Tampilkan postingan dengan label Pramuka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pramuka. Tampilkan semua postingan
Materi Semaphore Pramuka

Materi Semaphore Pramuka

Semaphore


Materi Semaphore Pramuka 

Materi Semaphore Pramuka - Semaphore pramuka bagian dari sandi dalam pramuka. Semaphore pramuka merupakan bahasa isyarat dengan menggunakan dua buah bendera, bendera semaphore dibuat dengan dua warna berukuran 40 X 40 cm. Warna terdiri dua warna gelap dan terang disesuaikan agar kontras dengan latar belakang saat digunakan, biasanya merah dan kuning.


Semaphore pramuka merupakan suatu cara untuk mengirim dan menerima pesan dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun saat ini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore.


Bentuk bendera dalam semaphore pramuka merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semaphore digunakan dalam komunikasi kelautan.


Sejarah Semaphore

Pencipta semaphore merupakan seorang insinyur dan juga pendeta asal Prancis bernama Claude Chappe di tahun 1970. Tujuan dari dibuatnya semaphore adalah untuk kepentingan komunikasi militer, tentunya agar militer mampu berkomunikasi dari jarak jauh. Pada saat itu semaphore tak menggunakan bendera seperti saat ini, tetapi kayu berukuran besar yang bentuknya menyerupai lengan.


Kayu yang kemudian dipasang di atas menara-menara tinggi yang jaraknya 5-10 mil atau sekitar 160 km antara menara satu dengan yang lainnya. Di setiap negara ditempatkan sinyal sebagai operator, serta teleskop sebagai alat bantu untuk melihat pesan yang dikirim sinyal lain dari jarak yang jauh dari tempat tersebut.


Di abad ke-19 cara ini banyak ditiru sebagai cara berkomunikasi antar kapal, dari sinilah penggunaan bendera semaphore diterapkan. Untuk komunikasi antar kapal, militer tak lagi menggunakan kayu besar melainkan alat yang lebih sederhana yakni bendera. Bendera semaphore masih digunakan meski teknologi telepon dan radio sudah digunakan pada perang dunia pertama.


Langkah melakukan semaphore dalam pramuka adalah sebagai berikut :

  1. Pilihlah lokasi dengan melihat latar belakang yang berbeda warna dengan warna bendera yang digunakan.
  2. Hindari arah sinar matahari yang menyilaukan penerima oesan.
  3. Sikap badan saat menyampaikan semaphore berdiri tegak, kaki dibuka, pada saat tidak mengirim isyarat bendera disilangkan didepan kaki.
  4. Cara memegang tongkat dipegang dengan tangan, jari telunjuk lurus tongkat (tidak ikut menggenggam tongkat). Ini untuk menjaga agar posisi tongkat segaris lurus dengan tangan kita.
  5. Selama mengirim pesan tangan dan lengan tetap lurus dengan tongkat bendera. Gerakan bertumpu pada bahu.
  6. Kirimkan isyarat dengan mantap dan jangan ragu-ragu, hindarkan gerakan yang tidak perlu dan membingungkan. 
  7. Usahakan bendera tidak terlipat. 
  8. Pengiriman pesan dilakukan huruf demi huruf dan tidak perlu kembali ke sikap sempurna.


Cara mudah belajar semaphore pramuka dengan mudah

1. Kunci 1: Salah satu tangan berada di titik 1 dan tangan kedua berada di titik 2 - 8 sehingga terbentuk 7 huruf (kode isyarat semaphore pramuka) yang terdiri atas:

 

  • 1 dan 2 = A
  • 1 dan 3 = B
  • 1 dan 4 = C
  • 1 dan 5 = D
  • 1 dan 6 = E
  • 1 dan 7 = F
  • 1 dan 8 = G


2. Kunci 2: Salah satu tangan berada di titik 2 dan tangan kedua berada di titik 3 - 8 sehingga terbentuk 6 huruf (kode isyarat semaphore pramuka) yang terdiri atas:

 

  • 2 dan 3 = H
  • 2 dan 4 = I
  • 2 dan 5 = K
  • 2 dan 6 = L
  • 2 dan 7 = M
  • 2 dan 8 = N

 

3. Kunci 3: Salah satu tangan berada di titik 3 dan tangan kedua berada di titik 4 - 8 sehingga terbentuk 5 huruf (kode isyarat semaphore pramuka) yang terdiri atas:

 

  • 3 dan 4 = O
  • 3 dan 5 = P
  • 3 dan 6 = Q
  • 3 dan 7 = R
  • 3 dan 8 = S


4. Kunci 4: Salah satu tangan berada di titik 4 dan tangan kedua berada di titik 5 - 8 sehingga terbentuk 4 huruf (kode isyarat semaphore pramuka) yang terdiri atas:

 

  • 4 dan 5 = T
  • 4 dan 6 = U
  • 4 dan 7 = Y
  • 4 dan 8 = Tanda Salah

 

5. Kunci 5: Salah satu tangan berada di titik 5 dan tangan kedua berada di titik 6 - 8 sehingga terbentuk 3 huruf (kode isyarat semaphore pramuka) yang terdiri atas:

 

  • 5 dan 6 = Tanda Angka
  • 5 dan 7 = J
  • 5 dan 8 = V


6. Kunci 6: Salah satu tangan berada di titik 6 dan tangan kedua berada di titik 7 - 8 sehingga terbentuk 2 huruf (kode isyarat semaphore pramuka) yang terdiri atas:

 

  • 6 dan 7 = W
  • 6 dan 8 = X

 

7. Kunci 7: Salah satu tangan berada di titik 7 dan tangan kedua berada di titik 8 sehingga terbentuk 1 huruf (kode isyarat semaphore pramuka) yaitu:

 

  • 7 dan 8 = Z


Demikian materi semaphore pramuka dimana kita dapat belajar sejarah semaphore, langkah melakukan semaphore pramuka yang baik, serta cara belajar cepat menggunakan semaphore dalam pramuka.

Semaphore


Sandi Kotak Pramuka

Sandi Kotak Pramuka

Sandi Kotak Pramuka

Sandi Kotak Pramuka - Kata sandi berasal dari bahasa sansekerta, yang artinya rahasia. Sandi ialah kode rahasia, dimana kerahasiannya hanya di ketahui oleh sekelompok orang saja. Dalam kegiatan pramuka, sandi di pergunakan pada saat berkemah atau melakukan pengembaraan, supaya dapat melatih diri untuk menyelesaikan suatu masalah yang sedang di hadapi.


Dalam sandi kotak, biasanya kata sandi akan diganti dengan garis lurus, garis tegak lurus, dan kotak. Tanda garis yang ada seringkali dilengkapi dengan tanda titik yang menjadi pembeda setiap huruf dalam kotak tersebut. Dengan demikian, ketika dikombinasikan dengan huruf yang lain akan membentuk huruf yang bisa dibaca.


Sandi kotak merupakan campuran dari huruf dan bentuk palang-palang/kotak yang memiliki arti tertentu. Sandi kotak terdiri dari 3 jenis, yaitu sandi kotak 1, sandi kotak 2, dan sandi kotak 3 dengan bentuk dan kata kunci yang berbeda.


Pengertian jenis-jenis dan contoh sandi kotak pramuka

Sandi Kotak Pramuka 1

Sandi Kotak 1


Dinamakan sandi kotak karena huruf-huruf yang menjadi kode terdapat dalam sebuah kotak yang berbentuk menyilang dan verttikal horizontal yang terdiri dari sembilan kotak. Huruf a sampai r berada di dalam kotak vertikal horizontal dengan susunan menyamping mulai dari kotak 1 ab, 2 cd, 3 ef, 4 gh, 5 ij, 6 kl, 7 mn, 8 op, 9 qr. Adapun st, uv, wx, dan yz berada pada kota dengan bentuk menyilang.


Sandi Kotak Pramuka 2

Sandi Kotak 2


Rumus dari sandi kotak 2 ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rumus sandi kotak 1. Jika dalam sandi kotak 1 dalam satu kota terdiri dari dua huruf alfabet disertai dnegan titik, maka pada sandi kotak 2 terdiri dari 3 huruf alfabet dalam satu kotak vertikal horizontal dan tanpa menggunakan titik kecuali dalam penerapannya.


Sandi Kotak Pramuka 3

Sandi Kotak 3


Jika dibandingkan dengan sandi kotak 1 dan sandi kotak 2, sandi kotak 3 termasuk sandi yang unik dan lumayan rumit. Pasalnya anda harus benar-benar menghapal di mana letak masing-masing huruf, tidak seperti sandi kotak 1 dan sandi kotak 2 yang letak hurufnya dapat anda susun dengan mudah sesuai urutan tanpa harus menghapal.

Sandi Morse Pramuka

Sandi Morse Pramuka

Sandi Morse Pramuka

Pengertian Sandi Morse Pramuka

Sandi morse pramuka merupakan salah satu sarana komunikasi berupa isyarat dengan notasi titik (biasa disebut DIT) dan strip (biasa disebut DAT). Sandi Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.


Sandi morse pramuka digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia Sandi morse pramuka disampaikan menggunakan bendera atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.


Selain dengan peluit dan bendera morse dapat dilakukan dengan:

  1. Suara/Bunyi: misal dengan terompet dsb
  2. Sinar/Nyala: misal dengan senter, lampu, api dsb
  3. Gerak: misal bendera, asap, lambaian tangan dsb
  4. Tulisan: misal dengan sandi, kode dan sebagainya


Sandi Morse dengan menggunakan bendera caranya adalah bendera digerakan / dikibarkan dengan diputar membentuk angka delapan, untuk titik / dit bendera dikibarkan sampai sebatas bahu dan untuk strip / dat bendera dikibarkan sampai bawah hingga menyentuh tanah. Setiap selesai satu huruf posisi bendera kembali keposisi awal, dengan jeda kurang lebih satu detik.


Bentuk dari sandi morse pramuka berupa titik-titik (..) dan strip (--) yang disusun sehingga mempunyai makna huruf dan angka. berikut adalah bentuk huruf morse dan angka morse yang digunakan dalam kegiatan kepramukaan.

Sandi Morse

Contoh Sandi Morse Pramuka

Di bawah ini merupakan contoh penggunaan sandi morse dalam kegiatan kepramukaan:

. - / -.- / ..- = aku

.- / -.. / .- / .-.. / .- / .... = adalah

. . . / . / - - - / .-. / .- / -. / --. = seorang

- - / ..- / .-. / . . / -.. = murid


Cara Mudah Menghafal Sandi Morse Pramuka

Kayaknya menghafal sandi morse pramuka persatu karakter cukup sulit ya? Namun, ada cara mudah menghafal sandi morse pramuka yakni melalui cara berikut : 

  1. Pertama, kamu harus ingat simbol huruf vokalnya nih, seperti A, I, U, E, dan O. Nah, tanamkan dalam pikiran kalau bertemu huruf vokal A, I, U, dan E, berarti melambangkan titik, sedangkan O adalah garis. 
  2. Kedua, kamu harus menghafal kata-kata unik di bawah ini, di mana huruf awalnya melambangkan huruf yang akan diubah ke dalam sandi morse:

A = Ambo = A O = . -

B = Bonaparte = O A A E = - . . .

C = Coca cola = O A O A = - . - .

D = Doremi = O E I = - . .

E = Es = E = .

F = Falasola = A A O A = . . - .

G = Godhonge = O O E = - - .

H = Himalaya = I A A A = . . . .

I = Ini = I I = . .

J = Jagoyoyo = A O O O = . - - -

K = Kobane = O A E = - . .

L = Legoarte = E O A E = . - . .

M = Moto = O O = - -

N = Nona = O A = - .

O = Otonom = O O O = - - -

P = Pertokoan = E O O A = . - - .

Q = Qosolayo = O O A O = - - . -

R = Repote = E O E = . - .

S = Sehari = E A I = . . .

T = Top = O = -

U = Union = U I O = . . -

V = Variako = A I A O = . . . -

W = Wibowo = I O O =. - -

X = Xoaiyo = O A I O = - . . -

Y = Yogimono = O I O O = - . - -

Z = Zoroaster = O O A E = - - . .


Demikian, penjelasan contoh dan cara mudah menghafal sandi morse pramuka.
Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka

KODE KEHORMATAN PRAMUKA

  1. Kode Kehormatan Pramuka merupakan janji dan komitmen diri serta ketentuan moral pramuka dalam pendidikan kepramukaan.
  2. Kode Kehormatan Pramuka terdiri atas janji yang disebut Satya dan ketentuan moral yang disebut Darma.
  3. Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan jiwa dan jasmaninya:

a. Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma.

Dwisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut aturan keluarga.
  2. setiap hari berbuat kebaikan.


Dwidarma

  1. Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya.
  2. Siaga berani dan tidak putus asa.

 

b. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma.

 

Trisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup dan memper-siapkan diri membangun masyarakat.
  3. Menepati Dasadarma.

 

Dasadarma

  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Patriot yang sopan dan kesatria.
  4. Patuh dan suka bermusyawarah.
  5. Rela menolong dan tabah.
  6. Rajin, terampil, dan gembira.
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
  8. Disiplin, berani, dan setia
  9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

 

c. Kode Kehormatan Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, dan anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak, Pramuka Pandega, anggota dewasa Gerakan Pramuka, dan Dasadarma.

 

Trisatya

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

  1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta mengamalkan Pancasila.
  2. Menolong sesama hidup, dan ikut serta membangun masyarakat.
  3. Menepati Dasadarma.

 

Dasadarma

  1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
  3. Patriot yang sopan dan kesatria.
  4. Patuh dan suka bermusyawarah.
  5. Rela menolong dan tabah.
  6. Rajin, terampil, dan gembira.
  7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
  8. Disiplin, berani, dan setia.
  9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya
  10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.

Kode kehormatan tersebut bukan sebuah hafalan yang cukup dihafalkan saja namun sebagaimana disebutkan di atas, seorang pramuka sudah seharusnya menepati Satya Pramuka dan mengamalkan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

Peta Panorama (Sketsa Pemandangan) Teknik Kepramukaan

Peta Panorama (Sketsa Pemandangan) Teknik Kepramukaan

Peta Panorama (Sketsa Pemandangan)


Peta Panorama (Sketsa Pemandangan) Teknik Kepramukaan


Tujuan dari pembuatan Peta Panorama (Sketsa Pemandangan) dalam Teknik Kepramukaan ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu. Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :

  1. Teknik 2B
  2. Penggaris panjang
  3. Kertas buffalo
  4. Kompas bidik pembuatan peta panorama ini adalah :


1. Arah Pandang atau Sudut Pandang

Batas sudut pandang dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.


2. Penggambaran Batas Daerah

Setelah diketahui batas daerah digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.


3. Pembuatan Arsiran

Pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerahlautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.


4. Pembuatan Arah Utara

Arah utara ini mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas.


5. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas

Untuk sudut pandang sebelah kiri dan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.



Saka Bhayangkara Pramuka

Saka Bhayangkara Pramuka

Saka Bhayangkara


Saka Bhayangkara Pramuka

Satuan Karya Pramuka Bhayangkara dibentuk pada tahun 1996 dan pada tahun tersebut masih bernama Pramuka KAMTIBMAS (Keamanan Ketertiban Masyarakat). Pembentukan tersebut atas instruksi bersama MENTRI / PANGLIMA POLISI DAN KAKWARNAS : NO. POL. : 28/Inst. /MK/1996 dan SK KWARNAS No. 4 /1996 tertanggal : 1 Juli 1996, dengan nama PRAMUKA KAMTIBMAS.


Pengertian Saka Bhayangkara Pramuka

  1. Satuan Karya Pramuka disingkat saka, adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangfkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Bhayangkara berasal dari bahasa Sansekerta, yang mengandung arti penjaga, pengawal, pengaman, dan pelindung keselamatan Negara dan bangsa.
  3. Saka Bhayangkara adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para pramuka penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan, ketertiban masyarakat di lingkungan baik local, nasional maupun internasional.
  4. Dewan Saka Bhayangkara adalah badan yang dibentuk oleh anggota Saka Bhayangkara ditingkatnya yang beranggotakan dari anggota krida Saka Bhayangkara yang bertugas memimpin pelaksanaan kegiatan Saka Bhayangkara sehari – hari.
  5. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Saka Bhayangkara sebagai wadah kegiatan keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka Bhayangkara yang beranggotakan maksimal 10 (sepuluh) orang.
  6. Kebhayangkaraan adalah kegiatan yang berkaitan dengan keamanan Negara dalam rangka menjamin tetap tegaknya Negara kesatuan republic Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


Dasar Pembentukan Saka Bhayangkara Pramuka

  1. Terdapat beberapa dasar dibentuknya Saka Bhayangkara, antara lain sebagai berikut:
  2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961, jo Nomor 24 tahun 2009, tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
  3. Keputusan Kwartir Ranting Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
  4. Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. Pol: Kep/08/V/1980 dan Nomor : 050 tahun 1980 tangal 5 Februari 1980 tentang kerja sama dalam usaha pembinaan dan pembangunan pendidikan Kebhayangkaraan dan Kepramukaan.
  5. Kepurtusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 032 tahun 1989 tanggal 4 Maret 1989 tentang petunjuk penyelengaraan Satuan Karya Pramuka.
  6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tangal 22 November 2003 tentang Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya Pramuka.
  7. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 127 tahun 2003 tentang Pola Dasar Pemantapan Satuan Karya Pramuka.


Tujuan Dibentuknya Saka Bhayangkara Pramuka

Tujuan dibentuk saka bhayangkara pramuka adalah untuk mewujudkan kader – kader bangsa yang memiliki akhlak dan moral pancasila guna ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam gerakan pramuka.


Sasaran Dibentuknya Saka Bhayangkara Pramuka

  1. Sasaran dibentuknya saka bhayangkara adalah agar pra anggota Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan kebhayangkaraan dapat:
  2. Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan dan keterampilan serta pengalaman dalam kebhayangkaraan.
  3. Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hukum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
  4. Memiliki sikap kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap gangguan Kamtibmas sesuai dengan kapsasitasnya sebagai Anggota Saka Bhayangkara.
  5. Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tangkal dan penyesuaian terhadap setiap perubahanmaupun dinamika social dilingkungannya.
  6. Mampu memberikan latihan tentang pengetahuan kebhayangkaraan kepada para anggota gerakan Pramuka di Gugus Depannya.
  7. Memiliki pengetahuan tentang perundang – undangan Lalu Lintas, mampu menangani kecelakaan Lalu Lintas pada tingkat pertama dengan memberikan pertolongan pertama pada Gawat Dalurat dan pengaturan lalu lintas.
  8. Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi dilingkungannya untuyk kemudian segera menyerahkannya kepada polri
  9. Mampu membatu polri dalam mengamankan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menajdi saksi
  10. Mampu membantu memberikan pertolongan dan penyelamatan serta rehabilitasi ketentraman masyarakat yang terganggu akibat konflik sosial, kcelakaan dan bencana alam yang terjadi di lingkungannya.
  11. Memahami dan mengaplikasikannya di lapangan setiap krida yang terdapat di dalam Saka Bhayangkara untuk membatu tugas polri dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang mantap.


KESAKAAN

  1. SATUAN KARYA PRAMUKA (SAKA) Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. Tujuan pembentukan Saka adalah untuk memberi wadah pendidikan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta pemuda Indonesia untuk :
  3. mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif 
  5. memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna
  6. menunjang pembangunan nasional sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan
  7. serta dinamika Gerakan Pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.


Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.


Pramuka Garuda: Pengertian, Tujuan, dan Syaratnya

Pramuka Garuda: Pengertian, Tujuan, dan Syaratnya

Pramuka Garuda

Pramuka Garuda merupakan tingkatan tertinggi dalam setiap golongan pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega). Seorang anggota pramuka harus menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum (sesuai dengan golongan pramuka) dan berhak untuk mengajukan menjadi seorang Pramuka Garuda.


Berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 101 Tahun 1984 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda : Pramuka Garuda ialah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan telah memenuhi persyaratan serta memiliki Tanda Parmuka Garuda. Tanda Pramuka Garuda adalah tanda kecakapan tertinggi yang diberikan kepada seorang Pramuka yang memenuhi syarat-syarat Pramuka Garuda. Selain itu, Tanda Pramuka Garuda sebagai alat yang mempunyai nilai pendidikan dalam rangka menerapkan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.


Tujuan pemberian Tanda Pramuka Garuda

Tujuan pemberian Tanda Pramuka Garuda adalah untuk merangsang dan mendorong para Pramuka agar senantiasa bersunguh-sungguh :

  1. mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
  2. melatih diri sehingga dapat menjadi teladan baik bagi angota Gerakan Pramuka maupun anak-anak dan pemuda lain.


Sasaran pemberian Tanda Pramuka Garuda

Sasaran pemberian Tanda Pramuka Garuda adalah :

  1. Menggiatkan setiap Pramuka untuk berusaha meningkatkan kecakapan dan keterampilan, sikap dan tindakannya, sehingga dapat mempersiapkan diri menjadi tenaga pembangun bangsa dan negara.
  2. mewujudkan usaha kegiatan pendidikan bagi para remaja untuk menerapkan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan.
  3. menarik minat Pramuka, anak-anak dan pemuda lain agar mengikuti jejak Pramuka Garuda.


Tanda Pramuka Garuda


Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Siaga

Seorang Pramuka Siaga ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Menjadi contoh yang baik dalam Perinukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma.
  2. Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga Tata.
  3. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Siaga, sedikit-dikitnya enam macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus.
  4. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sembilan macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya tiga macam bahan.
  5. Pernah mengikuti Pesta Siaga, sedikitnya dua kali.
  6. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
  7. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penggalang

Seorang Pramuka Penggalang ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
  2. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap.
  3. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penggalang, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan dua macam TKK tingkat Madya, yaitu : Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara : a) TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan; b) TKK Pengatur Rumah; c) TKK Juru Masak; d) TKK Berkemah; e) TKK Penabung; f) TKK Penjahit; g) TKK Juru Kebun; h) TKK Pengaman Kampung;  i) TKK Pengamat;  j) TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain; Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
  4. Dapat menunjukkan hasta karya buatannya sendiri sedikit-dikitnya sepuluh macam dengan menggunakan sedikit-dikitnya lima macam bahan.
  5. Pernah mengikuti Jambore, Perkemahan, Bakti dan Lomba Tingkat.
  6. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung yang rajin dan teratur.
  7. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya.
  8. Dapat menjalankan salah satu cabang olah raga, misalnya atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.
  9. Telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Penegak

Seorang Pramuka Penegak ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Menjadi contoh yang baik dalam gugusdepan, di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
  2. Memahami Undang-undang Dasar 1945.
  3. Telah menyelesaikan SKU tingkat Penegak Laksana.
  4. Telah memiliki Tanda Kecakapan Khusus untuk Pramuka Penegak, sedikit-dikitnya sepuluh macam dari tiga bidang Tanda Kecakapan Khusus, sedikitnya satu macam TKK tingkat Utama dan tiga macam TKK tingkat Madya, yaitu : Lima buah TKK wajib yang dipilih di antara : a) TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan; b) TKK Pengatur Rumah; c) TKK Juru Masak; d) TKK Berkemah; e) TKK Penabung;  f) TKK Penjahit; g) TKK Juru Kebun; h) TKK Pengaman Kampung;  i) TKK Pengamat;  j) TKK Bidang Olah Raga, misalnya gerak jalan, berenang, dan lain-lain. Serta Lima buah TKK pilihan, yang dapat dipilih di antara TKK yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
  5. Sedikit-dikitnya sudah tiga kali mengikuti pertemuan-pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak, di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional.
  6. Tergabung dalam Satuan Karya, dan dapat menyelenggarakan suatu proyek produktif yang bersifat perorangan atau bersifat bersama, sesuai dengan Satuan Karya yang diikutinya.
  7. Dapat membuktikan dirinya sebagai penabung Tabanas yang rajin dan teratur.
  8. Dapat mempertunjukkan kecakapannya di depan umum dalam salah satu bidang seni budaya, atau membantu menyelenggarakan pertunjukan kesenian.
  9. Dapat menjalankan dan memimpin salah satu cabang olah raga, yang dipilih dari cabang olahraga atletik, renang, senam, bela diri, gerak jalan atau cabang olah raga lainnya.
  10. Pernah ikut serta dalam kegiatan memikirkan, merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan pembangunan masyarakat di lingkungannya.

Syarat-syarat Pramuka Garuda untuk Pramuka Pandega

Seorang Pramuka Pandega ditetapkan sebagai Pramuka Garuda jika telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Menjadi contoh yang baik di rumah, di sekolah/perguruannya, di tempat kerja atau di dalam masyarakat, sesuai dengan isi Trisatya dan Dasadarma.
  2. Memahami Undang-undang Dasar 1945 dan GBHN.
  3. Telah menyelesaikan SKU tingkat Pandega.
  4. Sedikit-dikitnya telah tiga kali mengikuti acara yang dipilihnya di antaranya : 1) Pertemuan Pramuka untuk golongan Penegak dan Pandega di tingkat ranting, cabang, daerah, nasional atau internasional; 2) Perkemahan Wirakarya atau Perkemahan Antar Satuan Karya (Peran Saka) Dirgantara, Bahari, Bayangkara, Tarunabumi, Wanabakti, Kencana, dan saka lainnya di ranting, cabang, atau daerah; 3) Integrasi masyarakat atau peninjauan proyek-proyek kegiatan, atau kunjungan timbal balik diantara Pramuka Pandega antar gugusdepan, ranting, cabang, daerah atau nasional baik secara perorangan maupun secara bersama dalam ikatan satuan, dan membuat laporannya.
  5. Sedikit-dikitnya sudah tiga kali ikut membuat perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan penyelesaian salah satu atau gabungan dari kegiatan-kegiatan di bawah ini : 1) Pesta Siaga; 2) Perkemahan Penggalang; 3) Raimuna, Perkemahan Wirakarya, Muspanitera, atau Pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega lainnya.
  6. Sedikit-dikitnya telah tiga kali ikut membantu salah satu kegiatan masyarakat, peringatan, peralatan, proyek pembangunan dan lain-lain.

Tanda Pramuka Garuda






Penerimaan Tamu Penggalang

Penerimaan Tamu Penggalang

Penerimaan Tamu Penggalang


Penerimaan Tamu Penggalang

Penerimaan Tamu Penggalang merupakan kegiatan bagi calon penggalang untuk bisa secara resmi bergabung menjadi anggota pramuka Penggalang dan untuk memenuhi fase peralihan dari pramuka Siaga menuju pramuka Penggalang serta untuk lebih mmengenalkan pramuka Gugus Depan SMP/MTs. 


Sebagaimana kita ketahui Gerakan Pramuka Indonesia merupakan organisasi yang menjadi wadah pengembangan dan proses pendidikan generasi muda. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar sekolah dan keluarga yang dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiayan menarik dan menantang di alam terbuka dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan serta dibawah pengawasan orang dewasa.


Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga. Anggota pramukapenggalang berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengankiasan pada masa penggalangan perjuanganbangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesiamenggalang dan mempersatukan dirinya untuk mencapaikemerdekaan dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu konggres para pemuda Indonesia yang dikenal dengan “Soempah Pemoeda” pada tahun 1928.


Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu danKesatuan dari beberapa Regu disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin oleh seorang Pemimpin regu (Pinru) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Masing-masing Pemimpin Regu ini nantiakan memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin regu Utamayang disebut Pratama. Pasukan yang terdiri dari beberapa regu tersebut dipimpinoleh seorang Pratama. Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu: 

  1. Penggalang Ramu 
  2. Penggalang Rakit 
  3. Penggalang Terap

Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU (Syarat Kecakapan Umum) berhak mengenakan TKU (Tanda Kecakapan Umum) sesuaitingkatannya yang dikenakan pada lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barungberwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah janur yang terlipat dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.


Maka dari itu sebelum masuk ke Gudep di SMP/MTs biasanya akan diadakan Penerimaan Tamu Penggalang sebuah kegiatan bagi calon penggalang untuk bisa secara resmi bergabung menjadi anggota pramuka Penggalang dan untuk memenuhi fase peralihan dari pramuka Siaga menuju pramuka Penggalang serta untuk lebih mmengenalkan pramuka Gugus Depan SMP/MTs. 


Tujuan Penerimaan Tamu Penggalang

Kegiatan Penerimaan Tamu Penggalang Tujuannya adalah:

  1. Meningkatkan kemandirian dalam individu maupun kelompok
  2. Menambah wawasan dalam mengenal lingkungan diluar sekolah atau madrasah
  3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku sekolah atau madrasah
  4. Mempererat persahabatan sesama anggota pramuka
  5. Memantapkan fisik dan mental generasi muda
  6. Menanamkan kepedulian pada sesama

Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia

Sejarah Kepramukaan Dunia

Pendiri Gerakan Kepramukaan Sedunia LORD ROBERT BADEN POWELL OF GILWELL. Hal ini disebabkan pengalaman yang mendasari pembinaan Remaja di Negara Inggris. Pembinaan inilah yang kemudian tumbuh berkembang Menjadi Gerakan Kepramukaan.


Ia lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London dengan nama asli Robert Stephenson Smyth. Ayahnya seorang profesor Geometry di Universitas Oxford, bernama Baden Powell dan meninggal ketika Stephenson Smyth masih kecil. Pada awal tahun 1908 Baden Powell menulis sebuah buku yang berjudul Scouting For Boys yang isinya berbagai pengalaman beliau selama merintis kepramukaan.


kemudian ia mendirikan organisasi kepramukaan putri yaitu Girl Guids dan organisasi kepramukaan putra yaitu Boy Scout. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga yang disebut Cub (anak serigala) dengan buku The Jungle Book. Tahun 1918 membentuk pramuka usia penegak yaitu Rover Scout, dan pada tahun 1922 menerbitkan buku Rovering to Success (mengembara menuju bahagia). Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Sedunia di arena olympia London, dan mengundang pramuka dari 27 Negara, saat itu pula ia diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).


Sejarah Kepramukaan Indonesia

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satusatunya organisasi kepanduan.


Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia). 

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis.


Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.


Bapak Pramuka Indonesia

Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1961 - 1974)


Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)

Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)

Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)

Penerimaan Tamu Ambalan (PTA)

Penerimaan Tamu Ambalan (PTA) merupakan kegiatan bagi calon penegak untuk dapat secara resmi bergabung menjadi anggota Ambalan Pramuka Penegak dan untuk memenuhi fase peralihan dari Pramuka Penggalang menuju Pramuka Penegak serta untuk lebih mengenalkan kegiatan Pramuka di masing-masing sekolah menengah atas sederajat.


Kegiatan PTA bertujuan agar calon penegak dapat secara resmi bergabung menjadi anggota Ambalan Pramuka Penegak serta untuk memperkenalkan pada mereka tentang berbagai hal tentang Pramuka Penegak, termasuk tentang Dewan Satuan Pramuka. 


PTA atau Penerimaan Tamu Ambalan merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh sekolah pada jenjang SMA, SMK, atau MA sederajat. Biasanya penyampaian materi Pramuka dalam PTA, termasuk Dewan Satuan Pramuka ini dilaksanakan setelah kegiatan MPLS selesai atau pada awal tahun ajaran baru.


Pengertian ambalan sendiri, sebagaimana dikutip dari Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor: 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka, adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yang menghimpun sangga dan dipimpin oleh Pradana dengan pendamping Pembina Ambalan.


Bagi calon Pramuka Penegak, proses KPTA atau Kemah Penerimaan Tamu Ambalan dilaksanakan dengan beberapa ketentuan:


Dalam kepramukaan, PTA atau Penerimaan Tamu Ambalan adalah kegiatan wajib bagi peserta didik baru, untuk melakukan pindah tingkatan dari penggalang ke penegak, sekaligus untuk memenuhi fase peralihan dari Pramuka Penggalang menuju Pramuka Penegak.

Mekanisme Pembinaan

Tamu Ambalan

  1. Tamu ambalan adalah seorang pramuka penggalang yang karena usianya dipindahkan dari pasukan penggalang ke ambalan penegak, atau pemuda yang berusia 16 sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka.
  2. Tamu ambalan wajib mengikuti latihan rutin ambalan dan diberi kesempatan menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlaku di ambalan tersebut.
  3. Tamu ambalan beradaptasi paling lama 3 (tiga) bulan kemudian menjadi calon penegak.
  4. Bagi anggota ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai tamu ambalan tersebut.


Calon Penegak

  1. Calon penegak ialah tamu ambalan yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup menaati peraturan dan adat ambalan, dan di terima oleh semua anggota ambalan untuk menjadi anggota ambalan tersebut.
  2. Lamanya menjadi calon penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.