Sebutkan perbedaan antara pembelahan sel mitosis dengan meiosis!

Sebutkan perbedaan antara pembelahan sel mitosis dengan meiosis!


Sebutkan perbedaan antara pembelahan sel mitosis dengan meiosis!

Jawab :


Mitosis dan meiosis adalah dua jenis pembelahan sel yang berbeda dalam hal tujuan dan hasilnya.

Mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induknya, dengan jumlah kromosom yang sama. Proses ini terjadi pada sel somatis atau sel tubuh dan berperan dalam pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.

Meiosis, di sisi lain, menghasilkan empat sel anak yang memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Proses ini terjadi pada sel kelamin dan berfungsi dalam reproduksi seksual, menghasilkan sel kelamin yang berbeda dan berkontribusi pada keragaman genetik.

Jadi, perbedaan utama antara mitosis dan meiosis terletak pada tujuan, jumlah sel anak, dan jumlah kromosom pada sel anak. Mitosis bertujuan untuk menghasilkan sel anak identik dengan sel induk dan mempertahankan jumlah kromosom yang sama, sementara meiosis bertujuan untuk menghasilkan sel kelamin yang berbeda dan mengurangi jumlah kromosom menjadi separuhnya.




Penjelasan :


Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel sebelumnya yang sudah ada dapat terjadi melalui 2 (dua) jenis pembelahan, yaitu pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.

Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang memiliki karakter identik dengan sel induk. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama dengan induk, termasuk jumlah kromosomnya.


Apabila sel induk memiliki kromosom diploid (2n), maka jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan juga diploid (2n).

Misalnya, sel induk memiliki jumlah kromosom 23 pasang atau 46 buah, maka sel anakan juga memiliki jumlah kromosom 23 pasang atau 46 buah. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan.

Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel kelamin).

Pembelahan sel secara mitosis merupakan proses pembelahan yang berkesinambungan, yang terdiri dari empat fase pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.

1. Profase
Pada fase ini, terjadi proses dimana membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen).

Gelendong pembelahan mulai terbentuk dan benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom. Kromosom tersebut mulai bergerak ke tengah atau ekuator dari sel.

2. Metafase 
Benang-benang gelendong pada fase ini mulai terlihat jelas. Kromosom berjejer pada bidang ekuator.

Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer. Sentromer membelah dan msing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.

3. Anafase
Pada tahap ini, kromosom yang awalnya berikatan tiba-tiba mulai memisah dan menjadi dua bagian yang sama dengan menuju ke arah kutub yang berlawanan. Akhir dari tahap ini adalah tiap ujung sel memiliki jumlah kromosom yang sama dan lengkap.

4. Telofase
Pada tahap ini posisi kromosom sudah berada pada kutub masing-masing, sehingga nukleous (anak inti) mulai terlihat lagi.

Kromatid mulai lenyap, sitoplasma mulai menebal dan membran sel mulai memisahkan kedua anak sel tersebut.

Tahap akhir dari mitosis adalah satu nukelous menghasilkan dua nukleus dan memiliki kesamaan yang identik.

2. Pembelahan Meiosis 
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anakan, dimana masing-masing sel anakan tersebut hanya memiliki separuh dari junlah kromosom sel induk.

Jumlah kromosom yang dimiliki sel anakan adalah n atau haploid, sehingga pembelahan meiosis disebut juga sebagi pembelahan reduksi.

Fase-fase pembelahan pada pembelahan meiosis hampir sama dengan pemelahan mitosis, hanya saja pada pembelahan meiosis terdapat tingkatan fase. Fase pada pembelahan meiosis terdiri dari meiosis I dan meiosis II.

Meiosis I

1. Profase I

Pada fase ini terjadi kerusakan pada membran inti menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk gelendong pembelahan. Benang-benang kromatin mulai memadat dan kemudian menjadi kromosom. Kromosom homolog selanjutnya berpasangan.

Pada profase 1 juga terjadi peristiwa pindah silang (crossing over) pada kromosom. Peristiwa ini merupakan salah satu penyumbang keanekaragaman individu makhluk hidup. Peristiwa tersebut mengakibatkan sel gamet yang terbentuk sama sekali tidak identik dengan susunan kromosom sel induknya.

2. Metafase I

Kromosom berjejer pada bidang ekuator, pada bidang tersebut benang-benang spindle melekatkan diri pada tiap sentromer kromosom. Ujung benang spindle yang lainnya membentang melekat di kedua kutub pembelahan yang berlawanan.

3. Anafase I

Pada fase ini kromosom homolog mulai ditarik oleh benang spindle menuju ke arah yang berlawanan.

4. Telofase I

Tiap kromosom telah mencapai kutub pembelahan. Membran inti terbentuk kembali dan terbentuk dua sel anakan yang bersifat haploid (n).

Meiosis II 

1. Profase II

Pada fase ini membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil (fragmen) dan terbentuk gelendong pembelahan kemudian kromatid mulai menuju ke bidang pembelahan.

2. Metafase II

Kromosom berjejer pada bidang pembelahan

3. Anafase II

Kromatid terpisah dan menuju ke kutub-kutub yang berlawanan

4. Telofase II

Nukleus terbentuk kembali. Terbentuk empat sel anakan yang bersifat haploid (n).

I am admin https://jumankera.com