Siput: Fakta Unik Tentang Hewan yang Misterius dan Menarik
20 Fakta Menarik tentang Lumba-Lumba: Bagaimana Hewan Ini Bertahan Hidup di Lautan?
20 Fakta Menarik tentang Lumba-Lumba: Bagaimana Hewan Ini Bertahan Hidup di Lautan?
Halo semua, selamat datang di saluran YouTube Erta Creative. Pada video kali ini, kita akan membahas tentang lumba-lumba dan fakta-fakta unik yang mungkin belum Anda ketahui sebelumnya. Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas dan indah, dengan kemampuan luar biasa yang membuat mereka sangat menarik untuk dipelajari. Saya akan membahas 20 fakta unik tentang lumba-lumba yang pasti akan membuat Anda terkesan. Jadi, mari kita mulai!
Fakta Unik #1: Lumba-lumba adalah Mamalia
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang berarti mereka adalah
anggota keluarga yang sama dengan anjing, kucing, dan gajah. Mereka memiliki
darah panas, menyusui bayi mereka dengan susu, dan pernapasan menggunakan
paru-paru. Namun, meskipun mereka mamalia, mereka tidak bisa hidup di daratan
karena mereka bergantung pada air untuk pernapasan.
Fakta Unik #2: Lumba-lumba Hidup dalam Kelompok yang Disebut "Sekolah"
Lumba-lumba hidup dalam kelompok yang disebut
"sekolah" atau "kelompok sosial". Sekolah ini biasanya
terdiri dari beberapa lumba-lumba yang tinggal bersama dan bekerja sama untuk
memburu mangsa dan melindungi satu sama lain dari predator. Lumba-lumba sangat
terorganisir dan terkoordinasi, dan mereka bahkan memiliki bahasa yang rumit
untuk berkomunikasi satu sama lain.
Fakta Unik #3: Lumba-lumba Bisa Berenang dengan Kecepatan Tinggi
Lumba-lumba bisa berenang dengan kecepatan yang luar biasa
cepat. Mereka bisa berenang dengan kecepatan hingga 60 km/jam dan dapat
melompat hingga 6 meter di atas permukaan air. Kemampuan berenang yang luar
biasa ini membuat mereka sangat baik dalam berburu mangsa dan melarikan diri
dari predator.
Fakta Unik #4: Lumba-lumba Bisa Menggunakan Echolocation untuk Mencari Mangsa
Lumba-lumba menggunakan suara ultrasonik yang terdengar
seperti klik untuk mengetahui lokasi dan jarak dari mangsa mereka. Ketika suara
itu memantul kembali, lumba-lumba dapat menentukan lokasi, ukuran, dan
kecepatan mangsa. Ini adalah kemampuan yang sangat penting dalam berburu
mangsa, terutama ketika mereka berada di air yang gelap atau keruh.
Fakta Unik #5: Lumba-lumba Memiliki Otak yang Cerdas
Lumba-lumba memiliki otak yang sangat cerdas. Faktanya, otak
mereka hampir dua kali lebih besar daripada otak manusia. Otak lumba-lumba
memiliki banyak lipatan dan lekukan yang kompleks yang memungkinkan mereka
untuk memproses informasi dengan cepat dan efisien. Selain itu, lumba-lumba
juga memiliki kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi dengan sangat
baik.
Fakta Unik #6: Lumba-lumba Bisa Menggunakan Alat
Lumba-lumba juga terkenal karena kemampuan mereka
menggunakan alat. Dalam beberapa kasus, lumba-lumba telah menggunakan
benda-benda seperti kain, tali, dan kayu untuk membantu mereka dalam berburu
mangsa. Contohnya, di Brazil, lumba-lumba yang dikenal sebagai "lumba-lumba
yang memancing" menggunakan dahan pohon untuk mengeluarkan ikan dari
perangkap mereka.
Fakta Unik #7: Lumba-lumba Bisa Mengenal dan Menciptakan Nama
Studi terbaru menunjukkan bahwa lumba-lumba memiliki
kemampuan untuk mengenal dan menciptakan nama untuk anggota kelompok mereka.
Dalam penelitian, lumba-lumba diketahui menggunakan suara khusus untuk
memanggil anggota kelompok mereka, dan suara tersebut dianggap sebagai
"nama" mereka.
Fakta Unik #8: Lumba-lumba Bisa Merasakan Getaran di Air
Lumba-lumba juga memiliki kemampuan untuk merasakan getaran
di air. Mereka menggunakan kemampuan ini untuk merasakan gerakan ikan dan
mangsa lainnya di sekitar mereka. Ini adalah kemampuan yang sangat berguna
dalam memburu mangsa dan melindungi diri dari predator.
Fakta Unik #9: Lumba-lumba Bisa Mengalami Emosi
Lumba-lumba adalah hewan sosial yang sangat emosional.
Mereka memiliki kemampuan untuk merasakan emosi seperti bahagia, sedih, dan
marah, dan mereka dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dengan emosi tersebut.
Fakta Unik #10: Lumba-lumba Bisa Berinteraksi dengan Manusia
Lumba-lumba sangat akrab dengan manusia dan mereka senang
berinteraksi dengan kita. Banyak taman hiburan dan akuarium menawarkan
pertunjukan lumba-lumba di mana pengunjung dapat melihat lumba-lumba melakukan
trik dan gerakan yang luar biasa.
Fakta Unik #11: Lumba-lumba Bisa Terkena Penyakit Manusia
Sayangnya, lumba-lumba juga dapat terkena penyakit yang
biasa terjadi pada manusia, seperti kanker dan diabetes. Ini disebabkan oleh
polusi dan bahan kimia beracun di lingkungan laut yang dapat mempengaruhi
kesehatan lumba-lumba.
Fakta Unik #12: Lumba-lumba Bisa Mengenal Wajah Manusia
Lumba-lumba memiliki kemampuan untuk mengenal wajah manusia.
Dalam studi yang dilakukan di Amerika Serikat, lumba-lumba dapat mengenali dan
membedakan wajah manusia dengan sangat baik. Ini menunjukkan kemampuan
lumba-lumba untuk mengenali orang yang pernah mereka temui sebelumnya.
Fakta Unik #13: Lumba-lumba Bisa Hidup Selama Lebih dari 40 Tahun
Lumba-lumba bisa hidup selama lebih dari 40 tahun di alam
liar dan lebih dari 60 tahun di penangkaran. Ini adalah umur yang cukup panjang
untuk hewan laut yang aktif dan bergerak seperti lumba-lumba.
Fakta Unik #14: Lumba-lumba Memiliki Pemikat yang Indah
Lumba-lumba memiliki pemikat yang indah dan menarik, yang
terlihat sangat luar biasa ketika mereka berenang di air. Pemikat ini juga
berfungsi sebagai tanda pengenal dan dapat membantu lumba-lumba dalam
berinteraksi dengan anggota kelompok mereka.
Fakta Unik #15: Lumba-lumba Bisa Menciptakan Seni
Lumba-lumba memiliki kemampuan untuk menciptakan seni dengan
cara melukis menggunakan sirip mereka di permukaan air. Dalam beberapa kasus,
lumba-lumba juga bisa membuat pola dengan gelembung udara yang dikeluarkan dari
lubang hidung mereka.
Fakta Unik #16: Lumba-lumba Bisa Menyembunyikan Dirinya dengan Warna Kulitnya
Lumba-lumba dapat menyembunyikan diri dengan menggunakan
warna kulitnya yang dapat berubah-ubah. Mereka bisa menyesuaikan diri dengan
warna lingkungan mereka, sehingga dapat bersembunyi dari predator atau
menghindari bahaya lainnya.
Fakta Unik #17: Lumba-lumba Bisa Berenang dengan Kecepatan Tinggi
Lumba-lumba adalah hewan laut yang sangat cepat dan dapat
berenang dengan kecepatan tinggi hingga 60 km/jam. Ini adalah kecepatan yang
sangat mengagumkan, dan membuktikan bahwa lumba-lumba adalah predator laut yang
sangat hebat.
Fakta Unik #18: Lumba-lumba Bisa Berkomunikasi dengan Frekuensi Tinggi
Lumba-lumba menggunakan frekuensi tinggi untuk berkomunikasi
antara satu sama lain. Frekuensi ini dapat mencapai hingga 100 kHz, jauh di
atas kemampuan pendengaran manusia. Dalam beberapa kasus, lumba-lumba bahkan
dapat menggunakan frekuensi ini untuk berkomunikasi dengan pesawat dan kapal
laut.
Fakta Unik #19: Lumba-lumba Bisa Membantu Orang untuk Menjadi Lebih Bahagia
Lumba-lumba adalah hewan yang sangat ceria dan lucu. Mereka
dapat membantu orang untuk merasa lebih bahagia dan positif dalam hidup mereka.
Bahkan terapi dengan lumba-lumba telah digunakan untuk membantu orang dengan
masalah mental dan emosional.
Fakta Unik #20: Lumba-lumba Bisa Memiliki Hubungan yang Sangat Dekat dengan Manusia
Beberapa lumba-lumba yang dipelihara di akuarium dan taman
hiburan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan manusia. Mereka bisa belajar
trik, bermain bola, dan berinteraksi dengan manusia seperti teman yang akrab.
Ini membuktikan bahwa lumba-lumba adalah hewan yang sangat cerdas dan sosial.
Kesimpulan
Dalam narasi video ini, kita telah mengetahui fakta-fakta
unik tentang lumba-lumba yang sangat menarik dan mengagumkan. Lumba-lumba
adalah hewan yang cerdas, emosional, dan berani, dan mereka memiliki banyak
kemampuan dan perilaku yang menarik untuk dipelajari dan dihargai.
Melalui video ini, kita telah belajar bahwa lumba-lumba
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, merasakan emosi, dan berinteraksi
dengan manusia. Mereka juga dapat berenang dengan kecepatan tinggi, menggunakan
alat untuk membantu dalam berburu, dan bahkan bisa membuat seni dengan sirip
dan gelembung udara mereka.
Namun, kita juga telah mengetahui bahwa lumba-lumba sangat
rentan terhadap polusi dan kerusakan lingkungan, dan membutuhkan perlindungan
untuk kelangsungan hidup mereka di habitat asli mereka. Oleh karena itu,
penting bagi kita untuk terus belajar tentang lumba-lumba dan lingkungan
mereka, dan melakukan tindakan nyata untuk melindungi mereka dan keanekaragaman
hayati laut secara umum.
Terima kasih telah menonton video ini dan semoga Anda telah
menikmati fakta-fakta yang menarik tentang lumba-lumba!
Membangkitkan Kesadaran Warga Negara untuk Bela Negara
Membangkitkan Kesadaran Warga Negara untuk Bela Negara
Membangkitkan Kesadaran Warga Negara untuk Bela Negara |
Kesadaran Warga Negara
Pengertian Bela Negara
- Agresi
- Pelanggaran wilayah oleh negara lain
- Spionase (mata-mata)
- Sabotase
- Aksi terror dari jaringan internasional
- Pemberontakan bersenjata
- Konflik horizontal
- Aksi teror
- Sabotase
- Aksi kekerasan yang berbau SARA
- Gerakan separatis (upaya pemisahan diri untuk membuat negara baru)
- Pengrusakan lingkungan Adapun, ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Dasar Hukum Bela Negara
- Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI, diubah oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.
- Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
- Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
- Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) yang menyatakan “bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagaikomponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”. Ada pula pada Pasal27 Ayat (3): “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaaan negara”.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan negara, pasal 9 Ayat 1: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”; Ayat (2): “Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud ayat 1 diselenggarakan melalui:
- pendidikan Kewarganegaraan,
- pelatihan dasar kemiliteran,
- pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
- pengabdian sesuai dengan profesi.
Membangun Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara.
Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Pasal 7 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dijelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.
Pelatihan dasar kemiliteran
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut mahasiswa harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Sedangkan, siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.
Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.
Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Upaya bela Negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha bela Negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam pertandingan olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan upaya bela Negara. Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya. Upaya bela Negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang Dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bela Negara bukan lagi hanya kewajiban dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
Kesadaran warga negara untuk bela negara merupakan hal yang sangat penting bagi keutuhan dan keselamatan negara Indonesia. Melalui artikel ini, diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya kesadaran bela negara dan bagaimana cara membangkitkannya. Dengan adanya kesadaran bela negara yang tinggi, diharapkan mampu memperkuat pertahanan negara dari berbagai ancaman yang dapat membahayakan keutuhan dan keselamatan negara. Oleh karena itu, mari kita semua bersama-sama membangkitkan kesadaran warga negara untuk bela negara demi terciptanya Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera.
Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika |
Pengertian
Secara Politis
Secara Antropologis
- Anggota-anggota masyarakatmerasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.
- Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
- Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan bakudalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional
A. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional
- Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
- Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
- Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
- Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
B. Faktor pendukung integrasi nasional
- Penggunaan bahasa Indonesia.
- Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
- Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
- Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
- Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
C. Faktor penghambat integrasi nasional
- Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
- Kurangnya toleransi antargolongan.
- Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
- Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan. Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Makna Bhinneka Tunggal Ika |
- Dasar Negara Pancasila
- Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
- Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan
- Lambang Negara Burung Garuda
- Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
- Lagu-lagu perjuangan
- Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang.
- Pergaulan antarsesama yang lebih akrab.
- Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah.
- Pembangunan berjalan lancar.
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Sistem politik di Indonesia |
Sistem politik di Indonesia merupakan topik yang sangat menarik untuk dibahas. Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memiliki sistem politik yang unik dan kompleks. Artikel ini akan membahas tentang sistem politik Indonesia, mulai dari sejarah perkembangannya, struktur lembaga-lembaga politik, hingga peran masyarakat dalam menjaga stabilitas politik. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana sistem politik Indonesia beroperasi, tantangan-tantangan yang dihadapinya, dan apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman Indonesia dalam membangun demokrasi. Bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam tentang sistem politik Indonesia, artikel ini bisa menjadi panduan yang berguna.
Pengertian Sistem Politik di Indonesia
Batasan sistem politik menurut beberapa ahli :
- Rusandi Sumintapura, sistem politik ialah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng.
- Sukarna, sistem politik ialah tata cara mengatur neg
- David Easton, sistem politik dapat diperkenalkan sebagai interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.
- Robert Dahl, sistem politik merupakan pola yang tetap dari hubungan antara manusia serta melibatkan sesuatu yang luas dan berarti tentang kekuasaan, aturan-aturan, dan
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Sistem politik merupakan sebuah rangkaian kegiatan atau proses di dalam sebuah masyarakat politik dalam mempengaruhi dan menentukan siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana. Sistem politik yang berintikan proses-proses politik tersebut dimodelkan sebagai berikut:
Sistem politik terdiri dari input, proses, out put, dan timbal balik. Input dalam sebuah sistem politik adalah aspirasi masyarakat atau kehendak rakyat. Aspirasi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu:
Tuntutan
Yaitu keinginan masyarakat yang pemenuhannya harus diperjuangkan melalui cara-cara dan menggunakan sarana politik.
Dukungan
Yaitu setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran warga masyarakat yang mendorong pencapaian tujuan, kepentingan dan tindakan pemerintah dalam sistem politik. Contoh dukungan sebagai input sistem politik adalah memberikan suara dalam pemilu, membayar pajak, bela negara, mentaati hukum dan peraturan, dan lain-lain.
Sikap apatis
Sikap tidak peduli warga negara terhadap kehidupan politik juda dapat menjadi input bagi sistem politik. Ketidak pedulian warga menunjukkan adanya persoalan yang harus dipecahkan oleh sistem politik yang bersangkutan, sehingga menggugah perhatian pengambil kebijakan untuk menanggapi dan menindaklanjutinya dalam bentuk kebijakan publik tertentu.
Proses dalam sistem politik mencakup serangkaian tindakan pengambilan keputusan baik oleh lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif dalam rangka memenuhi atau menolak aspirasi masyarakat.Output sistem politik berupa kebijakan publik yang hakikatnya akan berisi (a) pemenuhan aspirasi masyarakat atau (b) penolakan/ketidaksediaan untuk memenuhi (sebagian atau seluruh) aspirasi masyarakat.
Berbagai kegiatan dalam proses politik dijalankan oleh lembaga-lembaga politik sesuai dengan fungsi masing-masing. Lembaga-lembaga tersebut secara keseluruhan membentuk struktur politik. Struktur politik merupakan keseluruhan bagian atau komponen (yang berupa lembaga-lembaga) dalam suatu sistem politik yang menjalankan fungsi atau tugas tertentu. Tugas atau kewajiban lembaga politik disebut fungsi. Rangkaian keseluruhan fungsi disebut proses. Karena fungsi-fungsi tersebut adalah fungsi di bidang politik, maka serangkaian proses yang terjadi dari serangkaian fungsi itu disebut proses politik. Dengan demikian, sistem politik merupakan kesatuan antara struktur dan fungsi-fungsi politik. Struktur politik diibaratkan mesin dengan berbagai komponennya serta fungsi masing-masing komponennya.
Fungsi Politik
Secara garis besar fungsi-fungsi pokok politik yang harus berjalan dalam sebuah sistem politik/ negara adalah:
Fungsi perumusan kepentingan
Yaitu fungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik dalam suatu negara. Orang per orang atau kelompok-kelompok dalam sayarakat harus menentukan apa yang menjadi kepentingan mereka, atau apa yang ingin mereka dapatkan dari negara/ politik. Fungsi ini seharusnya terutama dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau kelompok-kelompok kepentingan.
Fungsi pemaduan kepentingan
Yaitu fungsi menyatupadukan tuntutan-tuntutan politik dari berbagai pihak dalam suatu negara dan mewujudnyatakannya ke dalam berbagai alternatif kebijakan. Pihak yang paling bertanggungjawab untuk memadukan kepentingan adalah partai politik. Namun demikian, proses pemaduan kepentingan juga terjadi di lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif.
Fungsi pembuatan kebijakan umum
Yaitu fungsi untuk mempertimbangkan berbagai alternatif kebijakan yang diusulkan oleh partai politik dan pihak-pihak lain, untuk dipilih salah satu di antaranya sebagai satu kebijakan pemerintahan. Pelaku fungsi ini adalah lembaga legislatif dan eksekutif (pembuatan undang-undang) atau lembaga eksekutif sendiri (pembuatan peraturan pemerintah).
Fungsi penerapan kebijakan
Yaitu fungsi melaksanakan berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Pelaksana kebijakan pemerintah adalah aparat birokrasi pemerintah di bawah pimpinan pejabat eksekutif.
Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan
Yaitu fungsi mengadili pelanggar hukum. Pelaku peran untuk mengadili adalah lembaga peradilan, yakni Mahkamah Agung beserta lembaga peradilan di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan perdilan militer, dan lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.
Di samping itu, juga terdapat fungsi-fungsi politik yang lain, yaitu:
Fungsi komunikasi politik
Adalah proses penyampaian informasi mengenai politik dari masyarakat kepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakat.
Fungsi sosialisasi politik
Adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat. Proses sosialisasi berlangsung seumur hidup dan terjadi baik secara sengaja (melalui pendidikan formal, nonformal, dan pendidikan informal), maupun secara tidak sengaja melalui pengalaman sehari-hari baik dalam kehidupan keluarga, tetangga, teman sepergaulan, sekantor maupun berbagai aspek kegiatan kehidupan lainnya.
Fungsi rekrutmen politik
Adalah proses menyeleksi orang/ orang-orang yang akan dipilih atau diangkat sebagai pejabat dari jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara atau partai politik. Misalnya sebagai anggota DPR/DPRD I/DPRD II, presiden, menteri, gubernur, bupati/ walikota, hakim, jaksa, dan lain-lain.
Struktur Politik di Indonesia
Suprastruktur politik di Indonesia
Yaitu suasana kehidupan politik yang ada dalam pemerintahan yakni ada pada lembaga-lembaga negara, meliputi:
Lembaga pelaksana fungsi pembuatan kebijakan umum/legislatif, dijalankan oleh MPR, DPR, dan DPD. Lembaga legislatif lazimnya memainkan 3 fungsi pokok, sebagai berikut:
- Fungsi legislasi, yaitu fungsi membentuk undang-undang.
- Fungsi pengawasan/kontrol, yaitu fungsi mengawasi tindakan pemerintah, misalnya melalui ratifikasi perjanjian internasional, persetujuan atas pernyataan perang, pengangkatan duta, maupun pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan penggunaan uang negara.
- Fungsi anggaran, yaitu fungsi menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara.
MPR menjalankan dua dari tiga fungsi tersebut, yaitu fungsi legislasi dan fungsi pengawasan. DPR menjalankan ketiga fungsi di atas, sementara DPD walau dengan kewenangan terbatas menjalankan ketiga fungsi tersebut ditambah fungsi pertimbangan.
Lembaga pelaksana fungsi penerapan kebijakan/eksekutif, yaitu presiden, baik sebagai kepala negara maupun sebagai kepala pemerintahan. Presiden dibantu oleh seorang wakil presiden dan beberapa orang menteri.
Lembaga pelaksana fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan/yudikatif, dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA), dan badan-badan peradilan yang berada di bawahnya, serta Mahkamah Konstitusi (MK).
Infrastruktur Politik di Indonesia
Yaitu suasana kehidupan politik yang ada di dalam masyarakat, yang memberi pengaruh terhadap pelaksanaan tugas-tugas lembaga negara dalam pemerintahan; atau kekuatan politik riil di dalam masyarakat. Disebut juga “bangunan politik bawah”.
Meliputi: Partai politik, Kelompok kepentingan, Kelompok penekan, Media komunikasi politik atau pers atau media massa, dan Tokoh politik.
Partai Politik
Secara umum, partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
Adapun tujuan dibentuknya sebuah partai adalah untuk memperoleh kekuasaan politik, dan merebut kedudukan politik dengan cara (yang biasanya) konstitusional yang mana kekuasaan itu partai politik dapat melaksanakan program-program serta kebijakan-kebijakan mereka. Misalnya dengan mengikuti pemilu legislatif. Di samping itu juga dengan cara ilegal, seperti melakukan subversif, revolusi atau kudeta.
Fungsi di Negara Demokrasi
Dalam negara demokrasi, partai politik mempunyai beberapa fungsi antara lain :
Sebagai sarana komunikasi politik
Salah satu tugas dari partai politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat bisa diminimalkan.
Sebagai sarana sosialisasi politik
Partai politik memainkan peran dalam membentuk pribadi anggotanya.Sosialisasi yang dimaksudkan adalah partai berusaha menanamkan solidaritas internal partai, mendidik anggotanya, pendukung dan simpatisannya serta bertanggung jawab sebagai warga negara dengan menempatkan kepentingan sendiri dibawah kepentingan bersama.
Sebagai sarana rekruitment politik.
Partai politik mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai.Cara-cara yang dilakukan oleh partai politik sangat beragam, bisa melalui kontrak pribadi, persuasi atau menarik golongan muda untuk menjadi kader.
Sebagai sarana pengatur konflik.
Partai politik harus berusaha untuk mengatasi dan memikirkan solusi apabila terjadi persaingan dan perbedaan pendapat dalam masyarakat.Namun, hal ini lebih sering diabaikan dan fungsi-fungsi diatas tidak dilaksanakan seperti yang diharapkan.
Sebagai sarana partisipasi politik
Partai politik harus selalu aktif mempromosikan dirinya untuk menarik perhatian dan minat warga negara agar bersedia masuk dan aktif sebagai anggota partai tersebut. Partai politik juga melakukan penyaringan-penyaringan terhadap individu-individu baru yang akan masuk kedalamnya.
Sebagai sarana pembuatan kebijakan
Fungsi partai politik sebagai pembuat kebijakan hanya akan efektif jika sebuah partai memegang kekuasaan pemerintahan dan mendominasi lembaga perwakilan rakyat. Dengan memegang kekuasaan, partai politik akan lebih leluasa dalam menempatkan orang-orangnya sebagai eksekutif dalam jabatan yang bersifat politis dan berfungsi sebagai pembuat keputusan dalam tiap-tiap instansi pemerintahan.
Kelompok Kepentingan
Kelompok kepentingan adalah sekelompok manusia yang mengadakan persekutuan yang didorong oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Kepentingan ini dapat berupa kepentingan umum atau masyarakat luas ataupun kepentingan untuk kelompok tertentu.
Contoh persekutuan yang merupakan kelompok kepentingan, yaitu organisasi massa, paguyuban alumni suatu sekolah, kelompok daerah asal, dan paguyuban hobi tertentu.
Kelompok kepentingan bertujuan untuk memperjuangkan sesuatu “kepentingan” dengan mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar mendapatkan keputusan yang menguntungkan atau menghindarkan keputusan yang merugikan. Kelompok kepentingan tidak berusaha untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam dewan perwakilan rakyat, melainkan cukup mempengaruhi satu atau beberapa partai didalamnya atau instansi yang berwenang maupun menteri yang berwenang.
Kelompok Penekan
Kelompok penekan merupakan sekelompok manusia yang berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas atau kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak penguasa agar keinginannya dapat diakomodasi oleh pemegang kekuasaan.
Contohnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Nasib Petani, dan Lembaga Swadaya Masyarakat Penolong Korban Gempa, LSM Anti Korupsi seperti ICW.
Pada mulanya, kegiatan kelompok-kelompok ini biasa-biasa saja, namun perkembangan situasi dan kondisi mengubahnya menjadi pressure group.
Media massa atau Pers
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Peran serta dalam sistem politik di Indonesia
Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri:
- Meningkatnya respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah
- Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan politik
- Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok penekan
Partisipasi politik secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. Keikutsertaan warga dalam proses politik tidaklah hanya berarti warga mendukung keputusan atau kebijakan yang telah digariskan oleh para pemimpinnya, karena kalau ini yang terjadi maka istilah yang tepat adalah mobilisasi politik. Partisipasi politik adalah keterlibatan warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan.
Kesimpulan dari artikel tersebut adalah bahwa sistem politik di Indonesia merupakan topik yang kompleks dan menarik untuk dibahas. Meskipun telah mengalami banyak perubahan sejak kemerdekaan pada tahun 1945, namun sistem politik Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dan hambatan dalam upaya memperkuat demokrasi. Melalui artikel ini, kita dapat memahami bagaimana sistem politik Indonesia beroperasi, struktur lembaga-lembaga politik, serta peran masyarakat dalam menjaga stabilitas politik. Terlepas dari tantangan yang dihadapi, Indonesia telah berhasil mencapai banyak kemajuan dalam membangun sistem politik yang demokratis dan inklusif. Artikel ini dapat menjadi sumber referensi yang berguna bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang sistem politik Indonesia.
Pengaruh Kemajuan Iptek Terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Pengaruh Kemajuan Iptek Terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan manusia dan perkembangan negara. Dalam konteks Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman budaya, suku, agama, dan bahasa dapat diintegrasikan dengan kemajuan IPTEK. Namun, pengaruh positif dan negatif dari kemajuan IPTEK harus dipertimbangkan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Artikel ini akan membahas pengaruh kemajuan IPTEK terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, serta sikap yang harus dikembangkan untuk menghadapinya.
Pengaruh Kemajuan Iptek Terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika |
Pengaruh kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan IPTEK ditandai dengan adanya persaingan antar bangsa yang makin meningkat. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompeten dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Bangsa Indonesia perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar mampu berperan aktif dalam persaingan global yang kian kompetitif.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah melalui pendidikan. Menurut UU No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan dewasa ini seharusnya diarahkan agar bangsa mampu bersaing di kancah global. Hal ini dapat tercapai apabila pendidikan tidak semata-mata diutamakan pada pemahaman dan penguasaan berbagai konsep, melainkan juga melatih siswa agar terus ulet dalam belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, khususnya berpikir kritis.
Keunggulan dalam kompetisi global terletak pada kemampuan dalam mencari dan menggunakan informasi, kemampuan analisis-kritis terhadap perkembangan masyarakat, akurat dalam mengambil keputusan, dan proaktif terhadap peluang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Johnson (2010: 183) bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Namun, tanpa motivasi Lalu apa Pengaruh kemajuan IPTEK terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Sekedar menambah wawasan berikut sedikit penjelasan tentang Pengaruh kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika yang mungkin dapat dilengkapi oleh para peserta didik.
1. Pengaruh Kemajuan IPTEK bagi Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
a. Pengaruh Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK dalam Aspek Politik Pengaruh positif IPTEK dalam bidang politik yang dapat kita ambil diantaranya:
- Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara
- Meningkatkan hubungan diplomatik antara negara
- Memberi peluang untuk lebij menegakkan nilai-nilai demokrasi
- Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama antar daerah
- Adanya peranan besar rakyat dalam pengembangan pemerintahan
- Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi menyebabkan samapinya berita dengan cepat, dilakukan secara efisien dan nyaman.
- Perubahan pada proses regenerasi kepemimpinan. Dengan keterbukaan melalui teknologi telah memunculkan tuntutan akan kebebasan dan persamaan, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang terbuka untuk menjadi pemimpin
Adapun pengaruh negatif IPTEK dalam bidang politik yang dapat terjadi di antaranya:
- Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan
- Timbulnya gelombang demokratisasi yang berlebihan dan bertentangan dengan ideologi Negara, seperti kebebasan tanpa batas.
- Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan NKRI
- Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktater mayoritas atau tiraini minoritas.
- Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum organisasi
- Timbulnya unjuk rasa yang semakin berani dan terkadan mengabaikan kepentingan umum
- Adanya konspirasi internasional, yaitu pertentangan kekuasaan dan percaturan politik
- Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan kepada semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat dan gotong royong.
- Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan politik
b. Pengaruh Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK dalam Aspek Ekonomi Pengaruh positif iptek bagi kehidupan ekonomi yang dapat kita ambil di antaranya:
- Makin meningkatnya investasi asing atau penanaman modal asing di negara kita.
- Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri
- Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi.
- Meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara.
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat.
- Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
- Pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat
- Meningkatkan motivasi pekerja untuk menamah skil dan pengetahuan yang dimiliki
- Berkembangnya internet banking, sms banking, dan e-commerce
Adapun pengaruh negatif IPTEK dalam kehidupan ekonomi yang perlu diminimalisir antara lain:
- Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak memiliki kualivikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan
- Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga mlahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan, konsumtif, boros, dan memilih jalan pintas yang instan.
c. Pengaruh Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK dalam Aspek Sosial Budaya Pengaruh postif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam Aspek Sosial Budaya. Adapun dampak – dampak postif yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi terhadap social budaya, di antaranya :
- Perbedaan kepribadian pria dan wanita Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun alam dunia bisnis. Bahkan perubahan perilaku ke arah perilaku yang sebelumnya merupakan pekerjaan pria semakin menonjol. Data yang tertulis dalam buku Megatrend for Women:From Liberation to Leadership yang ditulis oleh Patricia Aburdene & John Naisbitt (1993) menunjukkan bahwa peran wanita dalam kepemimpinan semakin membesar. Semakin banyak wanita yang memasuki bidang politik, sebagai anggota parlemen, senator, gubernur, menteri, dan berbagai jabatan penting lainnya.
- Meningkatnya rasa percaya diri Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat melecehkan bangsa-bangsa Asia.
- Melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras Kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
Selain itu, kemajuan teknologi pun dapat berdampak negatif terhadap budaya. Pengaruh negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam Aspek Sosial Budaya, antara lain :
1. Kemerosotan moral
2. Kenakalan Remaja
3. Pola interaksi antar manusia yang berubah
d. Pengaruh Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK dalam Aspek Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
Pengaruh positif IPTEK dalam bidang hukum, pertahanan, dan keamanan yang dapat kita ambil di antaranya:
- Makin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak asasi manusia.
- Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundangundangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak.
- Makin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hokum (polisi, jaksa dan hakim) yang lebih profesional, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
- Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban Negara
Adapun pengaruh negatif iptek dalam bidang hukum, pertahanan, dan keamanan antara lain:
- Penyalahgunaan satelit oleh para teroris seperti, melacak kondisi tempat mereka akan melakukan kejahatan.
- Melalui media internet, pelaku teroris dapat berkomunikasi dengan sesama teroris maupun untuk mencari pengikut.
- Kemajuan teknologi senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction / WMD) seperti senjata nuklir dan senjata biologi, dikhawatirkan akan menjadi ancaman terbesar bagi suatu negara bila digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Kemuajuan Iptek di bidang militer beserta teknologi perang lainnya memungkinkan menciptakan jenis perang yang secara kualitatif berbeda, seperti pada Perang Teluk, perang dimana penguasaan pengetahuan mengungguli senjata dan taktik.
- Kemajuan IPTEK akan memunculkan perang informasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, karena sifat penggunaan sistem secara bersama (sharing), sehingga memungkinkan pihak-pihak yang tidak berkompeten pada suatu sistem dapat melakukan akses ke pihak lain tanpa mengalami kendala.
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks Negara Republik Indonesia
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks Negara Republik Indonesia
Dinamika Persatuan dan Kesatuan dalam Konteks Negara Republik Indonesia |
A. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme)
2. Karakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa Ke Masa
1. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan (18 Agustus 1945 sampai dengan 27 Desember 1949)
- Maklumat Wakil Presiden Nomor X (baca eks) tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuasaan luar bisa dari Presiden sebelum masa waktunya berakhir (seharusnya berlaku selam enam bulan). Kemudian, maklumat tersebut memberikan kekuasaan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada Komite Nasional Indonesia Pusat. Pada dasarnya, maklumat ini adalah penyimpangan terhadap ketentuan UUD 1945.
- Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan partai politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multipartai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar Dunia Barat menilai bahwa Indonesia adalah negara yang menganut asas demokrasi.
- Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945, yang intinya mengubah sistem pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan parlementer. Maklumat tersebut kembali menyalahi ketentuan UUD RI 1945 yang menetapkan sistem pemerintahan presidensial sebagai sistem pemerintah Indonesia.
a. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun 1948
b. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Daerah Jawa Barat
2. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus 1950)
- Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
- Pemberontakan Andi Azis di Makassar
- Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS)
3. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959)
- Kabinet Natsir: 6 September 1950–27 April 1951
- Kabinet Sukirman: 27 April 1951–3 April 1952
- Kabinet Wilopo: 3 April 1952–30 Juli 1953
- Kabinet Ali Sastroamidjojo I: 30 Juli 1953–12 Agustus 1955
- Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955–24 Maret 1956. Pada masa kabinet ini, Indonesia untuk pertama kalinya menyelenggarakan pemilihan umum yang diikuti oleh 28 partai. Pemilu dilaksanakan atas dasar Undang-undang Pemilu Nomor 7 tahun 1953. Pemilu 1955 dilaksanakan selama dua tahap, yaitu pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen dan tanggal 15 Desember untuk memilih anggota konstituante.
- Kabinet Ali Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956–9 April
- Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
- Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta)
4. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Lama (5 Juli 1959 sampai dengan 11 Maret 1966 )
- Kabinet Inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri yang dijabat oleh Presiden dan 10 orang menteri.
- Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karena jabatannya diangkat menjadi menteri. Pejabat tersebut adalah Kepala Staf Angkatan Darat, Laut, Udara, Kepolisian Negara, Jaksa Agung, Ketua Dewan Perancang Nasional dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung
- Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang.
5. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Orde Baru (11 Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998)
- Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang pada tahun 1968 hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai lebih dari 1.000 dolar Amerika Serikat.
- Suksesnya program transmigrasi.
- Suksesnya program Keluarga Berencana.
- Sukses memerangi buta huruf.
6. Persatuan dan Kesatuan pada Masa Reformasi (Periode 21 Mei 1998-sekarang)
6 Macam-macam Media Pembelajaran Serta Contohnya
6 Macam-macam Media Pembelajaran Serta Contohnya
Menemukan cara kreatif & efektif dalam pembelajaran dengan 6 jenis media pembelajaran dan contohnya. Baca artikel kami sekarang! Baca artikel kami untuk mengetahui 6 jenis media pembelajaran beserta contohnya yang bisa memudahkan siswa dalam memahami konsep yang sulit.
6 Macam-macam Media Pembelajaran Serta Contohnya |
Pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam proses pendidikan. Dalam memfasilitasi pembelajaran, guru atau pengajar perlu menggunakan berbagai macam media pembelajaran untuk membantu siswa memahami dan menginternalisasi materi yang diberikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 macam-macam media pembelajaran serta contohnya yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar.
Media Audio
Media audio adalah media pembelajaran yang berfokus pada penggunaan suara. Suara yang digunakan bisa berupa rekaman suara, podcast, atau musik. Penggunaan media audio bisa sangat efektif dalam membantu siswa memperdalam pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru atau pengajar. Selain itu, media ini juga bisa meningkatkan daya ingat siswa dan membantu mereka untuk belajar dengan lebih menyenangkan.
Contoh media pembelajaran berupa audio adalah rekaman kuliah, podcast tentang sejarah, atau musik klasik. Misalnya, dalam pembelajaran bahasa Inggris, penggunaan audio bisa membantu siswa memahami dan melafalkan kata-kata baru dengan lebih mudah.
Media Visual
Media visual merupakan media pembelajaran yang fokus pada penggunaan gambar atau video. Media visual bisa membantu siswa memahami konsep dan informasi yang sulit dipahami hanya dengan teks saja. Dalam menggunakan media visual, guru atau pengajar bisa membuat sketsa, diagram, atau grafik yang mudah dipahami oleh siswa.
Contoh media pembelajaran berupa visual adalah peta, diagram alir, tabel, dan ilustrasi. Misalnya, dalam pembelajaran sains, penggunaan visual bisa membantu siswa memahami proses fotosintesis atau siklus hidrologi.
Media Audio Visual
Media audio visual merupakan gabungan dari media audio dan visual. Dalam penggunaannya, media audio visual bisa sangat efektif dalam membantu siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru atau pengajar. Media ini bisa berupa rekaman presentasi, animasi, atau video tutorial.
Contoh media pembelajaran berupa audio visual adalah video tutorial cara membuat website, animasi tentang proses fotosintesis, atau rekaman presentasi tentang teknologi masa depan. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, penggunaan media audio visual bisa membantu siswa memahami cara menghitung luas dan volume bangun ruang.
Media Serbaneka
Media serbaneka adalah media pembelajaran yang berupa benda atau alat yang memiliki fungsi khusus dalam pembelajaran. Media serbaneka bisa berupa alat musik, alat peraga, atau alat eksperimen. Media ini bisa membantu siswa untuk memperdalam pemahaman terhadap materi yang sedang dipelajari.
Contoh media pembelajaran berupa serbaneka adalah model jaring-jaring bangun ruang, kalkulator grafik, atau keyboard piano. Misalnya, dalam pembelajaran fisika, penggunaan media serbaneka bisa membantu siswa memahami hukum-hukum gerak dan gaya.
Gambar Fotografi
Gambar fotografi adalah media pembelajaran yang fokus pada penggunaan gambar yang diambil dengan menggunakan kamera atau ponsel pintar. Gambar fotografi bisa menjadi media yang sangat efektif dalam membantu siswa memahami konsep dan informasi yang sulit dipahami hanya dengan teks saja. Gambar fotografi juga bisa membuat siswa lebih tertarik dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Contoh media pembelajaran berupa gambar fotografi adalah foto-foto hasil pengamatan mikroskopik, foto-foto tempat-tempat bersejarah, atau foto-foto ilustrasi dari suatu konsep. Misalnya, dalam pembelajaran sejarah, penggunaan gambar fotografi bisa membantu siswa memahami bagaimana kondisi sosial dan politik pada masa lalu.
Peta dan Globe
Peta dan globe adalah media pembelajaran yang berfokus pada penggunaan representasi visual dari bumi dan wilayah-wilayah di dalamnya. Media ini sangat berguna dalam pembelajaran geografi dan sejarah. Peta dan globe bisa membantu siswa memahami posisi dan kondisi geografis suatu wilayah, serta menjelaskan peristiwa sejarah yang terjadi di tempat-tempat tertentu.
Contoh media pembelajaran berupa peta dan globe adalah peta dunia, peta Indonesia, atau globe dunia. Misalnya, dalam pembelajaran geografi, penggunaan peta dan globe bisa membantu siswa memahami letak dan kondisi geografis dari negara-negara di dunia.
Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Dalam menggunakan media pembelajaran, guru atau pengajar perlu memilih media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Dalam artikel ini, kita telah membahas 6 macam-macam media pembelajaran serta contohnya yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu media audio, media visual, media audio visual, media serbaneka, gambar fotografi, dan peta dan globe. Semoga artikel ini bermanfaat bagi guru atau pengajar dalam memilih media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu siswa memahami materi yang diberikan dengan lebih baik.