Bartender: Pengertian, Tugas, dan Keterampilan yang Harus Dimiliki
10 Nilai Berita Jurnalistik yang Wajib Diketahui Calon Jurnalis
10 Nilai Berita Jurnalistik yang Wajib Diketahui Calon Jurnalis
Motif Sosiogenetis dan Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis
Motif Sosiogenetis dan Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis
Motif sosiogenesis, yang juga dikenal sebagai motif sekunder, beroperasi sebagai kontrast terhadap motif primer yang bersifat biologis. Beberapa klasifikasi motif sosiogenesis yang dikenal adalah:
W.I Thomas dan Florian Znaniecki:
- Keinginan untuk mengalami pengalaman baru.
- Keinginan untuk menerima respons dari orang lain.
- Keinginan akan pengakuan.
- Keinginan akan rasa aman.
David McClelland:
- Kebutuhan akan prestasi (need for achievement).
- Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation).
- Kebutuhan akan kekuasaan (need for power).
Abraham Maslow:
- Kebutuhan akan keamanan (safety needs).
- Kebutuhan akan cinta dan keterikatan (belongingness and love needs).
- Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs).
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri (self-actualization).
Melvin H. Marx:
Kebutuhan organisme:
a. Motif ingin tahu (curiosity).
b. Motif kompetensi (competence).
c. Motif prestasi (achievement).
Motif-motif sosial:
a. Motif afiliasi (affiliation).
b. Motif kekuasaan (power).
c. Motif kemandirian (independence).
Motif sosiogenesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Motif ingin tahu: Keharapan untuk memahami dan menggali dunia di sekitar kita.
- Motif kompetensi: Keinginan untuk membuktikan kemampuan dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan.
- Motif cinta: Kemampuan untuk mencintai dan dicintai adalah esensial dalam perkembangan kepribadian.
- Motif harga diri dan pencarian identitas: Berkaitan dengan kebutuhan untuk membuktikan kemampuan dan mendapatkan kasih sayang, serta menunjukkan eksistensi dalam dunia ini.
- Kebutuhan akan nilai, kenyamanan, dan makna hidup: Manusia membutuhkan nilai-nilai sebagai panduan dalam mengambil keputusan dan memberikan makna pada hidupnya.
- Kebutuhan untuk aktualisasi diri: Keinginan untuk tidak hanya bertahan hidup, tetapi juga berkembang dan mencapai potensi penuh kita.
Mengapa Motif Sosiogenesis Disebut "Motif Sekunder"?
Motif sosiogenesis disebut sebagai "motif sekunder" karena motif ini berfungsi sebagai kontrast terhadap motif primer yang bersifat biologis. Motif primer, seperti motif kebutuhan biologis (seperti makanan, air, dan tidur), dikenal sebagai dorongan-dorongan dasar yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Motif sosiogenesis, meskipun juga penting, seringkali berkaitan dengan keinginan sosial, emosional, dan psikologis yang muncul setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Oleh karena itu, mereka disebut "motif sekunder" karena mereka muncul di atas dasar motif primer yang lebih mendasar.
Pengertian Teaching at the Right Level (TaRL)
Pengertian Teaching at the Right Level (TaRL)
Apa yang dimaksud dengan Teaching at the Right Level (TaRL)? Mari kita jelaskan definisi atau pengertian TaRL atau Teaching at the Right Level. TaRL adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada tingkat kemampuan individu peserta didik, bukan pada kelas atau tingkatan. Pendekatan ini dirancang untuk memastikan bahwa pembelajaran disesuaikan dengan pencapaian, tingkat kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. Tujuannya adalah mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan dengan menggunakan tingkat kemampuan peserta didik sebagai panduan dalam merancang pembelajaran.
Pendekatan Teaching at the Right Level atau TaRL telah diimplementasikan di berbagai negara, termasuk India, Kenya, dan Australia. Hasil penelitian di India menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan membaca peserta didik setelah menerapkan pendekatan ini. Peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka, dan mereka menerima pengajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan tersebut. Studi serupa di India juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan membaca peserta didik dalam waktu singkat.
Prinsip-prinsip Teaching at the Right Level (TaRL) juga menjadi pedoman dalam menerapkan pendekatan ini. Tujuan utama adalah memperkuat kemampuan numerasi, literasi, dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan capaian pembelajaran. Peserta didik tidak terikat oleh tingkatan kelas tetapi dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan dan tingkat kemampuan yang sama. Setiap fase atau tingkatan memiliki capaian pembelajaran yang harus dicapai, dan kemajuan peserta didik dinilai berdasarkan evaluasi pembelajaran.
Tahapan Penerapan Strategi/Penekatan Pembelajaran Teaching at the Right Level (TaRL)
Penerapan strategi atau pendekatan pembelajaran TaRL melibatkan beberapa tahap penting. Tahap pertama adalah asesmen, yang melibatkan identifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan capaian pembelajaran peserta didik. Tahap kedua adalah perencanaan, di mana proses pembelajaran disusun berdasarkan data asesmen, dan peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan yang sama. Selama tahap pembelajaran, asesmen formatif digunakan untuk memantau pemahaman peserta didik, kebutuhan, dan kemajuan selama proses pembelajaran. Selain itu, terdapat asesmen sumatif yang digunakan untuk mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran di akhir proses pembelajaran.
Dengan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL), pembelajaran menjadi lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik. Pendekatan ini telah terbukti berhasil meningkatkan kemampuan membaca dan pemahaman peserta didik, memberikan solusi yang efektif dalam dunia pendidikan.
Prinsip Pendekatan TaRL
Berikut adalah beberapa prinsip utama yang menjadi landasan dari pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL):
- Penilaian awal: TaRL dimulai dengan melakukan penilaian awal terhadap kemampuan membaca, menulis, dan berhitung setiap anak. Penilaian ini membantu guru untuk memahami tingkat pemahaman dan keterampilan setiap anak secara individual.
- Pemisahan berdasarkan tingkat kemampuan: Setelah penilaian, anak-anak dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Kelompok-kelompok ini terdiri dari anak-anak yang memiliki tingkat pemahaman dan keterampilan yang serupa, sehingga guru dapat memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap kelompok.
- Pembelajaran yang adaptif: Setelah terbentuknya kelompok-kelompok, guru menggunakan metode pengajaran yang adaptif untuk memastikan bahwa setiap anak dapat memahami materi pelajaran. Ini dapat mencakup penggunaan metode pengajaran yang berbeda, seperti penggunaan bahan bacaan yang sesuai, kegiatan interaktif, dan latihan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap kelompok.
- Pengukuran dan umpan balik: Selama proses pembelajaran, penting untuk melakukan pengukuran terus-menerus terhadap kemajuan setiap anak. Guru memberikan umpan balik yang konstruktif dan bimbingan kepada setiap anak untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
- Pengajaran berbasis masalah: TaRL mendorong pengajaran yang berbasis masalah, di mana anak-anak diberi kesempatan untuk menerapkan pemahaman dan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks nyata. Ini membantu anak-anak melihat relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari.
- Kolaborasi antar guru: TaRL mendorong kolaborasi antara guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru dapat berbagi pengalaman, strategi pengajaran, dan sumber daya untuk meningkatkan efektivitas pengajaran secara keseluruhan.
Pendekatan pembelajaran TaRL telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung pada anak-anak di berbagai konteks pendidikan. Dengan fokus pada pengajaran pada tingkat yang sesuai, pendekatan ini membantu memastikan bahwa setiap anak memperoleh dasar-dasar penting dalam pembelajaran yang akan membantu mereka dalam perjalanan pendidikan mereka.
Contoh RPP dengan Pendekatan TaLR
Contoh berikut adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran Matematika kelas 4 dengan menggunakan pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) pada tema "Operasi Hitung Pecahan":
Mata Pelajaran: Matematika Kelas: 4 Tema: Operasi Hitung Pecahan Durasi: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi:
- Memahami operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan.
- Melakukan operasi perkalian dan pembagian dengan pecahan.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
- Mengidentifikasi pecahan pada contoh-contoh benda sekitar.
- Melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan tepat.
- Melakukan perkalian dan pembagian dengan pecahan secara benar.
- Pertemuan 1: Pecahan dan Penjumlahan Pengurangan Pecahan
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat mengidentifikasi pecahan pada contoh-contoh benda sekitar.
- Siswa dapat melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan tepat.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Pendahuluan (10 menit):
- Guru memperkenalkan konsep pecahan dan memberikan contoh-contoh benda sekitar yang dapat diwakili oleh pecahan.
- Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi pecahan pada contoh-contoh tersebut.
Kegiatan Inti (25 menit):
- Guru membentuk kelompok-kelompok belajar berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam memahami pecahan.
- Guru memberikan berbagai lembar kerja yang berisi soal penjumlahan dan pengurangan pecahan sesuai dengan tingkat kemampuan setiap kelompok.
- Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.
- Guru melakukan pengamatan dan memberikan bimbingan kepada setiap kelompok sesuai dengan kebutuhan mereka.
Penutup (5 menit):
- Guru mengumpulkan lembar kerja siswa.
- Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini dan memberikan umpan balik kepada siswa.
- Guru memberikan pekerjaan rumah yang terkait dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Pertemuan 2: Perkalian dan Pembagian dengan Pecahan
Tujuan Pembelajaran:
- Siswa dapat melakukan perkalian dengan pecahan secara benar.
- Siswa dapat melakukan pembagian dengan pecahan secara benar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Pendahuluan (10 menit):
- Guru mengingatkan siswa tentang konsep perkalian dan pembagian.
- Guru menjelaskan penggunaan pecahan dalam operasi perkalian dan pembagian.
Kegiatan Inti (25 menit):
- Guru memberikan contoh-contoh soal perkalian dan pembagian dengan pecahan.
- Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok belajar berdasarkan tingkat kemampuan mereka.
- Guru memberikan lembar kerja yang berisi soal-soal perkalian dan pembagian pecahan sesuai dengan tingkat kemampuan setiap kelompok.
- Siswa bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.
- Guru memberikan bimbingan dan umpan balik kepada setiap kelompok.
Penutup (5 menit):
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan pemahaman kepada siswa tentang perkalian dan pembagian pecahan.
- Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini dan memberikan umpan balik kepada siswa.
- Guru memberikan tugas rumah terkait dengan perkalian dan pembagian pecahan.
Catatan: RPP ini disusun dengan asumsi bahwa siswa telah dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka dalam memahami konsep pecahan. Pendekatan TaRL menekankan pentingnya diferensiasi pembelajaran untuk memastikan setiap anak diajar pada tingkat yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Globalisasi dan Dampaknya pada Komunitas Lokal
Materi Sosiologi SMA Kelas XII: Globalisasi dan Dampaknya pada Komunitas Lokal
Definisi Globalisasi
- Internasionalisasi: Melibatkan hubungan antara negara-negara dengan meningkatnya arus perdagangan dan penanaman modal.
- Liberalisasi: Melibatkan penghapusan pembatasan pemerintah yang menghalangi perdagangan dan aliran modal.
- Westernisasi: Terkait dengan penyebaran budaya Barat atau Amerika.
- Deteritorialisasi: Melibatkan perubahan geografis yang mempengaruhi konsep ruang dan pembatasan.
Konsep Globalisasi Secara Umum
- Transformasi Ruang dan Waktu: Berkaitan dengan perubahan dalam manajemen tata ruang-waktu yang berdampak pada organisasi kehidupan.
- Transformasi Cara Pandang: Melibatkan perubahan dalam pandangan dan cara berpikir masyarakat terhadap berbagai isu global.
- Transformasi Tindakan dan Praktik: Menyiratkan adanya keterkaitan yang semakin kuat dalam semua aspek kehidupan dalam skala global.
- Karakteristik Globalisasi
- Perubahan Konsep Ruang dan Waktu: Kemajuan teknologi seperti telepon genggam, televisi, satelit, dan internet mempercepat komunikasi global.
- Ketergantungan Ekonomi: Negara-negara menjadi saling tergantung dalam perdagangan, penanaman modal, dan pengaruh perusahaan multinasional.
- Interaksi Kultural: Media massa, terutama TV, musik, film, dan berita olahraga internasional, telah meningkatkan interaksi kultural.
- Masalah Global: Dampak globalisasi mencakup isu-isu ekonomi, lingkungan, dan masalah sosial lainnya.
Faktor Pendorong Globalisasi
- Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Penemuan berbagai alat dan teknologi, seperti telepon dan transportasi, telah mempercepat komunikasi global.
- Keterbukaan Ekonomi: Negara-negara semakin membuka sistem ekonominya dan meningkatkan perdagangan internasional.
- Globalisasi Pasar Uang: Globalisasi keuangan telah menghubungkan pasar uang secara global.
- Konsep Gejala Globalisasi di Indonesia
- Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Kemajuan teknologi telah membawa manfaat seperti telekomunikasi, transportasi, peralatan kantor, dan sumber energi terbarukan.
- Bidang Ekonomi: Globalisasi ekonomi melibatkan integrasi ekonomi antarnegara, pertumbuhan perdagangan, dan pengaruh perusahaan multinasional.
- Bidang Politik: Globalisasi telah mempengaruhi tatanan kehidupan politik, demokrasi, organisasi sosial, dan meningkatkan kesadaran politik.
- Bidang Budaya: Globalisasi kultural mempengaruhi mode busana, musik, film, makanan, dan literatur.
- Bidang Agama: Globalisasi dalam agama melibatkan aplikasi ajaran agama dalam konteks kontemporer dan promosi toleransi antarumat beragama.
Dampak Globalisasi pada Komunitas Lokal
- Urbanisasi: Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota, dipicu oleh daya tarik ekonomi, sosial, dan pendidikan.
- Kesenjangan Sosial-Ekonomi: Globalisasi dapat memperkuat kesenjangan ekonomi antara individu dan komunitas.
- Pencemaran Lingkungan: Teknologi globalisasi dapat menghasilkan polusi udara, air, dan limbah kimiawi, dengan dampak buruk pada lingkungan.
- Kriminalitas: Tekanan sosial akibat globalisasi dapat memicu tindakan kriminal seperti penipuan, perampokan, dan penipuan.
- Penghapusan Jati Diri Bangsa: Globalisasi dapat mengancam identitas budaya dan nilai-nilai tradisional suatu bangsa.
Jangan Underestimate Bahaya Penggunaan Berlebihan Gas Helium bagi Kesehatan
Jangan Underestimate Bahaya Penggunaan Berlebihan Gas Helium bagi Kesehatan
Gas helium, sering dimanfaatkan dalam beragam konteks, termasuk sebagai elemen yang digunakan untuk membuat suara lucu yang menyerupai karakter kartun, terutama oleh anak-anak. Meskipun begitu, banyak yang belum mengenali risiko tersembunyi yang terkait dengan penggunaan gas helium, terutama jika digunakan secara sembarangan.
Gas helium, yang berwujud tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa, sering digunakan untuk mengisi balon hias dan balon udara. Kemampuannya yang ringan memungkinkan balon-balon tersebut melayang dan terbang di udara dengan gemulai.
Meskipun tergolong sebagai zat yang relatif aman, penggunaan gas helium memerlukan kewaspadaan, karena dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau sembarangan.
Peran Gas Helium dalam Bidang Kesehatan
Dalam ranah medis, gas helium digunakan bersamaan dengan oksigen dalam apa yang dikenal sebagai helioks untuk membantu penderita gangguan pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Pada penderita PPOK, helioks dalam kadar tertentu diyakini mampu meredakan otot-otot yang tegang di saluran pernapasan, memudahkan proses pernapasan. Penggunaan helioks juga diperluas untuk meredakan gejala kesulitan bernapas pada penderita asma.
Walaupun begitu, manfaat helioks dalam meredakan gejala PPOK dan asma masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Selain itu, gas helium juga berperan sebagai pengganti karbondioksida sebagai gas pengisi rongga perut dalam operasi laparoskopi, menurut hasil studi.
Ancaman Penggunaan Gas Helium yang Sembarangan
Sebenarnya, gas helium tak berbahaya jika digunakan dengan penuh kewajaran dan wajar. Walaupun begitu, penggunaan berlebihan atau sembarangan dapat menyebabkan gejala tidak menyenangkan seperti pusing, mual, muntah, dan bahkan pingsan pada sejumlah individu.
Jika tak disengaja terhirup dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu lama, gas helium bisa menimbulkan dampak serius, termasuk menghambat pasokan oksigen, mengganggu fungsi paru-paru, dan bahkan berpotensi fatal.
Penggunaan gas helium tanpa arahan atau pengawasan medis dapat menghasilkan gejala keracunan, yang mencakup pusing, kelemasan, sakit kepala, penglihatan kabur, sesak napas, kejang, dan kehilangan kesadaran.
Gas helium dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam berbagai konteks, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga dunia medis. Namun, guna menjaga kesehatan Anda, penting untuk menggunakan gas helium dengan penuh kewajaran dan tak berlebihan.
Jika Anda secara tak sengaja terpapar gas helium dan mengalami gejala seperti sakit kepala, kesulitan bernapas, bibir yang berubah warna, atau penglihatan kabur, segera konsultasikan diri Anda ke tenaga medis agar dapat menerima penanganan yang sesuai.
Keuntungan dan Manfaat E-Learning bagi Guru dan Siswa
Keuntungan dan Manfaat E-Learning bagi Guru dan Siswa
Mungkin sebagian dari Anda sudah akrab dengan konsep e-learning, tetapi bagi yang belum, izinkan saya menjelaskannya. E-learning adalah sistem pembelajaran elektronik di mana peserta didik tidak perlu berada di kelas fisik untuk mengikuti materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru secara langsung. Sebaliknya, mereka dapat mengakses materi tersebut kapan saja dan di mana saja melalui koneksi internet. Dengan adanya e-learning, guru, siswa, dosen, dan mahasiswa dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran tanpa harus bertatap muka secara langsung. Salah satu karakteristik utama e-learning adalah hilangnya interaksi langsung antara guru dan siswa.
Sebagai suatu sistem, e-learning terdiri dari beberapa komponen utama: konten, perangkat lunak, perangkat keras, serta sumber daya manusia. E-learning memiliki kemampuan untuk menyediakan, menyimpan, mendistribusikan, dan berbagi materi pembelajaran dan informasi. Menurut Indrayani (2007), keberhasilan e-learning akan semakin tercapai jika ada keterlibatan konsisten dan terintegrasi dari pelajar, lembaga pendidikan, fasilitator, staf pendukung, dan administrator.
Materi e-learning tidak harus selalu didistribusikan secara daring, melalui jaringan lokal maupun internet. Distribusi offline dengan menggunakan media CD/DVD juga termasuk dalam pola e-learning. Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD. Pembelajar dapat memanfaatkan CD/DVD ini untuk belajar di mana pun mereka berada.
Keberhasilan proses pembelajaran e-learning sangat bergantung pada sumber daya manusia yang terlibat, yaitu guru, siswa, dosen, dan mahasiswa. Proses pembelajaran e-learning akan lebih efektif jika guru memiliki karakteristik berikut:
- Semangat yang tinggi.
- Kemampuan mengelola sesi belajar dengan baik.
- Kepahaman mendalam terhadap mata pelajaran yang diajarkan.
- Kemampuan untuk mengkonseptualisasikan topik pembelajaran.
- Empati terhadap siswa dan gaya belajar mereka.
- Pemahaman tentang cara siswa belajar.
- Keterampilan pengajaran dan manajemen kelas yang baik.
- Kewaspadaan terhadap perkembangan di dalam kelas.
- Fleksibilitas dalam menggunakan berbagai metode pengajaran.
- Keahlian dalam aspek-aspek pengajaran, seperti bertanya, mendengarkan, mendorong, merespons, menyimpulkan, dan memimpin.
- Kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta pengetahuan terkait yang memadai.
Demikian pula, proses pembelajaran e-learning akan lebih efektif jika siswa memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Kemahiran dalam menggunakan teknologi, terutama dalam mengakses internet.
- Kemauan dan disiplin untuk aktif mengakses materi e-learning.
- Semangat belajar online yang tinggi.
- Kecakapan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya pembelajaran secara online.
Keuntungan dan Manfaat Penggunaan E-Learning:
Biaya:
Mengurangi biaya pelatihan dan perjalanan untuk menghadiri pelatihan fisik.
Fleksibilitas Waktu:
Siswa dapat mengakses materi kapan saja, di mana saja tanpa harus meninggalkan pekerjaan atau aktivitas lain.
Fleksibilitas Tempat:
Tidak memerlukan ruang fisik yang khusus, peralatan, dan buku-buku.
Fleksibilitas Kecepatan Pembelajaran:
Memungkinkan siswa untuk mengulang materi jika diperlukan atau mengikuti kecepatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Menjangkau Wilayah Geografis yang Luas:
Memungkinkan akses global, tidak terbatas pada wilayah tertentu.
Membangun Kemandirian:
Mendorong siswa untuk menjadi pembelajar mandiri yang aktif.
Dengan manfaat-manfaat ini, e-learning telah membawa transformasi besar dalam dunia pendidikan dan pembelajaran, memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk mengakses sumber daya pembelajaran dengan lebih efisien dan efektif.
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara
Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara
Dasar Dasar Pendidikan
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)
Budi Pekerti
Protokol Pencegahan Polusi Udara 6M 1S: Upaya Melindungi Kualitas Udara dan Kesehatan
Protokol Pencegahan Polusi Udara 6M 1S: Upaya Melindungi Kualitas Udara dan Kesehatan
- Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau situs web.
- Mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menutup ventilasi rumah, kantor, sekolah, atau tempat umum saat tingkat polusi tinggi.
- Menggunakan penjernih udara dalam ruangan.
- Menghindari sumber polusi dan asap rokok.
- Menggunakan masker saat polusi udara tinggi (disarankan menggunakan masker KF 94 atau KN 95).
- Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
- Segera konsultasi dengan tenaga kesehatan secara daring atau luring jika mengalami keluhan pernapasan.
H.R. Rasuna Said, Pahlawan Kemerdekaan Wanita dari Tanah Minang
H.R. Rasuna Said, Pahlawan Kemerdekaan Wanita dari Tanah Minang
Dalam catatan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, selalu ada kontribusi penting yang diberikan oleh wanita. Salah satu tokoh wanita yang berperan dalam perjuangan tersebut adalah Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Ia tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memegang peranan vital dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Hajjah Rangkayo Rasuna Said lahir pada tanggal 14 September 1910 di Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ia berasal dari keluarga bangsawan Minangkabau, dengan ayahnya yang bernama Muhamad Said, seorang saudagar Minangkabau dan seorang aktivis.
Pendidikan awal Rasuna Said dimulai saat ia masuk Sekolah Dasar (SD) dan berlanjut ke pesantren Ar-Rasyidiyah, di mana ia menjadi satu-satunya santri perempuan. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, berani, dan berbakat. Selanjutnya, pendidikannya berlanjut di Diniyah Putri Padang.
Rasuna Said sangat memperhatikan pendidikan kaum perempuan. Ia bahkan pernah menjadi guru di Diniyah Putri. Namun, pada tahun 1930, ia memutuskan untuk berhenti mengajar, yakin bahwa kemajuan perempuan tidak hanya bisa dicapai melalui pendidikan formal, melainkan juga melalui perjuangan politik.
Rasuna Said memulai kiprahnya dalam dunia politik dengan aktif di Sarekat Rakyat (SR) sebagai sekretaris cabang. Ia kemudian bergabung dengan Soematra Thawalib dan bersama-sama mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) pada tahun 1930. Tidak hanya terlibat dalam organisasi tersebut, Rasuna Said juga terlibat dalam pengajaran di sekolah-sekolah yang didirikan oleh PERMI. Bahkan, ia mengambil langkah lebih julu dengan mendirikan Sekolah Thawalib di Padang dan memimpin Kursus Putri serta Kursus Normal di Bukittinggi.
Selama keterlibatannya di PERMI, Rasuna Said dikenal sebagai orator ulung yang berani mengecam pemerintahan Belanda. Keberaniannya membuatnya menjadi wanita pertama yang dijerat hukum Speek Delict karena berani menyampaikan pendapat menentang penjajahan Belanda. Pada tahun 1932, Rasuna Said dan rekan seperjuangannya, Rasimah Ismail, ditangkap dan dipenjara di Semarang.
Setelah dibebaskan, pada tahun 1935, Rasuna Said menjadi pemimpin redaksi majalah Raya di Sumatera Barat. Ia dikenal karena tulisan-tulisannya yang tajam sehingga majalah "Raya" dianggap radikal pada saat itu. Pihak berwenang Belanda berhasil mempersempit ruang geraknya, sehingga Rasuna Said memutuskan untuk pindah ke Medan, Sumatera Utara. Pada tahun 1937, Rasuna mendirikan Perguruan Putri di Medan dan menerbitkan majalah mingguan bernama "Menara Poeteri."
Setelah kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif dalam Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili daerah Sumatera Barat. Setelah itu, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS) dan Dewan Pertimbangan Agung setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga akhir hayatnya.
H.R. Rasuna Said adalah contoh teladan seorang wanita yang tidak hanya berjuang untuk pendidikan dan kemajuan perempuan, tetapi juga memegang peranan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Atas jasa-jasanya, ia sangat dihormati dan pada tahun 1974 diakui sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No: 084/TK/Tahun 1974. Nama besar Rasuna Said akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa.
Mengapa Pentingnya Menjaga Kesehatan Jantung pada Remaja?
Mengapa Pentingnya Menjaga Kesehatan Jantung pada Remaja?
Jaga Kesehatan Mulut
Batasi Konsumsi Garam
Hindari Duduk Terlalu Lama
Konsumsi Lebih Banyak Sayur dan Buah
Batasi Konsumsi Lemak Jenuh
Lakukan Olahraga secara Teratur
Kelola Stres dengan Baik
Pastikan Tidur yang Berkualitas
Minum Teh Hijau
Mengenal Lebih Dalam Permendikbudristek PPKSP
Mengenal Lebih Dalam Permendikbudristek PPKSP
Mengenal Bencana Alam Tsunami: Tanda dan Cara Menghadapinya
Mengenal Bencana Alam Tsunami: Tanda dan Cara Menghadapinya
Bencana Alam Tsunami |
Tanda-tanda Umum Tsunami:
- Getaran atau Gempa Bumi: Tsunami sering kali dipicu oleh gempa bumi di dasar laut. Jika Anda merasakan getaran atau gempa bumi yang kuat, ini bisa menjadi pertanda tsunami.
- Penyusutan Air Laut Mendadak: Salah satu tanda yang paling jelas adalah ketika air laut tiba-tiba surut secara drastis. Fenomena ini dapat terjadi sebelum tsunami mencapai pantai.
- Suara Dentuman atau Gemuruh dari Arah Laut: Tsunami bisa disertai dengan suara dentuman atau gemuruh yang menakutkan, terutama terdengar dari arah laut.
- Gelombang Laut yang Berbeda: Gelombang tsunami memiliki ciri khas berwarna pekat dan bergerak sejajar dengan permukaan laut, berbeda dengan gelombang biasa.
Langkah-langkah saat Merasakan Tanda-tanda Tsunami:
- Cari Informasi Terbaru: Setelah Anda merasakan tanda-tanda awal tsunami, penting untuk segera mencari informasi terbaru dari sumber resmi seperti televisi, radio, atau internet.
- Pergi ke Tempat Tinggi: Segera menuju daratan yang lebih tinggi sesegera mungkin. Ikuti rute evakuasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
- Jauhi Pantai: Hindari pantai. Tsunami bisa mencapai jarak yang cukup jauh dari garis pantai, jadi pastikan untuk menjauh dari wilayah pantai.
- Utamakan Keselamatan Jiwa: Selalu utamakan keselamatan diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Barang-barang bisa diganti, tetapi nyawa tidak.
Tarian Tradisional Indonesia yang Menyita Perhatian Dunia
Tarian Tradisional Indonesia yang Menyita Perhatian Dunia
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, dan salah satu aspek budaya yang sangat menarik adalah tarian tradisional. Tarian-tarian ini tidak hanya mengagumkan di dalam negeri, tetapi juga telah berhasil menarik perhatian dunia internasional. Berikut adalah 7 tarian tradisional Nusantara yang telah mencuri perhatian dunia:
Tari Kecak
Tari Kecak, juga dikenal sebagai Tari Cak atau Tari Api, berasal dari Bali. Ini adalah pertunjukan hiburan massal yang sering dipentaskan saat matahari terbenam di Uluwatu. Tari ini terkenal karena tidak menggunakan alat musik, melainkan suara paduan suara para penarinya yang menghasilkan irama "cak cak cak" yang unik.
Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah tarian yang menjadi ikon seni Jawa Barat. Tarian ini sering ditampilkan dalam acara-acara penting dan acara penyambutan tamu asing. Gerakannya yang energetik menjadikannya tontonan yang menarik.
Tari Sajojo
Tari Sajojo berasal dari Papua dan menggambarkan interaksi antarsuku di daerah tersebut. Ini juga sering digunakan sebagai tarian penyambutan. Tarian ini melibatkan lompatan dan hentakan kaki, dan musik tradisional seperti Tifa mengiringi penampilannya.
Tari Piring
Tari Piring berasal dari Sumatera Barat dan sering dipertunjukkan pada upacara pernikahan dan penyambutan tamu. Dalam tarian ini, penari bergerak lincah sambil membawa piring. Jika piring pecah, penari akan menari di atas pecahan piring tersebut tanpa cedera.
Tari Gantar
Tari Gantar berasal dari Kalimantan dan diikuti oleh Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tanjung. Dalam tarian ini, penari menggunakan tongkat dan bambu pendek untuk meniru gerakan menanam padi. Tarian ini sering digunakan sebagai tarian penyambutan.
Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena berasal dari Sulawesi Selatan dan dibawakan oleh penari perempuan. Tarian ini menampilkan kelembutan perempuan suku Makassar dan ditemani oleh musik Gondrong Rinci. Pada masa lalu, tarian ini adalah tarian resmi istana.
Reog
Reog adalah ikon dari Ponorogo, Jawa Timur. Tarian ini dikenal dengan kostum berat yang mencapai 50 kg, dan penari menggunakan gigi mereka untuk mengangkat kostum tersebut. Kepopuleran Reog Ponorogo telah merambah mancanegara, membuat negara-negara seperti Filipina, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, dan Korea terpesona oleh pertunjukan ini.
Tarian tradisional Indonesia tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya, tetapi juga memiliki daya tarik universal yang menginspirasi dan memikat penonton di seluruh dunia.
Manfaat Penggunaan Alat-Alat TIK di Sekolah untuk Peningkatan Pendidikan
Manfaat Penggunaan Alat-Alat TIK di Sekolah untuk Peningkatan Pendidikan
Di era digital saat ini, pemanfaatan perangkat Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), seperti komputer dan laptop, membawa banyak keuntungan dalam konteks pendidikan di sekolah. Penggunaan TIK di sekolah bukan hanya sebagai inovasi semata, tetapi juga sebagai investasi yang sangat penting untuk meningkatkan mutu dan efektivitas proses belajar-mengajar. Berikut adalah beberapa manfaat penting yang diperoleh melalui pemanfaatan alat-alat TIK di lingkungan sekolah:
Akses ke Sumber Belajar yang Luas
Dengan akses internet melalui perangkat TIK seperti komputer dan laptop, siswa memiliki akses ke berbagai sumber belajar. Keberadaan peralatan TIK di sekolah memungkinkan siswa mencari dan memanfaatkan beragam bahan pelajaran dari internet untuk menunjang pembelajaran mereka.
Pembelajaran yang Lebih Interaktif
Peralatan TIK, seperti komputer dan laptop, memungkinkan penggunaan multimedia, animasi pembelajaran, dan berbagai alat bantu pembelajaran lainnya. Hal ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
Pengembangan Keterampilan Teknologi
Rutin menggunakan perangkat TIK membantu siswa mengembangkan keterampilan teknologi yang sangat penting di era digital ini. Mereka dapat memahami penggunaan perangkat lunak, mengoperasikan berbagai aplikasi, dan memahami konsep-konsep dasar dalam teknologi informasi.
Mengurangi Penggunaan Kertas
Pemanfaatan alat TIK membantu mengurangi penggunaan kertas di lingkungan sekolah. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih ramah lingkungan dan mengajarkan siswa tentang pentingnya keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Efisiensi Administrasi Pembelajaran
Peralatan TIK mempermudah pengelolaan administrasi pembelajaran di sekolah. Dengan adanya platform pembelajaran online seperti belajar.id, administrasi pembelajaran dapat dilakukan secara efisien. Fitur-fitur seperti surat elektronik, penyimpanan dokumen elektronik, pengelolaan administrasi secara daring, dan penjadwalan pembelajaran online menyediakan solusi yang efektif dan efisien.
Pemanfaatan peralatan TIK di lingkungan sekolah adalah langkah maju dalam meningkatkan efektivitas pendidikan dan membuatnya lebih relevan dengan tuntutan zaman. Dengan memaksimalkan potensi TIK, kita dapat mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompetitif dan berat.
Belajar Menghargai Perbedaan Pendapat Melalui Teks Diskusi
Belajar Menghargai Perbedaan Pendapat Melalui Teks Diskusi
Tahukah kamu apa itu teks diskusi? Teks diskusi adalah suatu jenis teks yang bertujuan untuk menyajikan berbagai pendapat, sudut pandang, atau perspektif yang berbeda terkait suatu permasalahan atau isu tertentu.
Memahami teks diskusi dapat melatih Sobat SMP untuk menghargai berbagai pendapat yang ada mengenai suatu hal karena dalam teks diskusi terdapat dua komponen utama yang disajikan, yaitu pendapat pro (mendukung) dan kontra (menentang). Pendapat pro digunakan untuk menguatkan atau mendukung isu atau permasalahan utama yang sedang dibahas. Sementara itu, pendapat kontra digunakan untuk melemahkan atau menentang isu pokok dalam teks.
Untuk memahami lebih lanjut tentang teks diskusi, mari kita lihat struktur pada teks diskusi yang terdiri dari:
1. Pendahuluan
Pada bagian ini, kita akan menemukan paragraf yang membahas isu, masalah, atau topik yang sedang dibahas dalam teks. Ini seperti pintu masuk kita ke dalam diskusi.
2. Pendapat Pro
Pada bagian ini, kita akan menemukan argumen yang mendukung isu yang sedang dibahas dalam tulisan.
3. Pendapat Kontra
Sebaliknya, pada bagian ini, kita akan menemukan argumen yang menentang atau menolak isu yang dibahas dalam teks. Ini adalah bagian di mana pendapat yang berbeda diungkapkan.
4. Simpulan
Terakhir, pada bagian ini, kita akan menemukan rekomendasi sudut pandang penulis berdasarkan argumen pro dan kontra yang telah disajikan. Bagian Ini adalah akhir dari teks diskusi.
Selain dari struktur teks diskusi, ada beberapa ciri kebahasaan yang perlu diketahui. Misalnya, kalimat yang digunakan dalam teks diskusi seringkali mencerminkan waktu sekarang, karena isu yang dibahas adalah masalah aktual. Contoh kata yang sering digunakan adalah adalah, merupakan, sedang, artinya, perlu, bertindak, hentikan, selamatkan, perang, kehilangan, perbaiki.
Selain itu, kita juga akan menemukan kata-kata yang mencerminkan pikiran dan perasaan, yang membawa nuansa emosi dari sudut pandang penulis. Misalnya, kata-kata seperti percaya, yakin, pikir, rasa, suka, kagum, senang, terkejut, ragu, harap.
Kata-kata dengan nuansa emosi juga sering digunakan untuk membuat pembaca lebih terlibat dalam diskusi, seperti kata ganas, unik, liar, buas, berharga, istimewa, kumal, menakjubkan, berbahaya, brutal, sejuk, lembut.
Kita juga akan menemukan bahasa evaluatif yang digunakan untuk mengevaluasi argumen dan bukti pendukung. Ini bisa ditemukan dalam kata-kata seperti penting, sederhana, berpikiran sempit, mengancam, sangat jelas, menguntungkan bagi masa depan, lebih mudah, diharapkan, terlalu rapuh, penilaian buruk, tidak dapat diakui, hanya pilihan.
Terakhir, terdapat derajat kepastian atau modalitas dalam penggunaan kata-kata. Ini mempengaruhi sejauh mana pernyataan kita terbuka untuk pendapat orang lain. Contoh kata yang sering digunakan adalah dapat, akan, mesti, seharusnya, selalu, biasanya, hampir, nyaris, tidak pernah, kadang-kadang, umumnya, tentu, pasti, harus, tak perlu dipersoalkan, hampir tidak pernah.