanjut:

Penugasan Terstruktur dan Tidak Terstruktur dalam Pembelajaran


Kegiatan Tatap Muka (TT)

  • Kegiatan tatap muka merupakan interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, guru, dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini dijalankan minimal 24 jam pelajaran dan maksimal 40 jam dalam satu minggu.
  • Jumlah jam pelajaran yang dipenuhi oleh seorang guru dalam satu minggu akan mempengaruhi kelayakan menerima tunjangan profesi guru. Jika jumlahnya mencapai atau melebihi 24 jam per minggu, guru berhak menerima tunjangan, namun jika kurang dari 24 jam, guru harus melengkapi dengan kegiatan lain seperti ekstrakurikuler, piket, atau mengikuti kegiatan MGMP, sebagaimana diatur dalam Permendikbud nomor 15 tahun 2018.

Penugasan Terstruktur (PT)

  • Penugasan terstruktur adalah tugas yang dirancang oleh guru untuk membantu peserta didik dalam memahami dan mendalami materi pembelajaran guna mencapai tingkat kompetensi dan keterampilan tertentu.
  • Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh guru, dan biasanya tugas tersebut dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Peserta didik diharapkan menyelesaikan tugas sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan guru, dan jika terdapat kesulitan, guru dapat memberikan bimbingan atau perbaikan.

Contoh penugasan terstruktur meliputi pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru, kegiatan perbaikan, kegiatan pengayaan, dan kegiatan percepatan.


Penugasan Tidak Terstruktur / Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah tugas pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mendukung pencapaian kompetensi atau lintas mata pelajaran. Peserta didik memiliki kebebasan dalam menentukan waktu penyelesaian tugas ini.
Biasanya, waktu untuk mengerjakan tugas mandiri tidak terstruktur lebih lama dibandingkan dengan tugas terstruktur, misalnya dua minggu, satu bulan, atau bahkan satu semester. Tugas ini sering bersifat proyek dan dapat diselesaikan secara individu atau dalam kelompok.

Tugas tidak terstruktur ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bekerja dalam tim, berkreasi, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Contoh penugasan tidak terstruktur:

  • Guru IPS meminta peserta didik untuk mengamati peninggalan sejarah terdekat dan membuat laporan.
  • Guru IPA memberikan tugas peserta didik untuk mengumpulkan dan mengelompokkan nama-nama tumbuhan di sekitar rumah berdasarkan tumbuhan dikotil dan monokotil, lalu membuat laporan.
  • Guru Bahasa memberi tugas peserta didik untuk membuat esai tentang karya sastra atau menulis artikel dengan topik tertentu.

Cara Menghitung Alokasi Waktu untuk Penugasan Terstruktur dan Tidak Terstruktur:

  • Pahami aturan dalam kurikulum yang mengatur penugasan terstruktur dan tidak terstruktur.
  • Untuk jenjang SD, alokasi waktu untuk PT dan KMTT adalah 40% dari waktu tatap muka. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs, alokasi waktu untuk PT dan KMTT adalah 50% dari waktu tatap muka, dan untuk jenjang SMA/SMK, alokasi waktu untuk PT dan KMTT adalah 60% dari waktu tatap muka.
  • Setiap KD (Kompetensi Dasar) harus memiliki penugasan terstruktur atau tidak terstruktur, tergantung pada tuntutan KD tersebut. Jika tuntutan KD lebih berfokus pada pengetahuan atau keterampilan abstrak, maka lebih tepat diberikan penugasan terstruktur. Namun, jika tuntutan KD melibatkan keterampilan abstrak dan konkret secara seimbang, maka penugasan tidak terstruktur lebih sesuai.
  • Jika Anda membutuhkan format program terstruktur dan tidak terstruktur, serta contoh-contoh program tersebut, Anda dapat mengunduhnya melalui tautan yang disediakan.

Dengan melibatkan kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan penugasan tidak terstruktur, pembelajaran diharapkan lebih efektif dalam meningkatkan kompetensi peserta didik dan mengembangkan kreativitas serta kemampuan kerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran.

I am admin https://jumankera.com