Tampilkan postingan dengan label Pramuka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pramuka. Tampilkan semua postingan
Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Berikut kami akan coba jelaskan tentang ketentuan seragam pramuka lengkap. Seragam Pramuka adalah pakaian yang digunakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka Indonesia yang berfungsi sebagai sarana pendidikan dan identitas bagi anggotanya guna meningkatkan citra Gerakan Pramuka. Sedangkan tujuan penggunaan Seragam Pramuka adalah agar anggota Pramuka yang mengenakannya dapat berahlak sesuai Satya dan Darma Pramuka, memiliki jiwa korsa dan berdisiplin

Warna seragam Pramuka adalah coklat muda dan coklat tua. Warna tersebut dipilih karena merupakan salah satu warna yang digunakan para pejuang Indonesia ketika masa perang kemerdekaan. 

Ketentuan Seragam Pramuka Lengkap

Jenis-Jenis Seragam Pramuka

  1. Seragam harian, pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka melakukan kegiatan kepramukaan harian. Namun Pakaian Seragam Harian dapat juga dikenakan pada waktu mengikuti upacara dan melakukan kegiatan kepramukaan lainnya. Pakaian ini bisa disebut pakaian utama seorang Pramuka. Setiap anggota Pramuka wajib memiliki minimal satu stel Pakaian Seragam harian.
  2. Seragam kegiatan, pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka melakukan kegiatan di lapangan atau kegiatan olah raga. Alasan penggunaan pakaian ini adalah agar lebih mudah ketika melakukan aktivitas yang diperlukan. Anggota Gerakan Pramuka tidak harus memiliki seragam jenis ini. Namun sangat direkomendasikan untuk memilikinya.
  3. Seragam upacara, pakaian yang dikenakan ketika anggota Gerakan Pramuka mengikuti Upacara Hari Proklamasi Kemerdekaan, Upacara Hari Pramuka, Upacara Pelantikan Pengurus/Mabi, Upacara Pembukaan dan Penutupan Kegiatan Nasional, ketika menghadiri upacara lain dimana TNI mengenakan Seragam PDU IV dan acara resmi kepramukaan di luar negeri. Pakaian seragam ini tidak dapat dikenakan oleh semua anggota Gerakan Pramuka. Yang boleh mengenakannya hanyalah Andalan dan Majelis Pembimbing mulai dari tingkat Kwartir Cabang sampai Kwartir Nasional.
  4. Seragam khusus, pakaian yang dikenakan karena pertimbangan khusus. Seragam khusus terdiri atas Pakaian Seragam Muslim dan Pakaian Seragam Tambahan.
  5. Seragam Muslim, pakaian yang dikenakan karena pertimbangan agama Islam. Hal ini untuk mengakomodir anggota muslim terutama putri untuk dapat mengenakan jilbab tanpa melanggar aturan.
  6. Seragam tambahan, Pakaian yang bersifat situasional dan dapat dikenakan oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka.

Kelengkapan Jenis Seragam Pramuka

Setiap Pakaian Seragam Pramuka memiliki kelengkapan-kelengkapan yang terdiri atas:
  1. Tutup Kepala
  2. Baju Pramuka
  3. Rok atau Celana
  4. Setangan Leher
  5. Ikat pinggang
  6. Kaus kaki
  7. Sepatu
  8. Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Berikut ketentuan seragam pramuka lengkap. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menerbitkan Surat Keputusan Nomor 174 tahun 2012 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pakaian Seragam Anggota Gerakan Pramuka yang menyempurnakan petunjuk penyelenggaraan yang telah diterbitkan sebelumnya.


Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka

Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka

Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka


Berikut akan kami ulas secara lengkap tentang Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka. Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.

Kepramukaan merupakan sistem pembinaan dan pengembangan sumberdaya atau potensi kaum muda agar menjadi warga negara yang berkualitas yang mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional.

Dalam kepramukaan proses pendidikan terjadi karena adanya pertemuan yang interaktif dan komunikatif yang digerakan oleh Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang dilaksanakan secara teratur, terarah, terencana dan berkesinambungan oleh peserta didik sendiri dengan dukungan orang dewasa.

Orang Dewasa yang terlibat langsung dalam proses pendidikan tersebut di atas ialah Pembina Pramuka. Berikut adalah penjelasan tentang Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka.

Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka


Peran Pembina Pramuka

Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang langsung bergiat bersama peserta didik, membimbing, memberikan dukungan dan fasilitas agar para peserta didik dapat bergiat dengan teman-teman dalam satuannya dengan riang gembira, tekun, terjamin keselamatannya, sehingga acara kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar dan menghasilkan kepuasan batin pada semua peserta didik.

Dalam memberikan bimbingan dan bantuan agar peserta didik dapat melaksanakan kegiatan sebagaimana yang diharapkan, Pembina Pramuka menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Kiasan Dasar dan Sistem Among, sehingga lewat kegiatan yang disajikan Pembina Pramuka dapat mendidikan sikap dan perilaku yang dilandasi kematangan spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial.

Pembina Pramuka hendaknya peka terhadap kebutuhan peserta didiknya, menerima dan mau mengerti (acceptance-understanding) terhadap kebutuhan peserta didik.

Pembina Pramuka sebagai pelaksana kebijakan Gerakan Pramuka yang terdepan mengemban tugas untuk memberikan pendidikan agar peserta didik menjadi:
  1. manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur,
  2. warga negara Rebuplik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara kesatuan rebuplik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna.
Dengan demikian peranan Pembina Pramuka dapat disimpulkan, sebagai berikut:
  1. Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang terlibat langsung dalam kegiatan kepramukaan dengan memperhatikan terpenuhinya kebutuhan peserta didik, ialah terciptanya kegiatan yang bersifat kekinian, menarik, dan menantang.
  2. Pembina Pramuka dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan dan Sistem Among, mendayagunakan kegiatan peserta didik menjadi media pendidikan.
  3. Pembina Pramuka adalah sukarelaan yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip dalam kepramukaan dan sebagai mitra peserta didik sangat peduli terhadap kebutuhan mereka, serta dengan penuh kesabaran: memotivasi, membimbing, membantu dan memfasilitasi kegiatan sehingga kegiatan peserta didik dapat berjalan dengan lancar, sukses dan terjaga keselamatannya.

Tugas Pembina Pramuka

  1. Pembina Pramuka mempunyai tugas membina pramuka dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Sistem Among, dan berkewajiban selalu memperhatikan tiga pilar kegiatan kepramukaan, ialah: kegiatan kepramukaan harus modern (kekinian, baru, tidak ketinggalan jaman), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, dan adanya ketaatan pada Kode Kehormatan Pramuka.
  2. Pembina Pramuka bertugas dengan sukarela menepatkan posisinya sebagai mitra peserta didik untuk dapat memfungsikan diri peserta didik sebagai subyek pendidikan, karena pada hakekatnya kepramukaan adalah pendidikan sepanjang hayat dan oleh karena itu peserta didik harus disiapkan sejak dini bahwa merekalah yang akan mendidik diri mereka sendiri. Sebagai mitra peserta didik pembina pramuka bertugas untuk selalu memberikan motivasi, stimulasi, bimbingan, bantuan dan menyediakan fasilitas kegiatan.
  3. Pembina Pramuka berkewajiban membantu Gugusdepan dalam rangka pelaksanaan kerjasama dan hubungan timbal balik antara Gerakan Pramuka dengan orang tua/wali pramuka dan masyarakat.

Tanggung jawab Pembina Pramuka

Dalam melaksanakan peran dan tugasnya, tanggung jawab Pembina Pramuka ialah sebagai berikut:

Pembina Pramuka bertanggung jawab atas:
  1. terselenggaranya kepramukaan pada satuan pramuka ialah sebagai berikut.
  2. tetap terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada semua kegiatan pramuka
  3. terselenggaranya kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi Gerakan Pramuka , akan menjadi media pembinaan pengembangan  mental-spiritual-moral, pisik, intelektual, emosional, dan sosial, sehingga peserta didik akan memiliki kematangan dalam upaya peningkatan kemandiriannya serta aktivitasnya di masyarakat.
  4. terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, dan sebagai warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, yang setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi anggota masyarakat yang baik berguna.
  5. dalam melaksanakan  tugasnya Pembina Pramuka bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat, Pembina Gugusdepan dan diri pribadinya sendiri.
Oleh  karena peran, tugas dan tanggung jawab Pembina Pramuka dapat dikatakan cukup berat, maka dalam kegiatannya diatur sebagai berikut:
  1. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 20 tahun dan Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 16 tahun. Dalam Perindukan Siaga diperlukan 1 orang Pembina Siaga dan 3 orang Pembantu Pembina Siaga.
  2. Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 21 tahun, dan pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurang berusia 20 tahun. Dalam Pasukan Penggalang diperlukan 1 orang Pembina Penggalang dan 2 orang Pembantu Pembina Penggalang
  3. Pembina Penegak sekurang-kurang berusia 25 tahun dan Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun. Dalam Ambalan Penegak diperlukan 1 orang Pembina Penegak dan 1 orang Pembantu Pembina Penegak.
  4. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun dan Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya  berusia 25 tahun. Dalam Rencana Pandega diperlukan 1 orang Pembina Pandega dan 1 orang Pembantu Pembina Pandega
  5. Pembina Pramuka sekurang-kurang telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD).
Agar seorang Pembina Pramuka dapat memerankan dirinya dengan baik seyogyanya melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan menghayati dengan baik prinsip-prinsip dalam kepramukaan, sehingga dapat mengikuti kegiatan yang menyenangkan bagi peserta didik. 

Sebagai Pembina Pramuka kita akan menjadi subyek yang akan ditiru oleh para peserta didik.

Tugas dan tanggung jawab yang membebani Pembina Pramuka cukup berat, namun tugas mendidik anak bangsa agar dapat menjadi anak bangsa  yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, merupakan tugas suci dan mulia.

Oleh karena itu berbahagialah kita yang terpanggil dengan sukarela memerankan diri sebagai Pembina Pramuka.  Semboyan kita " Ihlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi Bawa Laksana".

Demikian ulasan mengenai Peran, Tugas dan Tanggung Jawab Pembina Pramuka. Semoga bermanfaat.

Kegiatan-Kegiatan Pramuka

Kegiatan-Kegiatan Pramuka

Kegiatan-Kegiatan Pramuka

Pramuka Siaga

Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:

  • Permainan Bersama, adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan kim dan sejenisnya.
  • Pameran Siaga, adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Siaga.
  • Pasar Siaga (Bazar), adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
  • Darmawisata, adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk lisan maupun tulisan.
  • Pentas Seni Budaya, adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Siaga.
  • Karnaval, adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Siaga.
  • Perkemahan Satu Hari (Persari), adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga yang dilaksanakan pada siang hari.

Kegiatan-kegiatan Pramuka

Pramuka Penggalang

Jambore

Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang di diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Jambore Ranting (tingkat kecamatan), Jambore Cabang tingkat kota/kabupaten), Jambore Daerah (tingkat provinsi), Jambore Nasional (tingkat nasional).

Lomba Tingkat

Lomba Tingkat adalah pertemuan regu-regu Pramuka Penggalang dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari tingkat gugusdepan (LT-I), ranting (LT-II), cabang (LT-III), daerah (LT-IV), nasional (LT-V).

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru)

Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru) adalah pertemuan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru) dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru) Penggalang, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinru apabila dipandang perlu.

Penjelajahan (Wide Game)

Penjelajahan (Wide Game) adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi kegiatan keterampilan kepramukaan seperti morse/semaphore, sandi, tali temali dan sejenisnya.

Latihan Bersama

Latihan Bersama adalah pertemuan Pramuka Penggalang dari dua atau lebih gugusdepan yang berada dalam datu kwartir ranting atau kwartir cabang mapun kwartir daerah dengan tujuan untuk saling tukar menukar pengalaman. Latihan gabungan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk lomba, seperti baris-berbaris, PPPK, senam pramuka dan sejenisnya.

Perkemahan

Perkemahan adalah pertemuan Pramuka Penggalang yang dilaksanakan secara reguler, untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan. Perkemahan diselenggarakan dalam bentuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), Perjusami (Perkemahan Jum’at Saptu Minggu), perkemahan liburan dan sejenisnya.

Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang

Gelar (Demonstrasi) Kegiatan Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk keterampilan di hadapan masyarakat umum, seperti baris-berbaris, PPPK, gerak dan lagu, membuat konstruksi sederhana dari tongkat/bambu dan tali (pioneering), dan sejenisnya.


Pameran

Pameran adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka Penggalang kepada masyarakat.

Darmawisata

Darmawisata adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu, seperti museum, industri, tempat bersejarah, dan sejenisnya.

Pentas Seni Budaya

Pentas Seni Budaya adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya para Pramuka Penggalang.

Karnaval

Karnaval adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas Pramuka Penggalang.


Pramuka Penegak dan Pandega

Raimuna 

Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.

Gladian Pimpinan Satuan

Gladian Pimpinan Satuan adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.

Perkemahan

Perkemahan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum’at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.

Perkemahan Wirakarya (PW)

Perkemahan Wirakarya (PW) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu.

Perkemahan Bakti (Perti) 

Perkemahan Bakti (Perti) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.

Perkemahan Antar (Peran) Saka

Perkemahan Antar (Peran) Saka adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.

Pengembaraan

Pengembaraan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.

Latihan Pengembangan Kepemimpinan 

Latihan Pengembangan Kepemimpinan adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.

Latihan Pengelola Dewan Kerja

Latihan Pengelola Dewan Kerja adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.

Kursus Instruktur Muda 

Kursus Instruktur Muda adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.

Penataran, Seminar, dan Lokakarya

Penataran, Seminar, dan Lokakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.

Sidang Paripurna

Sidang Paripurna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.

Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera)

Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

Semua Golongan

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI)

Jamboree On The Air (JOTA) dan Jambore On The Internet (JOTI) adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dan pertemuan Pramuka melalui internet. Kedua kegiatan ini dilaksanakan secara serentak. Kegiatan ini diselenggarakan di tingkat nasional dan internasional.
Tali Temali Pramuka

Tali Temali Pramuka



Tali Temali Pramuka

Macam Simpul dan Kegunaannya

  1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
  2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
  3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
  4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
  5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
  6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
  7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
  8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar
  9. Simpul laso
Simpul Mati


Macam Ikatan dan Kegunaannya

  1. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan pangkal ini dapat jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan.
  2. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
  3. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali.
  4. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
  5. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb

SAR (Search And Rescue)

SAR (Search And Rescue)

SAR (Search And Rescue)

SAR (Search And Rescue) bukanlah sesuatu yang asing di telinga para penjelajah alam, termasuk pramuka, dan masyarakat. Namun, juga tidak banyak yang diketahui mengenai SAR itu sendiri. Bahkan singkatannya saja tidak banyak yang tahu.


Materi ini diberikan agar memudahkan tim SAR untuk menemukan kita apabila kita  tersesat saat mendaki gunung.


Unsur-unsur SAR

Dalam kegiatan SAR terdapat 4 unsur yang bias dijadikan penentu keterampilan yang dibutuhkan sebagai penunjang suksesnya suatu tim SAR dalam melakukan operasinya, yaitu:

Locate

Kemampuan untuk melakukan lokasi korban. Hal ini memerlukan pengetahuan mengenai data peristiwa, keadaan korban, keadaan medan dan yang lainnya.

Reach

Kemampuan untuk mencapai korban. Hal ini memerlukan keterampilan mendaki gunung, rock climbing, cara hidup di alam bebas, peta, kompas, membca jejak, dan lainnya.

Stabilize

Kemampuan untuk menenangkan korban. Dalam hal ini mutlak diperlukan kemampuan P3K, gawat darurat dan lain sebagainya.

Evacuate

Kemampuan membawa korban. Hal ini memerlukan keterampilan seperti halnya REACH.


Selain itu, pengetahuan tentang komunikasi juga mutlak dibutuhkan agar setiap perkembangan operasi SAR bisa dilaporkan kepada atasan.


Tahapan SAR


Ada beberapa tahapan SAR, yaitu:

  1. Awerness Stage (tahapan keragu-raguan), sadar bahwa keadaan darurat telah terjadi.
  2. Initial Action (tahapan kesiapan), melaksanakan segala sesuatunya sebagai tanggapan terhadap suatu kecelakaan, termasuk juga mendapatkan segala informasi mengenai korban.
  3. Planning Stage (tahapan perencanaan), pembuatan rencana yang efektif dan segala koordinasi yang diperlukan.
  4. Operation Stage (tahapan operasi), seluruh unit bertugas hingga misi SAR dinyatakan selesai.
  5. Report Stage (tahapan laporan), terakhir membuat laporan mengenai misi SAR yang telah dilaksanakan.

Bagan Organisasi SAR

SAR COORDINATOR (SC)

Seorang pejabat wilayah yang karena jabatan, memiliki fungsi wewenang dapat memberiakan dukungan yang diperlukan kepada Kantor Koordinator SAR (KKR) untuk melaksanakan organisasi SAR.

SAR MISSION COORDINATOR (SMC)

Bertugas pada kejadian SAR, melaksanakn evaluasi kejadian, perencanaan, serta koordinasi pencarian, sejak ditunjuk sebagai SMC hinga sampai operasi dinyatakan selesai. Jika wilayah pencaria terlalu luas, dapat ditunjuk beberapa SMC dengan batas wilayah pencarian masing-masing yang jelas.

ON SCENE COMMANDER (OSC)

Ditunjuk oleh SMC untuk koordinasi dan pengaturan suatu misi SAR di tempat kejadian. Jika pencarian menggunakan lebih dari dua unit SAR maka harus ada OSC.

SEARCH RESCUE UNIT (SRU)

Merupakan tim yang secara nyata melaksanakn operasi SAR. Wewenangnya terbatas pada pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan oleh OSC/SMC.



PENCARIAN PADA OPERASI SAR


Pola Teknis Pencarian

Berikut adalah beberapa dari pola teknis pencarian pada operasi SAR yaitu:

1. Track (T)

  • Pola ini dipakai jika orang yang dinyatakan hilang dan jalur perjalanan yang direncanakan akan dilewatinya merupakan satu-satunya informasi yang ada.
  • Selalu dianggap bahwa sasaran/korban masih di sekitar atau dekat dengan garis rute.

2. Parallel (P)

  • Daerah pencarian cukup luas dan medannya cukup datar.
  • Hanya mempunyai posisi duga.
  • Sangat baik untuk daerah pencarian yang berbentuk segi empat.


3. Creeping (C)

  • Daerah pencarian sempit, panjang dan kondisinya cukup rata serta datar.
  • Kalau di punggungan gunung, regu pencarian dengan pola ini akan turun ke jurang-jurang atau dataran yang lebih rendah


4. Square (SQ)

  • Biasanya digunakan pada daerah yang datar.
  • Dengan pola ini peritungan popsisi juga harus merupakan kemungkinan yang tepat.
  • Pembelokan tidak sembarangan, tetapi dengan perhitungan.

5. Sector (S)

  • Lokasi atau posisi diketahui 
  • Daerah yang dicari tidak luas
  • Daerah pencarian berbentuk lingkaran
  • Rute regu pencarian berbentuk segitiga sama sisi


6. Contour (CT)

  • Digunakan di bukit-bukit.
  • Pencarian selalu dimulai dari puncak tertinggi.


7. Barrier (B)

  • Digunakan dengan hanya menunggu atau mencegat dengan perhitungan yang pasti bahwa korban akan lewat dengan melihat ketentuan lingkungan.
  • Digunakan jika regu pencari danpenyelamat tidak bias mendekati tempat yang terkena musibah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pola Pencarian

Dari sekian banyak pola pencarian, anda harus memilih yang paling  tepat. Pemilihan tersrebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
  • Ketepatan posisi korban.
  • Luas dan bentuik daerah pencarian
  • Jumlah dan jenis SRU yang tersedia.
  • Cuaca di an ke daerah pencarian.
  • Jarak basecamp SRU kelokasi musibah.
  • Kemampuan peralatan Bantu navigasi di daerah kejadian.
  • Ukuran sukar dan mudahnya sasaran yang diketahui.
  • “probability of tection” yang dipilih.
  • Medan di daerah kejadian.
  • Kualitas dari SMC dan OSC beserta staffnya.
  • Dukungan logistic ke daerah pencarian.


Taktik Pencarian

Taktik pencarian dapat bervariasi, tergantung pada situasi tertentu. Secara umum hal itu tercakup dalam lima metode pencarian, yaitu:

Preliminary Mode

Merupakan usaha-usaha untuk mendapatkan informasi awal, mengkoordinir regu-regu pencari, membentuk pos pengendali perencanaan pencarian awal dan lain sebagainya.

Confinement Mode

Menciptakan, membentuk garis lintas (perimeter) untuk mengurung korban dalam area pencarian.

Detection Mode

Pemeriksaan terhadap tempat potensial dan juga menggunakan pencarian potensial. Pada area tersebut diperhitungkan ditemukannya korban ataupun jejak atau sesuatu yang tercecer atau yang ditinggalkan oleh korban.


Tracing Mode

Melacak jejak atau sesuatu yang ditinggalkan korban. Biasanya pelacakan ini dilakukan dengan anjing pelacak atau orang yang terlatih mencari da membaca jejak.

Evacuation Mode

Memberika perawatan dan membawa korban utuk perawatan yang lebih lanjut jika diperlukan.


Di Indonesia pelaksanaan operasi SAR ditujukan pada musibah transportasi udara dan laut, sesuai keputusan presiden tentang pembentukan BASARNAS. Untuk musibah pada pendakian gunung atau kegiatan alam bebas lainnya, operasi SAR belum seresmi BASARNAS. Pada umumnya kegiatan SAR gunung di Indonesia lebih sering dimotori oleh kelompok pendaki gunung dan juga dibantu oleh ABRI atau kepolisian.





Penegak dalam Pramuka

Penegak dalam Pramuka

Penegak dalam Pramuka

Penegak dalam Pramuka

Penegak Bantara

Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagian Penegak Bantara dan mentaati adat istiadat Ambalan. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan yang bersangkutan degan mengucapkan janji Tri Satya dengan sukarela dan memakai tanda tingkatan untuk Penegak Bantara.

Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan untuk membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.


Penegak Laksana

Penegak Laksana adalah Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati adat Ambalan. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan upacara Kenaikan Tingkat dengan mengucapkan janji Tri Satya denga sukarela dan erhak memakai tanda tingkat Penegak Laksana. 


Tanda Sangga Penegak 

Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm. bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan. Tanda sangga dapat mengambil :

  1. nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas, Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir.
  2. angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning.
  3. gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk sangga puteri).
  4. gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Pramuka

Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

Raimuna

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional.


Gladian Pimpinan Satuan

adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga, dan Wakil Pemimpin Sangga dan pengurus Dewan Ambalan/Racana, yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsat diselenggarakan oleh gugusdepan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Kwartir daerah dan Kwartir Nasional dapat menyelenggarakan Dianpinsat bila dipandang perlu.


Perkemahan

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang diselenggarakan secara reguler untuk mengevaluasi hasil latihan di gugusdepan dalam satu periode, seperti Perkemahan Saptu Minggu (Persami), Perkemahan Jum’at Saptu Minggu (Perjusami), perkemahan hari libur, dan sejenisnya.


Perkemahan Wirakarya (PW)

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. PW diselenggarakan oleh semua jajaran kwartir secara reguler, khusus untuk PW Nas, diselenggarakan apabila dipandang perlu. Perkemahan Bakti (Perti), adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya selama mengadakan pembinaan, baik di gugusdepan maupun di Satuan karya Pramuka (Saka) dalam bentuk bakti kepada masyarakat.


Perkemahan Antar (Peran) Saka

adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh Saka. Peran Saka diselenggarakan apabila diikuti minimal oleh dua Satuan Karya Pramuka.


Pengembaraan

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival.


Latihan Pengembangan Kepemimpinan

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menanamkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan bagi generasi muda agar dapat ikut serta dalam mengelola kwartir dan diharapkan di kemudian hari mampu menduduki posisi pimpinan dalam Gerakan Pramuka.


Latihan Pengelola Dewan Kerja

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai manajemen Dewan Kerja, sehingga para anggota Dewan Kerja dapat mengelola dewan kerjanya secara efektif dan efisien.


Kursus Instruktur Muda

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega pengembangan potensi Pramuka, baik sebagai Pribadi, kelompok maupun organisasi untuk mensukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengentasan Kemiskinan dan Penanggulangan Bencana.


Penataran, Seminar, dan Lokakarya

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama, sebagai bahan masukan bagi perkembangan Gerakan Pramuka.


Sidang Paripurna

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun program kerja bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam satu tahun program, dan akan dijadikan bahan dalam Rapat Kerja Kwartir.


Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera)

adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya.

Salam Pramuka

Salam Pramuka

Pramuka

Salam Pramuka

Fungsi Salam Pramuka

Salam untuk melahirkan disiplin, tata tertib yang mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun ke luar, yang hanya dapat dicapai dengan adanya saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan secara tertib, sempurna dan penuh keikhlasan. Dalam menyampaikan salam, baik yang memakai topi atau tidak, adalah sama yaitu dengan cara melakukan gerakan penghormatan.

Salam Pramuka digolongkan menjadi 3 macam:

Salam Biasa

Yaitu salam yang diberikan kepada sesama anggota Pramuka.


Salam Hormat

Yaitu salam yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang kedudukannya lebih tinggi.


Salam Janji

Yaitu salam yang dilakukan ketika ada anggota Pramuka yang sedang dilantik (Dalam pengucapan janji yaitu Tri Satya atau Dwi Satya)


Untuk Salam hormat diberikan kepada :

  • Bendera kebangsaan ketika dalam Upacara.
  • Jenasah yang sedang lewat atau akan dimakamkan.
  • Kepala Negara atau wakilnya, Panglima tinggi, para duta besar, para menteri dan pejabat lainnya.




Susunan Acara Upacara Serah Terima Pengurus Dewan Ambalan

Susunan Acara Upacara Serah Terima Pengurus Dewan Ambalan

Susunan Acara Upacara Serah Terima Pengurus Dewan Ambalan

Pramuka Ambalan

Susunan acara upacara serah terima pengurus Dewan Ambalan adalah susunan upacara yang digunakan dalam upacara serah terima pengurus Dewan Ambalan. Biasanya, kegiatan ini dilaksanakan setelah sebelumnya diadakan pemilihan pradana putra dan pradana putri serta pembentukan pengurus dewan ambalan.


Upacara adalah Serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmad dan tertib, sehingga merupakan kegiatan teratur untuk menciptakan kebiasan yang mengarah kepada budi pekerti yang luhur.


Dalam Gerakan Pramuka, Upacara diatur dalam PP 178 tahun 1979 mengenai upacara dalam Gerakan Pramuka.


Contoh Susunan Acara Upacara Serah Terima Pengurus Dewan Ambalan

UPACARA SERAH TERIMA PENGURUS DEWAN

AMBALAN ….. GUDEP 12…..

DI MULAI


Pemimpin Upacara memasuki tempat upacara, pasukan disiapkan

  1. Kakak Pembina memasuki tempat upacara .
  2. Penghormatan kepada Kakak Pembina
  3. Laporan pemimpin upacara
  4. Pengembalian perlengkapan Ambalan dan tanda jabatan   kepada Kakak Pembina, diwakili pradana dan pemangku adat
  5. Pembacaan Surat Keputusan,
  6. Pengurus Dewan yang baru menempatkan diri
  7. Bendera Sang Merah Putih memasuki tempat upacara
  8. Tanya Jawab pelantikan
  9. Bendera Sang Merah Putih meningalkan Tempat Upacara
  10. Penandatanganan Berita Acara, Kepada pradana dan pemangku adat massa bakti 2022 & Kepada pradana dan pemangku adat massa bakti 2022
  11. Penyematan Tanda Jabatan
  12. Pembina Menyerahkan perlengkapan Ambalan kepada Dewan Ambalan yang  baru
  13. Dewan Ambalan yang baru disilakan kembali ke tempat
  14. Amanat Kakak Pembina.
  15. Do’a dipimpin Kakak Pembina.
  16. Laporan.
  17. Penghormatan.
  18. Kakak Pembina meninggalkan tempat upacara
  19. Pemimpin upacara meninggalkan tempat upacara, barisan di istirahatkan


Berikut contoh Susunan acara upacara serah terima pengurus Dewan Ambalan semoga bisa menjadi referensi kalian dalam berkegiatan pramuka.