Panduan Praktis Pra-Observasi. Agar Observasi Bermakna dan Berdampak. Kepala Sekolah Jangan buru-buru Masuk Kelas

Panduan Praktis Pra-Observasi. Agar Observasi Bermakna dan Berdampak. Kepala Sekolah Jangan buru-buru Masuk Kelas


Berikut adalah Petunjuk Praktis Pra-Observasi untuk Memastikan Observasi yang Signifikan dan Bermakna. Kepala Sekolah Disarankan untuk Tidak Terburu-buru Memasuki Kelas.




Pada minggu pertama bulan Maret, seluruh kepala sekolah dan timnya diharapkan melakukan observasi pembelajaran guru secara serentak. Penting bagi kepala sekolah untuk tidak terburu-buru memasuki kelas, karena percakapan pra-observasi memiliki nilai yang sangat penting.

Kami ingin memberikan panduan praktis pra-observasi agar kegiatan ini memiliki dampak yang nyata dan bermakna. Observasi pembelajaran merupakan bagian integral dalam menilai kinerja guru, khususnya pada tahapan observasi pembelajaran. Ada lima tahapan penting dalam penilaian kinerja guru, yaitu persiapan observasi, pelaksanaan observasi kinerja, diskusi tindak lanjut, upaya tindak lanjut, dan refleksi tindak lanjut.

Panduan praktis pada tahapan persiapan observasi dijelaskan agar observasi dapat berdampak positif pada perbaikan pembelajaran guru. Kegiatan pra-observasi perlu disiapkan dengan matang oleh kepala sekolah, tim, dan guru yang akan diobservasi.

Penting untuk diingat bahwa percakapan pra-observasi ini diarahkan dengan pendekatan coaching, di mana kepala sekolah menggali informasi mengenai persiapan guru. Tujuannya adalah agar pelaksanaan observasi dapat berlangsung dengan makna dan suasana yang lebih santai.

Berikut adalah langkah-langkah praktis yang disiapkan oleh kepala sekolah:

  1. Melakukan dialog dengan guru selama 15 hingga 30 menit sebelum masuk kelas.
  2. Menyediakan lembar catatan percakapan pra-observasi kelas sebagai pegangan dan kesepakatan bersama.
  3. Memastikan lembar observasi mencakup identitas lengkap guru dan tanggal pelaksanaan observasi.
  4. Menuliskan tujuan pembelajaran pada lembar observasi, dengan membahasnya bersama guru.
  5. Mencari pendapat guru mengenai area pengembangan yang ingin dicapai, bukan hanya tujuan materi pembelajaran.
  6. Menanyakan strategi yang telah dipersiapkan guru untuk menunjukkan perilaku selama observasi.
  7. Membuat catatan khusus setelah percakapan, opsional namun bermanfaat.
  8. Mencapai kesepakatan bersama dengan menandatangani lembar percakapan pra-observasi.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan observasi pembelajaran dapat berlangsung tanpa memberikan beban berlebih pada guru. Pelaksanaan pembelajaran seharusnya tetap berjalan seperti biasa, tanpa perlu persiapan khusus atau dramatisasi, agar proses observasi berlangsung dengan lebih alami dan bermakna.

I am admin https://jumankera.com